Aras termenung di dalam bus. Entah mengapa dia memikirkan Dika, lelaki yang kemarin memboncengnya. Dia melihat sekeliling. Memang, bus sekolah ini membawa murid dari berbagai sekolah, saat bus berhenti di halte SMA Leo, Aras tidak sengaja melihat Dika di parkiran motor dan Dika tersenyum pada Aras! Aras ulangi, Dika tersenyum kepadanya! Sangat membingungkan. Aras tak tahu harus bagaimana, jadi dia hanya diam saja. Bus pun kembali berjalan dan 5 menit berlalu, Aras telah tiba di sekolahnya.
"Aras, kemaren Lo abis dibonceng Dika ya?" tanya Risa tiba-tiba.
"Lha, kok tau?" tanya Aras bingung. "Rasanya gue gak lihat kalian deh pas pulang kemarin."
"Jarak kita cukup jauh, jadi lo gak bisa liat kita, ya, kan Rely?" Risa melirik Rely agar Aras percaya kepada ucapannya yang memang fakta.
"Iya. Kemarin kita liat lo dibonceng oleh Dika. Ya ampun, so sweet banget deh." Jawab Rely dibarengi dengan tawa gelinya.
"Beruntung banget lo dibonceng most wanted sekolah SMA Leo. Pasti bentar lagi jadi trending topik hehe," kagum Risa.
"Nanti judul trending topiknya gini: seorang gadis kesayangan SMA Libra dibonceng oleh most wanted SMA leo."
Rely ikut-ikutan memprovokasi peristiwa itu. Aras tersipu malu dibuatnya.
"Eh, eh jangan blushing dulu," Risa menangkap basah Aras yang blushing karena perkataan kedua temannya. "Karena lo bakal dapet haters baru. Dari SMA Libra aja haters lo udah banyak, ditambah haters dari sekolah lain pula."
"Iya, sih. Gue harus berhati-hati mengingat banyaknya orang yang bakal ngebenci gue setelah peristiwa itu."
Aras terdiam.
"Huft, semoga gak terjadi hal negatif."
***
Selama Pelajaran Pikiran Aras tak bisa fokus. Dia terus memikirkan berbagai peristiwa yang telah dialaminya.
*Kriiing*
Akhirnya, waktu pulang pun tiba. Para siswa berhamburan keluar kelas dengan hati berbunga-bunga. Apalagi kalau alasannya adalah mereka rindu kamar mereka masing-masing.
"Yey, gak sia-sia gue ke perpus, banyak buku baru ternyata," Aras girang sekali. Ia melangkahkan kakinya dengan riang ke halte bus.
"Belum pulang?" tanya Dika.
"Eh kaget!" latah Aras. Astaga, Aras merutuk dirinya karena dia kaget sampai kebiasaannya keluar.
"Hahaha, lo lucu juga ternyata," Dika sampai terpingkal-pingkal dibuatnya.
"Lagian sih, lo ngagetin gue aja. Tumben lo ada di sini. Ini kan bukan sekolah lo. Lagi nunggu siapa emangnya?"
"Lagi nunggu pesawat ngebom duit. Ya nungguin lo lah, belum ada bus jemputan kan? Hehe," Dika menjawab dengan senyuman manis andalannya, membuat pipi Aras bersemu merah karenanya. Dika lalu mengajak Aras untuk berboncengan dengannya, yang tanpa protes diterima oleh Aras.
Masih di halte bus...
"KUMPUL WOY KUMPUL! LIAT ADEGAN LANGKA INI!"
"ANJAY...... KETIKA KUTU BUKU DAN MOST WANTED BERSAMA."
"SAYANG, MINTA ID LINE DONG."
"IDIH NAJIS."
"BERITA TERKINI: HARI INI DIKABARKAN MOST WANTED SMA LEO MENJEMPUT KEKASIHNYA DARI SMA LIBRA."
"LHA, EMANG UDAH PACARAN?"
"GAK TAU, HEHE."
"JANGAN SAMPE DEH, DIA BUAT GUE AJA."
"DAPETIN MOST WANTED SEKOLAH LAIN?MIMPII!! YANG DI SINI JUGA GAK BISA DIEMBAT. APALAGI YANG SEKOLAH LAIN."
"HALU DIKIT BOLEHLAH."
"DIKIT DARI MANA, ORANG TIAP HARI LO HALU TERUS."
"ASTAGA DRAGON MELAYANG-LAYANG DI AWAN, JANGAN DIPERJELAS NAPA."
"KOK JADI GREGET, YA? BAKU HANTAM KUY!"
