..
Saat ini Aisyah, Azzam, Indah, dan Hanif sudah berada di perjalanan menuju tempat yang akan mempertemukan Indah dengan orang tua kandungnya, Razi dan Salma ada di Mobil yang bertepat di depan Mobil Azzam.
Sepanjang jalan Aisyah hanya diam menatap jalanan yang lenggang akan mobil dan Motor, Mobil terasa sepi sampai Akhirnya mobil berhenti di sebuah Gang.
Salma dan Razi sudah turun dari mobilnya di ikuti dengan Hanif juga indah yang turun dari mobil Azzam, Azzam menatap Aisyah menggenggam tangan istri nya itu.
"Kita harus lewati ini Bun demi Indah " ucap Azzam menatap Aisyah yang sudah berkaca kaca
"Kuat Bun, yuk" ucap Azzam membuka pintu mobilnya dan berlari membuka kan pintu mobil Aisyah
..
🔆
Aisyah Pov
Aku turun dari mobil dan tangan ku di genggaman oleh Kak Azzam, aku melihat wajah bahagia Indah dan aku gak siap melihat wajah itu.
Kami berhenti di sebuah rumah kontrakan dan Kak Azzam pun mengetuk pintu kontrakan itu,
Tok.. Tok.. Tok
"Assalamualaikum"
Belum juga ada bukaan pintu dan Kak Azzam pun mencoba mengetuk pintu itu kembali,
Tok.. Tok.. Tok
"Assalamualaikum"
"Iya iya sebentar gak sabaran banget si! " ucap teriakan seseorang dari dalam rumah itu
Tak lama pintu pun terbuka dan terlihat lah wanita seumuran dengan ku keluar dengan memakai memakai Tanktop dan Hotpants, dalam hati ku mengucapkan kata istigfar dan tangan ku mengeratkan genggaman ku.
"Cari siapa ya?" ucapnya menatap Kak Azzam
"Kami ingin bertemu Bu Sri, benar ini rumah Bu Sri?" ucap Kak Azzam menatap nya
"Iya saya sendiri, ada apa perlu apa ya?" tanya nya binggung menatap kami
"Bisa kita bicara tetapi di dalam ini terlalu umum" ucap ku menatap nya
"Di dalam, sebenernya kalian mau apa si sama gwe ribet banget. Yaudah masuk dah" ucapnya
Kami masuk dan duduk di ruang tamu dengan dia duduk bangku Kayu,
"Sebenernya apa keperluan kalian" ucapnya menatap kami sinisSebelum Kak Azzam menjawab ucapan Sri, Indah sudah duluan mengucapkan kata yang membuat ku menatapnya.
"Ibu" ucap Indah menangis seraya menatap Sri
"Hey siapa kamu manggil saya Ibu" ucap Sri membentak Indah membuat kami semua kaget
"Ibu, Aku Indah anak Ibu" ucap Indah menangis mentapnya
"Haha! Halu loe gwe gak punya Anak" ucap nya menaikan nada bentakannya kepada Indah
Indah sudah menangis kencang, Aku menunduk tak bisa melihat wajah kecewa Indah saat ini.
"Plis kami ingin bicara baik baik tolong jangan membentak anak ini" ucap Kak Azzam menatap Sri penuh penekanan
"Oke oke tapi gwe gak suka dia nyebut gwe Ibu" ucapnya menurunkan nada nya
"Ini Indah Anak yang kamu titipkan di Panti Mekar Mukti, yang di rawat oleh Bu Fatimah dari usianya 2 hari setelah kelahirannya" ucap Kak Azzam menatap Sri yang terlihat kaget
"Gak, Aku gak pernah melahirkan dan aku bukan ibu dari anak itu" ucap nya menaikan kembali suaranya
"Ibu" ucap lirih Indah membuat emosi berantakan
"Gwe bukan Ibu loe jadi stop panggil gwe Ibu Faham loe!" ucapnya membentak Indah yang sudah sesugukan menangis
Salma berusaha menenangkan Indah dan Hanif berusaha tidak emosi, Aku faham jika Hanif sedang menahan Emosinya.
"Indah jelas anak kamu, apa perlu saya jabarkan apa alasan kamu meninggalkan Indah di panti Asuhan" ucap Kak Azzam
"Dia bukan Anak gwe, ya gwe akui dia yang ngelahirin gwe tapi dia bukan anak gwe. Dia bagaikan sampah yang emang sudah sepantasnya gwe taruh di Panti Asuhan, Anak haram kaya loe gak pantes hidup sama gwe" ucapnya teriak menunjuk nunjuk Indah membuat emosi ku naik menatapnya
"Loe hanya pembawa sial buat gwe, dan kehidupan gwe. Perbuatan gwe tepat untuk membuang loe dari kehidupan gwe" ucapnya membuat aku tak bisa menahan emosi ku
Plakkk
Satu tamparan seorang Aisyah jatuh terhadap Wanita yang meninggikan suaranya terhadap Putri nya,
"Saya tidak pernah berbicara meninggi kepada putri saya dan kamu berani nya meninggikan suara kamu ke anak saya, kalau kamu tidak mau mengakuinya itu gak jadi masalah untuk nya karna dia masih mempunyai Ayah dan Bunda yang lebih sayang sama dia dari pada Ibu kandung nya yng tidak menerima nya" ucap ku menuh emosi dan penekanan setiap katanya
"Hahaha! Loe mau ngurus Anak Haram kaya dia" ucapnya membuat Emosi ku di atas Ubun ubun dan,
Plakkk
Tamparan ke dua ku jatuh di pipinya kembali, tatapan dia sudah tajam kepada ku. Aku mencoba memendamkan emosi ku.
"Jangan kamu sebut Anak ku dengan itu" ucap ku penuh penekanan menatap Sri
Indah sudah di bawa keluar oleh Salma dan Hanif sedangkan Kak Razi dan Kak Azzam masih setia dengan ku di dalam.
"Ingat ucapan saya, awalnya saya kesini ingin berbaik hati ingin memperkenalkan kalian berdua tapi saat melihat respon mu kepada anak saya, saya tidak akan mempertemukan kalian lagi sampai kapan pun walaupun jika nanti Indah meminta saya untuk mempertemukan kalian. Saya tidak akan pernah mengizinkan Putri saya bertemu dengan kamu sampai kapan pun itu, itu ucapan seorang Bunda terhadap anak nya" ucap ku berat hati mengatakan itu tapi Aku terlanjut mengucapkan kata kata itu
"Bunda" ucap Indah menangis menatap ku
"Maaf Bunda Indah" ucap ku berkaca kaca
Aku terlancur hancur hatiku dengan kata kata Sri terhadap anak ku Indah,
"Dengerin gwe baik baik, gwe gak akan mencari dia, gwe gak akan minta ketemu sama dia sampai gwe mati" ucap nya membuat Indah menangis memeluk ku
"Saya pegang ucapan kamu, yuk sayang kita pulang. Ayah ayo kita pulang Assalamualaikum" ucap ku membawa Indah dan Hanif keluar dari rumah itu
Aku membawa Indah dan Hanif ke dalam Mobil, di dalam mobil Indah terus menangis bahkan Hanif ikut menangis.
Aku berusaha menenangkan anak anak ku dan menguatkan hati ku untuk tidak rapuh di hadapan Anak anak ku.
.
.
.Alhamdulillah,, Up gays 📣
Maaf gays fell nya gak dapet 😞
Dan maaf banyak typo bertebaran 😢
Maaf juga gays ceritanya masih sad tapi inshaallah beberapa part lagi Happy kok.. Berdoa saja
Tapi.....
Jangan lupa vote and Komen nya gays 😘Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu 🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )
RomantizmSeorang Gadis SMK yang di paksa menikah dengan seorang CEO di perusahaan yang dia bangun dari titik Nol. Bagi gadis ini, ini semua hanya mimpi tapi dia sadar bahwa ini bukan mimpi melainkan nyata.. Ini takdir yang harus dia jalani.. Di usia dia yang...