CHAPTER-37 | Jauhin Raka?

439 18 0
                                    

Kelas XI IPS 2 terdengar begitu gaduh karna sedang free, membuat kepala lettha berdenyut. Karna tak kuat berada dalam kebisingan, lettha memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Setidaknya ia disana bisa menenangkan diri tanpa ada yang mengganggu.

"Lett, mau kemana? Biar gue temenin" tanya Mala saat melihat lettha berdiri dari bangkunya.

"Ngga usah la, gue lagi pengen sendiri" katanya lalu berlalu pergi keluar dari kelas.

Mala menghela nafas panjang nya. Ia ingin sekali menjadi tempat saat sahabatnya terpuruk seperti ini. Tapi ia juga tak bisa memaksakan lettha untuk selalu bercerita padanya.

Sesampainya di perpustakaan, lettha duduk di bangku paling pojok sendiri lalu menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangan. Tapi suara seseorang yang memanggilnya membuatnya kembali mendongak.

Ia mengernyit kan dahinya saat melihat Zaskia duduk di kursi yang berhadapan dengannya. "Ada apa? Gue lagi pengen sendiri" ucapnya.

"Ada yang pengen gue tanyain sama lo. Tentang Raka."

"Raka?" Tanya lettha tak mengerti. Bukankah Zaskia jauh lebih mengenal Raka dibanding dirinya?. Lalu mengapa dia harus bertanya padanya.

Zaskia mengangguk "sebenernya lo itu ada hubungan apa sih sama Raka? Kenapa Raka kayanya peduli banget sama lo"

"Cuma temen sekelas" jawab lettha apa adanya.

Ia tak mau mengartikan Raka sebagai siapapun karna memang tak ada hubungan apapun diantara mereka. Walaupun memang mereka sempat dekat. Apalagi yang bertanya seperti ini sekarang adalah Zaskia, orang yang pernah menjadi seseorang yang paling berarti buat Raka.

"Tapi, lo sayang kan sama dia?" Tanya Zaskia membuat lettha terdiam lalu menggeleng setelahnya.

"Gausa bohong sama gue lett, gue tau lo suka sama Raka. Keliatan dari cara lo mandang dia. Tapi gue saranin jangan terlalu berharap sama dia, dia baik sama lo itu cuma karna kasihan. Gue tau banget Raka orangnya gimana" katanya membuat lettha tertegun.

***

"Lett, lo balik kerumah sakit kan? Biar gue anter" kata Raka setelah bel pulang sekolah berbunyi.

"Gausah, gue bisa sendiri" kata lettha.

"Ga usah bohong, gue tau lo butuh temen let." Katanya seraya menahan pergelangan tangan lettha agar tak pergi.

"Gue gapapa, gausah deketin gue karna kasihan, gue ga butuh di kasihanin" kata lettha penuh penekanan lalu menghempaskan cekalan raka. Ia berlari keluar kelas setelahnya membuat Raka terdiam.

Hari ini langit seperti sedang mengerti perasaan lettha yang sedang kacau. Rasa sedih, kecewa, sakit hati, marah semua bercampur aduk menjadi satu.

Baru beberapa langkah lettha melewati gerbang sekolah, hujan turun dengan derasnya mengguyur tubuh lettha membuat seluruh tubuh dan bajunya basah kuyup.

Lettha senang hari ini hujan turun mengguyur dirinya. Karna Dengan ini, ia bisa menangis tanpa orang lain tau dan ia bisa berteriak tanpa mengganggu orang lain karna suaranya yang terendam kerasnya oleh suara hujan.

Sebuah mobil melintas di sampingnya membuat genangan air yang ada disana terciprat mengenai baju lettha. Setelahnya mobil itu berhenti, seseorang dari dalamnya menurunkan kaca mobil "yahh, kecipratan ya?sorry ya sengaja" kata Lyra membuat kedua temanya yang juga berada di dalam mobil tertawa puas lalu kembali melajukan mobilnya.

Lettha terdiam merutuki takdirnya. Mengapa ini semua terjadi padanya. Satu persatu masalah bermunculan dalam kehidupan nya. Bekum selesai satu masalah, masalah lain sudah datang menyerang nya. Lututnya melemas membuatnya terduduk di trotoar. Ia menangis. Tangisan tanpa suara. Tangisan yang menyiratkan luka yang begitu dalam.

Lettha mendongak saat hujan masih deras namun tak lagi membasahi nya. "Arya" katanya parau saat melihat Arya berdiri di belakangnya. Memayunginya.

"Ayo pulang, gue anter" katanya tanpa penolakan lalu membantu lettha berdiri dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.

- - - - - - - -

Jangann lupa tinggalkan jejak
Follow Instagram autor ngaret ini yeeu
@tiarmdhnni
See youu

ALETTHA [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang