CHAPTER-8 | Rumah Raka

863 44 0
                                    

Sinar matahari mulai memasuki celah jendela kamar lettha. Gadis itu masih bergelut dengan selimut nya dan enggan untuk membuka matanya karena hari ini adalah hari Minggu. Hari dimana waktunya ia bermalas-malasan.

Tok tok tok tok

Suara ketukan pintu mengganggu tidurnya. Tapi ia tetap enggan membuka matanya.

"Lettha bangun, ada temen kamu tuh nungguin dibawah" kata devi yang kebetulan sedang ada dirumah.

Lettha tak mendengar jelas apa yang diucapkan sang bunda karena setengah kesadaran nya masih berada di alam mimpi. Karna tak ada respon, Devi pun membuka pintu kamar lettha yang tidak terkunci. Dilihatnya anak gadis satu-satunya itu yang masih terpejam.

"Lettha bangun sayang. Temen kamu nungguin tuh dibawah" Devi mengguncangkan tubuh lettha.

"Siapa sih Bun pagi-pagi gini?" Katanya setengah sadar.

"Namanya Raka"

"Oh Raka"
1
2
3

"Hahh Raka?" Lettha terlonjak seketika matanya langsung terbuka seutuhnya. "Ngapain dia kesini bun?"

"Ya mana bunda tau. Udah cepet kamu mandi sana terus temuin dia dibawah" Devi berjalan keluar kamar lettha.

Lettha bangkit lalu berjalan ke kamar mandi. Setelah 20 menit ia sudah rapih dengan baju santainya lalu keluar dari kamarnya. Lettha berjalan ke arah ruang tamu dilihatnya Raka tengah mengobrol dengan sang bunda.

"Ngapain lo kesini?"tanya lettha membuat Devi dan Raka menoleh.

"Mau ngajak kamu ngerjain tugas" Bukan! Bukan Raka yang menjawab tapi Devi. Mana mungkin Raka si patung es berkata selembut itu.

Lettha mendengus "mendadak banget sii"

"Udah sana berangkat nanti keburu siang" lanjut Devi.

"Bentar, lettha ambil tas sama hp dulu" kata lettha lalu berlari kecil menuju kamarnya.

****

Lettha tengah berada di rumah Raka ditemani Nova ~mamanya Raka di ruang tamu karna Raka sedang pergi ke kamarnya hendak mengambil sesuatu. Siapa sangka, lettha langsung akrab dengan Nova.

Mamanya ramah banget, asik pula. Kenapa anaknya dingin banget ya? Lettha bergumam dalam hatinya.

Tak lama Raka kembali dari kamarnya dengan laptop ditangannya.

"Yaudah kalian mulai aja ngerjain tugasnya ya. Mama tinggal dulu" kata Nova kemudian berlalu ke arah kamarnya.

Mereka pun mulai mengerjakan tugasnya. Raka yang mengetik, lettha yang membacakan apa saja yang harus Raka ketik. Dengan informasi bersumber dari buku buku yang tadi mereka beli di toko buku sebelum ke rumah Raka.

Waktu menunjukkan pukul 3 sore. Mereka baru saja selesai mengerjakan tugasnya. "Akhirnya" lettha meregangkan otot-otot nya.

"Udah selesai?" Tanya Nova yang baru saja datang.

"Iya nii Tante"

"Mau bantuin Tante masak ga?" Tanya Nova pada lettha.

Lettha mengangguk semangat "boleh Tante. Kebetulan, lettha suka banget masak" katanya antusias.

"Yaudah yuk" katanya lalu berjalan ke arah dapur diikuti lettha. Sedangkan Raka hanya diam memperhatikan mereka.

Lettha tampak antusias saat diajarkan membuat kue kesukaan Raka. Ia terlihat sangat serius memperhatikan saat Nova memberitahukan langkah-langkah nya.

Setelah satu jam berkutat di dapur dengan tepung terigu dan bahan kue lainnya, akhirnya kue yang ia buat pun siap dihidangkan.

Raka tampak semangat menikmati kye yang lettha buat. "Gimana enak?" Tanya lettha ragu.

"Hmm" Raka hanya berdehem dan tetap fokus pada kuenya.

*****

Haru Senin. Hari dimana anak sekolah harus menjalani ritual rutin dengan berbaris rapih di lapangan sampai upacara selesai.

Setelah upacara selesai semua murid kembali ke dalam kelasnya untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Begitupun dengan lettha.

Kelas X IPS 2 terlihat sangat gaduh karna belum mengerjakan PR.

"Woii nomor 10 apaan?"

"Pulpen gue manaaa"

"Siapa yang matahin penggaris gue"

"Buku gue mana bukuu?"

"Woyyyy pinjem penghapus dong buat hapus tukang tikung!!"

Tiba-tiba seorang membuka pintu. Membuat semua penghuni kelas menoleh, berkeringat dingin karna pr mereka belum selesai.

"Ehh bangsat!! Gue kira pak torus" teriak salah satu murid dari belakang saat melihat ternyata Zihan sang ketua kelas lah yang masuk.

Zihan terkekeh. Seketika semua penghuni kelas kembali meributkan PR yang membuat kelas kembali gaduh.

"Mohon perhatian semuanya" kata Zihan yang tengah berdiri di depan kelas.

"Kelamaan jomblo lo. Sampe mohon mohon perhatian" timpal Hendra.

Zihan mendelik. "Bacot lo. Gue bawa pengumuman penting nih"

"Pengumuman apaan elah"

"Yaudah dengerin dulu dong"

"Yaudah buruan PR gue belum selesai nih"

"Oke. Baiklah kawan kawan. Saya selaku ketua kel-.."

"Bacot elah. To the point aja!" Timpal Bambang.

"Oke oke. Pak torus ga bisa masuk karn-" ucapan Zihan terpotong lagi karna semua penghuni kelas X IPS 2 bersorak terselamatkan dari PR dan hukuman.

Zihan mendengus kesal lalu duduk di bangkunya.

****

Lettha, Mala, Raka, noval, dan kenza tengah menikmati makanan nya di kantin dengan tenang. Sampai satu gebrakan pada meja mereka mengganggu ketenangan makan mereka.

"Heh. Lo tuh yaa. Kan udah pernah gue bilang buat ga deketin cowo gue, kok lo tuh ga ngerti banget sih?! Masih kurang peringatan gue kemarin hahh!!" Dengan Lyra mendorong bahu lettha cukup keras. Untung saja kenza dengan sigap menahan tubuh lettha jadi ia tak terjatuh ke belakang.

Kenza bangkit dari duduknya "ohh gue ngerti sekarang. Jadi Lo yang udah Billy lettha waktu itu iyaa!!" Sentak kenza dengan amarah yang sudah di ubun-ubun.

"A-aku cuma ga suka dia keganjenan deketin kamu" ucap Lyra memeluk tangan kenza manja.

Tanpa sadar, mereka sudah menjadi pusat perhatian seluruh siswa yang berada di kantin.

Kenza melepaskan tangan Lyra kasar. "Emangnya lo pikir Lo siapa berani ngatur-ngatur gue buat Deket sama siapa?!'

"Tapi aku gasuka kamu Deket Deket sama dia" kata Lyra seraya menunjuk lettha.

"Denger ya. Sekali lagi Lo berani nyentuh dia lo berurusan dengan gue" ucap kenza penuh penekanan. "Mending sekarang lo pergi dari sini"

Dengan kesal Lyra pergi meninggalkan meja mereka diikuti dua temannya. "Lo gapapa de?" Tanya kenza kembali duduk.

"Gapapa elah bang begitu doang. Lo lebay. Lo ga harus kaya gitu ke Lyra"

"Ck. Lo tu ya udah dijahatin masih aja ngebelain."

"Lagian lo kenapa ga bilang aja sih kalo Lo sama bang kenza itu Abang adik?" Mala mulai buka suara.

"Gausah elah. Gue gapapa juga kok" Mala mendesah kesal mendengar jawaban lettha.

- - - - - - - - -

Aduhh gimana ni? Ko berasa makin
Gajelass ya;)

ALETTHA [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang