~80~

2.5K 123 6
                                        

Saat anak anak ku selesai makan mereka langsung berkumpul di ruang Tv seperti apa yang aku ucap kan saat nereka sedang makan tadi.

Aku menatap Anak anak ku terutama Indah dan di ruang Tv pun ada Maya dan Ina,
"Indah Bunda sudah mengetahui alasan apa kamu murung belakangan ini, dan Bunda harap kamu tak down karna ucapan ucapan tak enak yang di lontarkan teman mu." ucap ku menatap Indah yang sudah menunduk

"Nak kamu Anak Bunda, kamu Anak Ayah, Kamu Adik dari Abang Hanif, dan Kakak dari Dede baby. Kamu Anak yang istimewa untuk Bunda dan Ayah, Hati Bunda hancur saat dengar kata kata itu dari mulut Indah walaupun Bunda tau kata kata bukan berasal dari pemikiran indah."

"Sayang walaupun kamu bukan dari rahim Bunda tapi kamu tetap Anak Bunda kesayangan Bunda, sini Nak" ucap ku meminta Indah duduk di samping ku

Indah berdiri dan berpindah duduk disamping ku, Aku menggenggam tangan Indah dan membuat Indah menatap ku.

"Bunda selalu genggaman tangan Indah dengan erat dan menguatkan Indah bahwa Indah gak boleh jatuh hanya dengan gertakan dan omongan yang belum tentu kebenarannya, jadi Bunda ingin Indah seperti dulu yang Cheerful and Strong." ucap ku menggenggam tangan Indah kuat dengan menghapus air mata Indah

Semua orang yang ada di ruang Tv menangis mendengar ucapan ku, tetapi tidak dengan Kak Azzam yang masih bisa menahan air mata nya untuk tidak lolos dari matanya.

"Benar kata Bunda de, kamu punya Aku,Kamu punya Ayah, Kamu juga punya Bunda yang sayang, yang selalu lindungi kamu dan menjaga kamu. Aku binggung saat kamu tertutup sama aku, kamu bisa tertutup dengan Bunda tapi tidak dengan Aku.

Kamu selalu cerita apapun beban fikiran kamu sampai cidera yang kamu tutupi ke Bunda kamu cerita ke Aku, tapi aku heran saat kamu menyembunyikan ini dari Aku. Aku Abang kamu dan siapapun yang mengusik kamu dengan apapun itu lihat ajh mereka besok" ucap Hanif duduk di pangkuan Kak Azzam

"Abang,, Ayah gak setuju ya jika Hanif balas dendam seperti itu" ucap Kak Azzam tegas menatap Hanif

"Tenang Ayah Aku tak balas dendam hanya karna Bu guru sudah tau jika Adik ku di bully, aku hanya menyerahkan pelakunya kepada bu guru itu saja. Dan tenang de mulai besok hidup mu akan tenang kembali" ucap Hanif menggenggam tangan Indah sebelah

"Aku beruntung bisa bertemu dengan Bunda dan Ayah juga Abang yang baik, yang berhati mulia yang mau mengihidupi Anak yang tidak tau orang tua kandungnya siapa" ucap Indah memeluk ku menangis

"Kan Bunda sudah bilang Indah anak Bunda, jangan bicara seperti itu lagi" ucap ku tegas seraya mengusap usap punggung anak ku

"Iya Bunda" ucapnya melepas kan pelukan

"Makasih ya Abang selalu ada buat Aku dan menjaga Aku dimana pun itu" ucap Indah memeluk Hanif

"Tenang de, Selaww jika ada yang ganggu kamu bilang sama Aku atau sleding ajh dia dengan jurus mu" ucap Hanif menatap Indah

"Asiapp" ucap Indah memberi dua Jempolnya 👍👍

Semua orang yang ada di ruang Tv tertawa dengan ucapan Indah dan Hanif membuat suana ruang Tv kembali ceria.

"Haduhh adem banget lihat tertawa Indah, Aunty sampai kangen lh dengan senyum dan tawa mu" ucap Maya mendudukan Indah di pangkuannya dan mencubit pipi Indah

"Aduhh, Aunty lebay" ucap Indah terkekeh

"Ihh di bilang lebay" ucap Maya tertawa

"Indah, Hanif dan Maya habis Ini Abang mau bicara sama kalian di ruang kerja ya" ucap suami ku menatap Mereka bertiga yang secara otomatis diam

"Ada apa?? Mau bicarakan apa bang?" tanya Maya serius

"Nanti juga kamu tau, yasudah Bunda Ayah ke ruangan duluan jangan lupa buatkan Ayah Teh jangan manis manis karna Bunda sudah manis" ucap Kak Azzam membuat ku tersipu malu dan mendapat tawa dari Anak anak, Maya dan Ina

"Ayah.. Ihh" ucap ku malu

Suami ku tertawa dan langsung berjalan menuju Ruang kerjanya yang berada di lantai dua, Aku melihat punggung nya yang menjauh.

"Kak sebenernya Abang mau bicarakan apa?" tanya Maya kepada ku

"Dengar saja nanti sudah Aku mau buat kan Teh untuk My Husband dulu" ucap ku berdiri dan berjalan menjauh dari mereka.

Aku menatap mereka dari arah dapur rasanya aku tak ingin melihat kembali wajah sedih Indah, dia akan sedih dan terpukul saat mengetahui jika Ibunya tidak menginginkannya.

"Yaallah kuatkan hati ku untuk bisa menguatkan Indah nanti" ucap ku dalam hati

.
.
.

Up.. Alhamdulillah

Bagaimana part di
bagian ini??
Gereget gak?? Fell nya dapet gak?? Maaf jika gak gereget dan tidak dapat fell..

Ide bleng belakangan ini.. 😞
Tapi aku ttp Semangattttttt demi kalian 😘
Tapi aku lebih Semangattttttt jika vote and komen nya lebih dari part yang lain..

Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang