~45~

3.4K 200 15
                                    

"Maaf menunggu lama, sebenernya ada apa ya? Kenapa Bapak dan Ibu ingin bertemu saya dan keluarga?" tanya ku menatap orang tua Sherly

"Maaf Pak Azzam menggangu kegiatannya, niat kami kesini pertama ingin meminta maaf atas kejadian 4 tahun silam saya sangat menyesal sampai saat ini" ucap ayahnya Sherly menatap ku

"Saya dan keluarga sudah memafkan" ucap ku datar dengan tangan ku yang trus menggenggam tangan Istri ku yang terlihat cemas

"Lalu saya ragu menyampaikan ini tapi saya sangat meminta tolong kepada Pak Azzam dan Aisyah tolong lah Sherly, dia mempunyai penyakit berbahaya dan dokter sudah memfonis umur Sherly tidak akan lama lagi" ucap Ayah nya Sherly membuat Aku dan Aisyah kaget

"Lalu Bapak meminta tolong apa kesaya?" ucap Aku menatap Pak Azzam

Ayah Sherly menatap aku lama, dan dia diam beberapa menit sebelum dia bilang ke mau annya.

"Menikah lah dengan Sherly, buat lah dia bahagia hanya pak Azzam yang bisa buat Sherly bahagia" Ucap Ayah nya Sherly membuat Aku dan Aisyah kaget

Tapi sebelum Aku menjawab, kami di kaget kan dengan suara teriakan dari teras depan rumah dan tiba tiba masuk lah maya.

"Apa?? Gila loe ya belum puas loe bikin Kakak gwe kehilangan bayi nya.. Loe gak tau seberapa depresinya Kakak gwe saat kehilangan baby nya hanya karna kelakuan gila loe" ucap Maya masuk dengan tiba tiba

"May yang sopan" ucap Aisyah menatap Maya

"Orang kaya gini gak bisa di kasih sopan, gila ortu sama anak sama ajh. Sama sama gak mikirin perasaan orang, mikir dong gak ada kali istri yang mau di madu atau poligami" ucap Maya membuat ku terdiam, Aku menatap istri ku yang sedang mengatur nafas dan trus mengusap usap perut nya

"Maya Kakak gak ngajarin kamu seperti itu" ucap Aisyah berdiri menatap Maya

Tiba tiba masuk lah Ardy dengan tatapan datar dengan wajah penuh tanya.

"Aisyah Aku Cinta sama Pak Azzam" ucap Sherly bernada lemah menatap Aisyah
..

Aisyah POV

Tak ku sangka Aku harus mendengar kata kata itu, kata kata yang sangat membuat hati ku hancur.

Sedari perbincangan awal Aku hanya diam mencerna semua kata kata tapi aku gak bisa mencerna kata kata ini, perut ku mulai terasa sakit di bagian bawah.

"Dede harus bertahan nak, dede gak boleh ninggalin Bunda lagi" ucap ku dalam hati

"Gila ya loe gak tau malu, gak punya muka loe. Loe ngomong loe cinta sama Kak Azzam di depan istri sah nya yang jelas dia temen SMA loe. Gila sih ini" ucap Maya menatap Sherly marah

"Kamu tuh kalau bicara sama yang lebih tua harus sopan" ucap Niken

"Eh membela loe. Kak Azzam ayo dong bicara jangan diam ajh" ucap Maya menatap suamiku yang dari tadi menatap ku, Aku menatap nya

Sakit di bagian perut ku semakin sakit dan tak bisa ku tahan lagi.
"Mayyy" ucap ku mulai gemetar

"Kak, Kakak kenapa?" ucap Maya menatap ku khawatir di ikuti Kak Azzam yang lebih khawatir

"Sayang kamu kenapa?" ucap Kak Azzam

"Kak baby kak.. Awwww sakit Mayy" ucap ku tak tertahan sakit nya

"Baby kenapa sayang?" ucap Kak Azzam menatap ku khawatir

"Sakittt Mayyy" ucap ku teriak dan pandangan ku langsng menghitam.

..

Maya POV

Aku kaget melihat Kak Aisyah yang pingsan di gendongan Kak Azzam, Kak Azzam langsng membawa Kak Aisyah ke dalam kamar tapi sebelum itu Kak Azzam meminta ku menelphone dokter Raina.

Aku pun langsung menelphone dokter Raina dengan nangis yang tersendu sendu, sehabis menelphone dokter Raina aku pun memberi kabar kepada keluarga dan kawan kawan Kak Aisyah.

Aku menatap Sherly dan keluarga dengan tatapan marah, Sherly, Niken dan kedua orang tua Sherly kaget dengan kesakitan kakak ku.

"Ini yang loe mau hah?? Ini kan. Loe mau kakak gwe trus menderita, Sumpah loe orang jahat" ucap ku murka menatap Sherly yang sudah menangis

Rasanya aku ingin sekali menjambak atau pun ber main fisik tapi tubuh ku di tahan oleh Mas Ardy yang sedari tadi di belakang ku.

"Istigfar de,, Astagfirullah alazim,, ayo de." ucap Mas Ardy di telinga ku

Dokter Raina pun datang dan langsung di antar ke kamar Kak Aisyah oleh Ina pengasuh Hanif dan Indah.

Saat dokter pergi Indah dan Hanif menghampiri ku dengan wajah dan mata yang basah, Aku berjongkok dan menatap mereka menghapus jejak Air mata di sana.

"Aunty Bunda kenapa?" tanya Indah menatap ku menangis

"Doakan Bunda gpp ya sayang" jawab ku tak ingin mereka khawatir

"Tadi Hanif dengar jika tante ini jahat, jahat kenapa aunty?" tanya Hanif di sela isakannya

"Gpp Hanif ini masalah orang dewasa" jawab ku berusaha tersenyum

"Atau Kakak itu ya aunty yang buat Bunda ku sakit" ucap Indah menatap ku

Aku tak bisa menjawab pertanyaan indah, Aku hanya bisa diam menunduk.

"Bener aunty? Kakak jahat Bunda salah apa sama kakak?? kenapa Kakak jahat sama Bunda?? Bunda ku orangnya baik kokk" ucap Hanif menatap Sherly seraya masih menangis

"Hanif gak boleh seperti itu ganteng" ucap Mas Ardy menatap Hanif

"Aku benci sama tante, pergi tante dari rumah ku. Pergi tante" ucap Hanif menangis histeris Aku langsung memeluk Hanif

Tiba² keluarga besar datang beserta kawan kawan Kak Aisyah, termasuk calon pengantin Kak Hilya dan Kak Danish.

"Maya bagaimana dengan Kakak mu? Dia kenapa may?" tanya Ibu menatap ku khawatir terhadap anak nya

"Kak Aisyah pendarahan bu, sekarang lagi di periksa dokter Raina di kamar mereka" ucap ku menangis

"Ini pasti karna mu lagi kan Sher, mau kamu apa si ?" ucap Kak salma emosi

"Beb gak boleh kaya gitu" ucap Kak Razi menengkan Kak Salma

"Sudah sudah, Maya tenangkan Hanif dan Indah ke kamar nya. Muslimah squad Aisyah membutuhkan kalian tenangkan dia" ucap Papahnya kak Azzam kami semua pun mengikuti ucapan nya dan langsung berjalan menuju tugas masing masing

..

Wahhh up lagi,, supaya tak penasaran..

Maaf jika feell tak bisa di dapat,,

Maaf banyak typo

Jangan lupa

Vote and komen

Terimakasih 😊
Marhaban ya ramadhan ❤

Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang