~72~

2.5K 126 9
                                    

Saat mereka sedang berpelukan tiba tiba pintu terbuka dan masuk lah Azzam, Razi, Danish, Ilham, Jafar dan Yongky. Mereka menghampiri istri mereka masing masing dan di sambut senyuman oleh istri mereka.

"Kalian habis membicarakan apa? Kenapa ada adegan pelukan dan tangisan" tanya Danish menatap para Istri

"Haha kami hanya sedang melepas rindu karna sudah sangat lama kami tidak seperti ini bercanda, mengobrol, membahas. seperti itu ya kan gays" jawab Aisyah meminta persetujuan

"Iya bener itu" ucap Asma,Mufaza dan Salma

"Bener kok beb kami hanya lepas rindu dan tak sengaja air mata ini terjatuh karna terlalu bahagia" ucap Hilya menatap Danish

"Oh seperti itu, yaudah yuk kita pulang" ucap Danish membawa Hilya keluar dahulu dan di ikuti yang lain

Mereka semua pun turun melalui lift dan saat sampai di lobby mereka semua berpamitan satu sama lain.

..

Aisyah Pov

"Ra kami gak pernah meninggakan kamu seorang diri, kami selalu ada buat kamu jaga dia dan terima lah dengan baik itu Amanah ya" ucap ku menatap Azura dan menggenggam tangan nya

"Hemm iya makasih ya syah, Aku pamit Assalamualaikum" ucap nya mencium pipi ku dan berlalu tapi saat bang Yongky mau menyusul, dia ku tahan

"Ada apa syah?" tanya Bang Yongky menatap ku

"Bang kuatkan trus Azura jangan tinggalkan dia saat ini, dukung dia selalu dan trus ingatkan jika ini semua adalah Amanah yang Allah berikan untuk kalian ya. Aku titip Azura" ucap ku menatap Bang Yongky membuat dia menatap ku binggung lagu menggangukan kepala

"Oke, yaudah ku pamit assalamualaikum" ucapnya lalu pergi dari hadapan ku

Semua kawan ku dan kawan Kak Azzam sudah pulang bersama pasangan masing masing, di lobby hanya tinggal ada Aku dan Kak Azzam yang sedari tadi menatap ku.

"Sebenernya ini semua ada apa? Kenapa kamu minta bang Yongky untuk menguat kan Azura, lalu kenapa kalian tadi menangis aku yakin jawaban sebenernya bukan Rindu" ucap Kak Azzam menatap ku penuh selidik

"Hm aku tidak pintar dalam berbohong ya, kamu selalu tau" ucap ku menggenggam tangan nya

"Ya, dan ke ahlian ku adalah mengetahui kebohongan mu" ucap nya mencuil hidung ku gemas

"Hahaha, akan aku cerita nanti di mobil aku sudah lelah bisa kita pulang sekarang" ucap ku manja di hadapan nya

"Oh sangat bisa tuan putri mari" ucapnya seraya memberi jalan seperti bodyguard

"Haha terimakasih" jawab ku lalu berjalan menuju mobil

Di dalam mobil Aku mulai menceritakan tentang Azura dan ketakutannya kepada Kak Azzam, Kak Azzam hanya diam dan menggerakan kepala bertanda faham.

"Oh gitu sebenernya menurut ku ketakutan Azura itu banyak terjadi di khalayak wanita yang menikah muda tapi belum ingin memiliki baby, tapi Azura harus menyikirkan rasa ketakutan itu karna Allah sudah mengAmanahkan Azura dan bang Yongky tanpa mereka minta mereka sudah di percayai itu. "

"Kamu harus selalu kuatkan Azura bun, jangan tinggalkan dia. Dia butuh sahabat sahabat nya" ucap suamiku menatap ku

"Iya yah, aku juga bilang gtu ke dia" jawab ku menatap Kak Azzam lalu menunduk

Suami ku tau kecemasan ku terhadap Azura dan dia langsung menggenggam tangan ku dan tersenyum manis.

Saat kami sampai di Gapura Kompelek rumah Hp ku berdering tanda tlp saat ku melihatnya ternyata Ina, dengan cepat ku angkat.

📞

"Assalamualaikum Ina, ada apa telp?"
"Waalaikumsalam Kak, kakak ada di mana? Ini kak Indah dari sehabis pulang sekolah dia trus menerus menangis"
"Indah menangis? Kenapa ada apa? Gak biasa nya Indah nangis kamu udah tanya Hanif, Aluna?"
"Sudah kak tapi jawab mereka berdua tidak tau, indah tak berhenti menangis sampai sekarang bahkan sudah berusaha di bujuk oleh mba Maya tapi tetap trus menangis"
"Yaudah Aku sudah di depan kompelek, berusaha bujuk dulu untuk tenang aku hampir sampai rumah. aku tutup dulu assalamualaikum"
"Waalaikumsalam kak"

Aku menutup tlp dan menaruhnya kembali di dalam tas, aku menatap Kak Azzam yang bertanya pada ku.

"Di rumah Indah menangis dari sehabis pulang sekolah ntah itu karna apa karna dia tak menjelaskan, Hanif dan Aluna di tanya tidak tau Maya sudah berusaha menenangkan tapi gak bisa. Ada apa yah? Aku jadi cemas" ucap ku khawatir menatap Kak Azzam

"Ustt gak ada apa apa oke, berfikir baik lah Bunda" ucap Kak Azzam menggenggam tangan ku

Fikiran ku bertanya tanya ada apa ini, tak biasanya indah menangis karna dia sangat jarang menangia jika tidak menahan sakit terlalu sakit.

' Yaallah tenangkan lah Anak ku dengan cara mu, dan lindungilah mereka' ucap ku dalam hati

.
.
.

Alhamdulillah bisa Up..

Assalamualaikum sahabat TKN ❤
Bagaimana di part ini gereget tidak?? Lalu apa ya alasan dari tangisan Indah?? Di banting lawan dan bertanding saja tidak menangis lalu apa alasannya Indah menangiss?? Hemm apa ya kawan kawan tetap stay di part selanjutnya 😊

Terimakasih sudah membaca jangan lupa tinggalkan jejak dengan

Vote ⭐
And
Komen 💬

Love you 😘

Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang