Bel istirahat telah berbunyi. Lettha dan Mala memutuskan untuk ke kantin. Di sepanjang koridor menuju ke kantin. Lettha terus saja mengoceh mengungkapkan kekesalannya karna harus satu kelompok dengan pria yang super cuek. Sedangkan Mala hanya mendelik jengah mendengarkan ocehan lettha yang tak henti-hentinya.
"Mau makan apa?" Tanya Mala sambil mengedarkan pandangannya melihat jajanan apa saja yang tersedia di kantin.
Lettha berhenti mengoceh "mie ayam sama jus jeruk aja"
"Yaudah gue yang pesen Lo yang nyari tempat ya"
"Hmm" lettha langsung melengos mencari tempat yang strategis.
Setelah membeli makanan yang ia dan lettha inginkan, Mala mengedarkan pandangannya mencari sosok temanya itu.
"Eehh Malang nyari apaan?"
Mala mendengus "nama gue Mala. Bukan malang nopaaaall"
Noval terkekeh "mau duduk dimana? Gue sama Raka gabung ya"
"Di tempatnya lettha" katanya lalu berjalan menuju meja yang ditempati lettha.
"Nih" Mala memberikan makanan yang dipesen lettha tadi lalu duduk di samping lettha diikuti noval dan Dion yang duduk dihadapan mereka berdua.
"Makasih" kata lettha menunjukan senyumannya
"Hmmm"
Mereka makan dengan hening. Setelah beberapa menit lettha mulai membuka suara.
"Raka" panggilnya
Raka hanya melirik lettha sekilas lalu kembali fokus pada makanannya."Raka" tak ada respon.
"Raka Ferdinan Atthala, Lo tuh punya kuping ga sihh?!!" Lettha meninggikan suaranya hampir berteriak karna tak ada respon dari sang pemilik nama.
"Apa!" Ketusnya dan datar
"Tugas gimana?mau ngerjain kapan?dan dimana?" Tanyanya bertubi-tubi.
Raka hanya menggidikan bahunya acuh lalu bangkit dari duduknya dan berlalu pergi.
Amarah lettha sudah di ubun-ubun menghadapi sikap Raka. Ingin rasanya ia berteriak, Bahkan memaki Raka saat ini juga.
Noval terkekeh melihat ekspresi kesal lettha "harus banyak sabar kalo ngadepin dia mah"
Mala mengangguk setuju "sabar ta, tarik napas, buang, tarik nafas, buang" lettha menarik lalu menghembuskan nafasnya berulang kali mengikuti instruksi Mala.
• • • • • • • • • •
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Lettha merogoh saku roknya mengambil ponselnya. Lalu mengirimkan pesan kepada kenza
Abang❤
Bang
Hari ini balik bareng kan?Iyaa
ReadSetelah mendapatkan balasan itu, lettha bangkit dari bangkunya lalu berjalan menuju parkiran.
Saat berjalan melewati koridor yang sudah nampak sepi. Ditengah koridor, tiba-tiba tiga siswi ber make-up tebal menjegatnya. Laku menariknya paksa ke arah gudang sekolah, yang berada tak jauh dari parkiran.
"Lepasin sakit" lettha berusaha berontak.
Setelah sampai di gudang, dua orang siswi itu melepaskan tangan lettha dengan kasar sampai ia terjungkal ke lantai. Sedangkan yang satunya menutup dan mengunci pintu gudang.
"Aww" lettha meringis saat bokongnya mendarat kasar di lantai.
Lettha berusaha menahan emosinya "kalian siapa?dan apa maksud kalian bawa gue kesini?"
Saat mencoba bangkit, salah satu siswi yang bername tag Lyra yang sepertinya ketua dari mereka mendorong bahu lettha sehingga ia kembali terduduk di lantai.
Lettha mendengus "mau Lo apa sih!" Sentaknya mulai kesal.
Lyra berjongkok dihadapannya lalu menjambak rambut lettha hingga membuat kepala lettha tertarik ke belakang.
"Jaga mulut Lo ya, Lo itu junior disini!"
Lettha memejamkan matanya yang sudah berkaca-kaca berusaha menahan sakit di kepalanya.
"Ga tau malu banget sih Lo. Udah ganjen sama cowo orang masih aja nyolot!" Sentak salah satu temannya yang entah siapa namanya karna tak menggunakan name tag.
Tunggu! Ganjen sma cowo orang? Cowo siapa yang lettha rebut? Lettha rasa ia tak sedang dekat dengan cowo Manapun. Ahh entahlah lettha tak bisa berfikir. Rasa sakit semakin menyerang kepalanya.
"Siniin hp Lo!" Katanya, lalu menunjukan telapak tangan nya.
"Gak! Hp gue privasi gue. Lo ga berhak untuk itu!"
"Gue bilang siniin ya siniin" bentaknya berteriak. Lalu mengambil paksa ponsel lettha dari saku roknya.
Lettha tak bisa mencegah karna kedua tangannya dipegangi oleh dua teman Lyra.
Lyra menghempaskan jambakannya dari rambut lettha lalu beralih fokus pada ponsel lettha. Sepertinya mengetikkan sesuatu. Entah apa lettha tidak tau.
"Balikin hp gue. Lo tuh ga diajarin sopan santun ya!" Teriak lettha sudah tak bisa menahan emosinya.
Lyra kembali menjambak rambut lettha lebih kencang dari sebelumnya. "Gue bilang jaga mulut Lo!" Sentaknya lalu mengeratkan jambakannya di rambut lettha.
"Sakit hikss" lettha kembali meringis dengan air mata yang sudah membasahi pipi chuby nya.
Brakk
Pintu gudang terbuka menampilkan seorang pria yang tengah berdiri di ambang pintu.
Wajah mereka seketika menegang karna takut orang itu melaporkan kelakuan mereka. Lettha tidak mengetahui siapa yang datang karna matanya tertutup menahan rasa sakit di kepalanya.
Lyra melepas jambakannya pada rambut lettha.seketika lettha sakit di kepalanya hilang dan diikuti kesadarannya juga hilang.
- - - - - - - - - - - - - - - -
Gimana nih? Penasaran ga siapa
Cowonya? Engga ya hehehe:)aku
Ga pinter bikin orang penasaran soalnya;)Sampai jumpa di part selanjutnya:))
Itu pun kalau kalian masih berkenan
Buat baca;)Tbc❣🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Teen Fiction[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...