"AMPUN YANG MULIA."Tidak ada yang bisa Aras lakukan selain bergegas pergi dari keramaian itu.
"Kenapa lo selalu nawarin gue pulang bareng?" tanya Aras penasaran. Mana mungkin seorang cowok mau membonceng cewek yang baru dikenalnya tanpa motif khusus.
"R-a-h-a-s-i-a."
"Idih."
***
"Veraldi, menurut pandangan lo, Aras orangnya gimana, sih?" di tengah-tengah obrolan Dika tiba-tiba menanyakan soal Aras kepada veraldi.
Sekarang mereka berdua sedang duduk di kantin. Mereka makan sembari berbincang-bincang. Tak sopan memang makan sembari mengobrol, tapi ya, itulah kebiasaan mereka berdua, dan kebiasaan readers juga kan? Hehe.
"Oh gadis kesayangan SMA Libra ya? Menurut gue sih oke-oke aja, dia baik, pinter, dan.... Gitulah, gak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Tumben lo nanyain soal cewek, sekolah lain pula. Apa jangan-jangan lo naksir dia ya? Hayoloooo. Gak nyangka most wanted SMA Leo gebet siswi SMA Libra."
Saat Aldi ingin mengumumkan hipotesis yang dibuat olehnya tentang Dika, tiba-tiba mulutnya disumpal oleh Dika dengan tisu yang ada di meja kantin.
"Shut up, Aldi. Jangan kenceng-kenceng, ntar ketauan banyak orang," Dika sedikit membentak Aldi. "Iya, gue naksir Aras, tapi plis jangan bilang siapa-siapa. Gue mau pdkt dulu sama dia, siapa tau lanjut hubungannya."
"Eakkkkkkk," sorak Aldi. "Gue dukung lo. Tapi lo jangan cemburu ya soalnya dia lebih mau pacaran sama buku dibanding sama lo hahaha," Aldi tertawa terbahak-bahak menyisakan Dika yang tersenyum masam.
"Gak lah, gue gabakal cemburu, apalagi ama benda mati. Gue rela kok dia lebih perhatian ama buku daripada gue. Yang penting dia milik gue."
"Jangan ngomong doang, cepet embat. Entar keburu ketikung lagi, kan sad," Aldi memasang wajah sedih.
"Siap 45 jenderal!" seru Dika dengan semangat. "Tenang, gue bakal berusaha buat dapetin hati Aras. Gue bener-bener tulus buat merjuangin dia," ucapnya mantap.
"Aku restui hubungan kalian berdua."
"Yeee, emang lo orang tua Aras? Tanpa restu lo juga gue bakal merjuangin Aras," ucap Dika dengan lantangnya sehingga penghuni kantin menoleh kepadanya
"HAH?DIKA MAU MERJUANGIN SIAPA? GUE GAK DENGER TUH."
"PERJUANGIN GUE AJA PLIS, GUE JOMBLO LHO, CANTIK LAGI."
"INGIN KU BERKATA KASAR."
"KAKANDA DIKA, PERJUANGKANLAH DINDA. SAYEMBARA SUDAH DIBUKA UNTUK ANDA."
"EH ANJIR KOS ANU HEEUH WAE."(eh anjir kayak yang iya aja).
"CIWI-CIWI SMA LEO TERCINTEHH, KALIAN TIDAK PUNYA HAK UNTUK DIPERJUANGKAN OLEH DIKA, HANYA AKU YANG PANTAS UNTUK ITU."
"IDIH."Suasana riuh seketika. Dika yang mendengarnya pun hanya bisa diam, enggan meladeni kelakuan centil para siswi yang ada di sana. Sampai tiba-tiba.....
"BERISIK! INI KANTIN, BUKAN RUANG DEBAT! FOKUS MAKAN DAN TUTUP MULUT KALIAN!"
Penjaga kantin berseru lantang menyuruh mereka untuk diam.
"Yee, bu Ros. Sa ae napa. Dah lah bubar kuyy!" ajak salah satu siswi.
"Kuy!!" semua siswi yang tadi berisik seketika bubar meninggalkan kantin, menyisakan para siswa dan beberapa siswi yang tak terlibat dengan peristiwa itu.
-----------------------------------------------------------------
To be continued.
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen:)
KAMU SEDANG MEMBACA
For You:Please Come Back (TAMAT)
Teen FictionSesal dulu sependapat, sesal kemudian tiada guna. Itulah yang dirasakan Aras Oktarlyn, seorang gadis yang telah menyia-nyiakan seorang lelaki yang mencintainya dengan tulus. Sebenarnya dia tidak bermaksud untuk menyia-nyiakannya, namun ada suatu ala...