Hidup itu jangan terlalu banyak santuy, bro. Kali-kali bikin tantangan kek, biar adrenalin-nya terasah.
Veraldi Nasution"Eughhh." Aras mengerang pelan lalu bangkit dari tidurnya. Setelah niat untuk keluar kamar sudah terkumpul, ia berkeliling di dalam rumahnya dan berhenti di ruang tamu.
"Aneh, kok gada orang sih? Biasanya kalau ibu dan bocah dua pada keluar suka bilang dulu. Dan juga hari Minggu mah gak mungkin gak ada yang keluar rumah." Gumam Aras pelan. Ia menatap sekeliling dan pandangannya berhenti tepat di salah satu sofa. Ia mengernyit heran. Kok kek ada yang ngegantung gitu, tapi apa ya? Pikirnya. Dia lalu menghampiri sofa yang dituju dan menemukan selembar kertas di sana.
Selamat pagi, Aras Oktarlyn.
Bingung ya kenapa cuma ada kamu di rumah?Kalau kamu bangun lebih pagi, pasti keluargamu masih ada di rumah. Ya benar, keluargamu saat ini tengah ku culik dan ku sandera di tempat yang tak akan ada dalam bayanganmu.
Apakah kamu ingin keluargamu selamat? Tentu dong, mana ada seorang anak yang ingin ibu dan adik-adiknya celaka.
Tenang, aku tidak meminta uang kok seperti penculik kebanyakan. Aku hanya ingin kehadiran dirimu. Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa tidak kamu saja yang diculik? Jawabannya aku ingin melihat kamu menderita. Itu saja. Simpel kan?
Kalau kamu mau menyelamatkan keluargamu, kamu harus melaksanakan beberapa misi. Begitu misi pertama selesai, akan muncul misi kedua. Begitu seterusnya.
Misi pertama: Kamu harus menghubungi nomor yang ada di kertas ini(0877********), nomor itu akan mengantarmu kepada misi kedua. Karena aku baik hati, aku akan memberi tahu siapa yang akan mengantarmu menuju misi kedua, yaitu ojek online!! Haha, lucu sekali bukan?
Sayangnya aku sedang serius. Mengenai misi kedua ojek online-mu nanti akan memberitahumu setelah sampai di tempat tujuan. Aku beri kamu waktu hingga sore hari untuk menyelesaikan misi dariku.
Selamat bermain!
"Apa-apaan ini?!" Ucap Aras geram. Ia merasa tidak ada yang memusuhi keluarganya. Tapi mengapa keluarganya harus diculik?
Aras ingin menangis, namun tak ada gunanya. Waktu semakin berjalan dan Aras segera menelepon nomor yang tercantum dalam kertas tersebut.
Beberapa waktu kemudian ojek online pun datang.
"Mari, mbak. Abang tau tujuan mbak kemana." Ucap abang ojol-ojek online-tersebut. Tanpa ba-bi-bu Aras langsung menaiki motor dan mereka pun mulai bergerak.
30 menit berlalu dan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
Lha? Kok berhenti di kebun binatang sih? Ini yakin misi selanjutnya ada di sini? Wah ini penculiknya pasti kurang refreshing nih. Pikir Aras.
"Ehm, bang? Kok yakin turun disini? Di kebun binatang lagi. Kirain bakal di hutan atau pusat gunung berapi."
Abang ojol tertawa mendengar ucapan Aras.
"Gatau sih neng, emang disuruhnya berhenti di sini. Masih mending di tempat ramai neng, emangnya neng mau ditaroh di tempat yang kayak di film-film gitu? " Tanya abang ojol mengintimidasi.
Aras meneguk ludahnya takut. "Eh nggak bang, disini aja juga gapapa kok." Ucap Aras sedikit grogi. "Eh tapi abang kok manggil saya neng? Pas mau berangkatnya kan mbak, bukan neng. Gimana sing bang, gak konsisten amat." Lanjut aras kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You:Please Come Back (TAMAT)
Teen FictionSesal dulu sependapat, sesal kemudian tiada guna. Itulah yang dirasakan Aras Oktarlyn, seorang gadis yang telah menyia-nyiakan seorang lelaki yang mencintainya dengan tulus. Sebenarnya dia tidak bermaksud untuk menyia-nyiakannya, namun ada suatu ala...