Dua puluh sembilan

45 24 3
                                    

Itu yang di mulmed musik Faded (restrung) versi instrumentalnya, kalau kalian penasaran gimana sebenernya lagu yang dibawakan Aras lewat piano. Happy reading!!
.
.
.

Tahukan kamu? Selain membantu ketika ada yang susah, fungsi sahabat lainnya adalah ketika kamu terjatuh, mereka menertawakanmu sampai mampus, baru mereka akan menolongmu.
Tafania Viorely Pratama

Lantunan piano terdengar lembut ke seluruh ruang musik. Jemari Lentik Aras lah penyebabnya. Lagu Faded (Restrung) karya Alan Walker menjadi pilihan Aras untuk dilantunkan dalam bentuk piano.

Tuts demi tuts piano Aras tekan sesuai not yang ditentukan. Penonton yang tak lain adalah murid kelas XII-MIPA 1 terkesima mendengar lembut dan indahnya melodi lagu yang dibawakan Aras. Dan tiba pada akhir lagu, tepuk tangan langsung menyambut indahnya penampilan Aras untuk ujian seni. Sungguh, penampilan Aras menjadi yang terbaik dari murid lainnya.

"Bagus sekali, Aras. Lagu apa yang kamu bawakan tadi?" tanya pak Indo, guru seni SMA Libra.

"Lagu Faded versi Restrung karya Alan Walker, pak," jawab Aras sopan.

"Ohh ... begitu ya." pak Indo manggut-manggut paham. Padahal aslinya ia tidak tahu lagu dan penciptanya yang Aras sebutkan.

Setelah menghadap Aras, ia kini menghadapkan tubuhnya pada murid-murid lain yang duduk lantai. "Baiklah anak-anak, ujian praktek seni telah selesai. Silakan kembali ke kelas masing-masing."

Murid kelas XII MIPA-1 pun bubar dari ruang musik.

"Wahh ... penampilan lo bagus banget, Ras."

"Iya tuh, bener. Pasti lo bakal dapet nilai sempurna."

"Bukan bakal lagi buat Aras mah, tapi pasti! Aras kan selalu dapet nilai sempurna di setiap pelajaran."

"Bener-bener kutu buku idaman, deh."

Pujian demi pujian datang dengan derasnya untuk Aras. Aras yang setiap harinya banjir pujian hanya dapat tersenyum tipis, enggan untuk menyombongkan diri. Baginya pujian dari orang-orang harus dijadikan motivasi agar bisa lebih baik lagi, bukan menjadi sarana untuk menyombongkan diri.

"Udah ya, si Kutu Buku-nya harus baca buku dulu. Kalian jangan ganggu ya," ucap Salsa mengusir orang-orang yang memberikan pujian pada Aras.

Bukannya Salsa sirik, hanya saja ia tahu kalau Aras itu paling risih kalau diberi pujian secara berlebihan.

"Makasih ya Sa, gue jadi lega," ucap Aras pada Salsa.

"Sama-sama, Ras. Sonoh lo baca buku aja, gue sama yang lain mau ghibah." Salsa menghampiri Rely, Asya, Risa, dan Melinda yang terlihat sedang bergosip.

"Dasar member Lambe Sindir, kerjaannya gosip mulu," kekeh Aras sebelum mulai membaca buku.

***

"Asya, Rely, kenapa kalian terlambat? Sudah tahu bel masuk telah bunyi 5 menit yang lalu, tapi kenapa kalian tetap saja terlambat?!"

"Maaf Bu, tadi kami habis main layang-layang, jadinya gak sadar kalau sudah waktunya masuk." Rely menundukkan kepalanya. Terbersit rasa takut saat diinterogasi oleh guru paling killer. Asya yang mendengar pernyataan Rely langsung mengernyitkan dahi.

For You:Please Come Back (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang