Kelamaan update, ya? (Iyalah).
Sorry ya, guys😁, biasa masalah kuota jadinya ngaret:v.Sebagai gantinya hari ini aku buat 2 part sekaligus, deh. Tapi jangan lupa vote, serasa gak ada yang baca loh ini teh kalau gada yg vote😭
Selamat membaca!!
.
.
.Tetaplah feeling good walau kepala cenat-cenut.
Tafania Viorely PratamaMentari merangkak dengan malu-malu menuju langit. Orkestra alam masih terdengar dengan merdu walau suasana sedang di perkotaan. Namun dibalik itu semua ada seorang wanita yang masih tertutup selimut sembari memeluk boneka dolphin yang menjadi favoritnya sedari dulu.
"ARASS BANGUN!!! KEBIASAAN KAMU KALAU SEKOLAH PASTI SUSAH BANGUNNYA," teriak Anna sembari mengetuk pintu kamar dengan keras berkali-kali.
Aras yang nyawanya baru setengah itu merespon perkataan ibunya, "iya, Bu, Aras bangun nih."
Aras beranjak dari tempat tidurnya-yang tak lupa dibereskan terlebih dahulu-menuju kamar mandi dengan niat yang bila dipresentasekan hanya sekitar nol koma sekian persen.
Sesudah mandi dan berdandan Aras berjalan menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya.
"Aras, nanti berangkat mau naik bus apa dijemput temen lagi?" tanya Anna.
Aras berpikir, "Ehm ... gak tau, bu. Mungkin mau naik bus jemputan aja."
Tiba-tiba Bagas ikut mengobrol, "sama bang Dika aja, dia bakal jemput kakak, kok."
Aras terkejut.
"Lho, kok dia gak bilang-bilang sih kalau mau jemput gue?"
"Ya gatau. Mungkin dia udah ngabarin lo tadi malam tapi lo nya udah tidur."
Ucapan Bagas membuat Aras segera membuka handphone nya. Dan benar saja! Ada notifikasi WhatsApp dari Dika.
WhatsApp(5 notifikasi belum dibaca).
Dika SMA Leo
Hai Aras.
Besok berangkat bareng kuy.
Mau gak?
Oh udah tidur ya? Yaudah deh.
Good Night, have a nice dream.🖤
Read.Deg.
Ada yang aneh dengan jantung Aras.
Saar ini jantung Aras berdegup tak karuan bak sedang marathon.
Dika kok tiba-tiba ngasih emot love, sih? Gawat nih, gara-gara lo, jantung gue jadi lompat ke gang ibu-ibu komplek, batin Aras gundah.
"Aras, ada apa?" perkataan ibunya membuat Aras tersadar dari lamunannya.
"Eh enggak bu, Aras gapapa kok, gada apa-apa," ucap Aras mengembalikan ekspresinya menjadi seperti biasa.
"Bener kan, bang Dika bakal jemput lo," ucap Bagas memastikan.
"I ... iya," jawab Aras pasrah.
Saat ini Aras sedang mengalami fase yang lumrah di kalangan remaja. Semoga saja kisah mereka berdua berakhir dengan bahagia, Anna berdoa dalam hatinya.
Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah.
Tok tok tok
"Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam," jawab Aras.
"Berangkat kuy," ajak Dika.
"Gak mau pamitan dulu, nih?" tawar Aras.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You:Please Come Back (TAMAT)
Teen FictionSesal dulu sependapat, sesal kemudian tiada guna. Itulah yang dirasakan Aras Oktarlyn, seorang gadis yang telah menyia-nyiakan seorang lelaki yang mencintainya dengan tulus. Sebenarnya dia tidak bermaksud untuk menyia-nyiakannya, namun ada suatu ala...