Tok.. Tok.. Tok
"Assalamualaikum"
Suara ketukan dan salam dari arah luar pintu utama membuat ku menatap Maya dan Maya menatap ku.
"Siapa ya Kak?? Apa cewe gila itu lagi??" ucap Maya menatap ku
"Gak tau" jawab ku dan tak lama bibi keluar dari dapur dan melihat siapa tamunya
"Kalau itu dia kali ini gak ada kata ampun awas ajh" ucap emosi Maya membuat ku menatapnya datar
Hati ku gelisah dengan ketukan apa iya itu Sherly, tapi untuk apa dia datang lagi bukan kah Kak Azzam sudah sangat memperjelas ucapnnya tadi.
Tiba tiba bibi menghampiri ku dan Maya,
"Maaf non ada yang ingin bertemu?" ucap bibi menatap ku"Wanita tadi bi?" tanya Maya menatap bibi
"Bukan neng, bukan yang tadi ini seorang Ibu dengan anak gadis se umuran dengan non Indah" ucap bibi membuat fikiran ku melayang
"Apa yang bibi maksud adalah Mba Jelita dan Aluna??" ucap ku dalam hati
"Yaudah bi siap kan minum untuk tamunya Aku mau menemui tamunya dahulu" ucap ku tersenyum dan berdoa dalam hati semoga benar yang ada di fikiran ku
"Yaudah misi non" ucap bibi pergi ke dapur
Aku dan Maya pun bangkit dan berjalan menuju ruang Tamu, saat akan memasuki Ruang Tamu aku melihat seorang Wanita seumuran dengan Kak Alifa dengan seorang anak Gadis yang sedang duduk di samping wanita itu.
"Aluna " ucap ku menatap mereka kaget
"Tante Aisyah" ucap Anak gadis itu dan langsung berlari memeluk ku.
Aku menerima pelukan itu dengan sangat erat, bukan hanya Hanif dan Indah yang kangen dengan gadis ini tapi Aku pun begitu kangen dengan kecerian anak ini.
"Kalian kapan berangkat dari sana?? Kenapa gak beri kabar?? Aku kaget lh melihat kalian disini Hanif dan Indah pasti bahagia sangat" ucap ku tanpa menghilangankan kebahagiaan ku menatap mereka
"Kami berangkat dari sana sekitar pukul 11 dan landing disini sekitar pukul 15 kurang jadi sebelum kesini kami mampir ke mall di jakarta, kamu apa kabar Syah?" tanya Mba Jelita kepada ku yang duduk di samping nya
"Alhamdulillah Aku sangat baik, Mba dan Aluna sehat kan?" tanya ku kepada Mba Jelita
"Kami baik tapi Syah, yang disebelah mu siapa?" tanya Mba Jelita melihat Maya disamping ku
"Astagfirullah sampai lupa Mba kenalin ini adik ku Maya, May kenalin ini Mba jelita dan ini anaknya Aluna. Dan Aluna ini yang membuat Hanif murung selama 2 bulan lalu" ucap ku menatap Maya dan mengusap kepala Aluna di pangkuan ku
"Oh ini toh yang selalu di ceritakan Hanif dan Indah, uhh cantik ya hayy kenalin aku Aunty Hanif dan Indah kamu bisa panggil Aunty Maya seperti Hanif dan Indah" ucap Maya kepada Aluna yang menatap Maya dengan keceriannya
"Hay Aunty aku Aluna sahabat Hanif dan Indah" ucap Aluna menggemaskan
"Ih kamu lucu sekali sayang" ucap Maya mengambil Aluna dari pangkuan ku
"Kak Aku bawa Aluna ke kamar Hanif dan Indah ya untuk mengejutkan mereka" ucap Maya menatap ku
"Yaudah sana" ucap ku tersenyum menatap Aluna yang kesenengan akan bertemu dengan Hanif dan Indah
"Yaudah yuk Aluna kita kejutkan Hanif dan Indah" ucap Maya membawa Aluna berjalan masuk ke dalam rumah dan menaiki tangga menuju kamar Hanif dan Indah
Aku dan Mba Jelita menatap punggu Aluna dengan senyum yang tak pudar dari wajah Aluna.
..
Maya POV
Aku berjalan menaiki tangga dan saat di depan kamar Hanif dan Indah Aku membuka pintu itu dan menyembunyikan Aluna di belakang ku.
Pemilik kamar langsung menoleh menatap ku beserta dengan Kak Azzam yang menatap ku.
"Lh May ada apa?? Kenapa kamu kesini?? Kakak mu dimana?" tanya Kak Azzam menatap ku
"Ada di ruang Tamu" jawab ku singkat
"Ruang tamu emang ada tamu siapa?" tanya Kak Azzam, pertanyaan Kak Azzam Aku acuhkan dan Aku menatap Hanif dan Indah yang menatap ku
"Hanif Indah Aku punya kejutan lh untuk kalian" ucap ku menatap Hanif dan Indah
"Apa itu aunty?" tanya Indah yang bersemangat beda dengan Hanif yang sedikit acuh
"Hanif kok acuh gitu sih, Aku yakin kejutan ku kali ini membuat kamu sangat suka, bahagia dan senang" ucap ku menatap Hanif
"Memang apa aunty?" tanya Hanif menatap ku datar
Tiba tiba seorang gadis bergamia maroon dengan kerudung yang senada masuk ke kamar Hanif dan Indah demgan senyum kebahagiaannya.
"Assalamualaikum,, Hanif Indah" ucap Gadis itu berdiri di samping ku
"Aluna " ucap Hanif dan Indah bersamaan
"Hanif Indah miss you" ucap Aluna menghampiri Hanif dan Indah yang masih kaget
Kak Azzam menatap ku dan menanyakan penjelasan dari ku, dan Aku hanya membalas dengan senyuman ku.
Tiga Anak itu sedang berpelukan dan melepas rindu mereka,
"Aku sangat rindu Al" ucap Indah menatap Elina"Aku juga sepi gak ada kalian" ucap Aluna
Hanif masih diam dan trus menatap Aluna, Aku hanyalah menatap mereka dengan senyuman.
"Aluna sini peluk om dulu" ucap Kak Azzam kepada Aluna
Aluna berjalan ke arah Kak Azzam dan memeluk Kak Azzam sangat lah erat,
"Om sangat rindu kamu nak,, kamu kesini sama siapa?? Mamih dan Papih?" tanya Kak Azzam menatap Elina"Gak om aku kesini hanya dengan Mamih" ucap Aluna
"Ohh yaudah sekarang kita ke ruang tamu dulu yuk" ucap Kak Azzam membawa semua anak anak kembali ke ruang tamu.
..
Kami semua kembali ke ruang tamu dan melihat Kak Aisyah sedang ngobrol dengan mamihnya Elina.
"Tantee" ucap Indah langsung memeluk Mba Jelita begitupun dengan hanif, lalu mencium tangan nya Mba Jelita
"Kamu apa kabar Hanif indah?" tanya Mba Jelita kepada kedua anak Kak Aisyah
"Alhamdulillah kami baik tante" jawab Indah
Mereka semua duduk di ruang tamu tapi beda dengan ku, Aku pamit ke kamar karna masih ada tugas kuliyah yang besok harus ku selesaikan.
"Kak, Mba semua Aku izin ke kamar mau mengerjakan tugas kuliyah permisi" ucap ku pamit dan langsng berjalan menuju kamar.
Di kamar Aku duduk di ranjang dan langsung membuka laptop ku dan mengerjakan tugas, tapi saat Aku sedang mengerjakan tugas Hp ku yang berada di atas naskah berdering.
Aku melihat siapa yang menelphone dan ternyata kak Ardy, langsng ku rijeck dan matikan hp agar ku fokus kepada tugas kuliyah ku.
..
Woho,, woho,,
Penasaran gak?? Kelanjutan seperti apa?? Tunggu ya..
Harus siap menunggu walaupun itu sakit,, eyyy #Bucin outhornya 😂😂
Terimakasih telah membaca cerita receh ku,,
..
Vote and komen
Jangan lupa 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )
RomansaSeorang Gadis SMK yang di paksa menikah dengan seorang CEO di perusahaan yang dia bangun dari titik Nol. Bagi gadis ini, ini semua hanya mimpi tapi dia sadar bahwa ini bukan mimpi melainkan nyata.. Ini takdir yang harus dia jalani.. Di usia dia yang...