~108 ❤~

2.6K 124 10
                                    

🔆

Aisyah Pov

🔆

Jam menunjukan pukul 14.55, Saat aku dan Mas Azzam sedang menonton siaran Tv tiba tiba aku mendengar suara pintu utama terbuka dan saat ku lihat belakang ku, aku melihat Indah memasuki rung tv.

"anak Bunda kenapa nangis? Mana Papah Indah? "tanya ku menghampiri anaku itu

"Assalamualaikum Bunda Ayah, aku ke kamar duluan"ucap nya izin ke kamar tanpa menjawab pertanyaan ku

Aku melihat putri ku naik ke atas dan masuk kamar, aku menatap ke arah suami ku.

"ada apa ya Yah? "tanya ku

"gk tau Bun, kita tunggu ajh sampai ada yang bercerita kepada kita"ucap suamiku

Tiba tiba aku mendengar suara ketukan dan ucapan salam, aku dan suami ku pun berjalan ke pintu utama untuk melihat siapa tamunya.

"eh Bang Rizal, masuk bang"ucap ku

"terimakasih Aisyah"ucap nya

Kami semua pun duduk di ruang Tamu, tak lama kemudian supir bang rizal masuk rumah dan menaruh beberapa paper bag di dekat bang rizal,
"terimakasih pak"jawab bang rizal

"maaf bang jika saya bertanya ini tapi apa Indah menangis karna abang? "ucap ku menatap bang Rizal yang menatap ku

"Bunda.."ucap Suami ku, aku pun langsung menunduk

"gpp Zam, Indah bertanya seperti itu karna dia khawatir melihat anak nya pulang dengan keadaan menangis"ucap bang Rizal

Bang rizal menceritakan semua kejadian kenapa Indah bisa pulang dengan menangis, Aku melihat raut kesedihan saat bang Rizal menceritakan itu.

"Maaf bang tadi Aisyah udah gak sopan"ucap ku

"gpp syah, lalu dimana Indah? "tanya bang Rizal

"dia di kamar nya, biar aku panggilkan"

"gpp syah biarkan dia sendiri dulu"ucap bang Rizal

"gak bisa gitu bang, aku tidak mengajarkan seperti itu kepada anak ku"ucap ku bngun dari duduk dan berjalan naik ke lantai dua

Sampainya di depan kamar putri ku yang tertutup, aku ketuk dan izin masuk.
Aku masuk kedalam kamar itu ku lihat putri ku sedang telungkup di ranjangnya.

"Indah kenapa sayang? "tanya ku mengusap kepala anak ku dan duduk di dekatnya

"Indah gak boleh seperti itu, kasihan Papah nak"ucap ku dn Indah pun bangun dan menatap ku

"Aku gak mau Papah menikah lagi bunda, walaupun Ibu sudah buat aku kecewa tapi tetap ajh dia ibu ku dan tidak bisa tergantikan"ucap Indah menatap ku dengan air mata yang trus saja turun

"sayang Bunda faham perasaan mu sayang tapi lihat Papah mu, dia butuh seseorang untuk berada disisinya, untuk merawat dirinya. Jika contoh misalkan Bundah tiada ayah pasti akan kesepian dan bunda akan setuju jika ayah mencari pengganti Bunda"ucap ku berusaha menjelaskan dengan lembut

"Papah hanya punya aku Bunda, Papah gak boleh milikin siapapun lagi"ucap Indah menaikan nada bicara membuat ku diam

"yaudah yaudah kita tutup pembicraan ini ya, sekarang Indah temui Papah indah dibawa kasihan beliau nak"ucap ku berdiri dan mengajak anak ku

Ku dan Indah pun keluar dari kamar dan turun dari anak tangga, aku melihat suamiku juga bang rizal menatap ku juga Indah.

Sampai di ruang tengah Indah masih dengan posisi ia menunduk,
"Sayang"ucap bang Rizal menatap Indah

Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang