Kringgggg
"Aduhh, gue kok denger bel jadi deg-degan gini ya? Apa ini yang dinamakan cinta?" Kata Noval memegang dadanya.
Mala mendelik mendengar ucapan Noval "dasar alay" timpalnya.
Noval hanya mendengus mendengar ucapan Mala.
Kelas menjadi hening saat seorang guru memasuki kelas untuk mengawas. Guru itu membagikan soal dan lembar jawaban.
Para murid tampak serius mengerjakan soal ujian tersebut. Ada yang mengacak rambutnya frustasi karna tak belajar. Ada yang terlihat santai dan mencari jawaban dengan menghitung kancing. Macam-macam lah.
****
Seminggu sudah berlalu. Itu artinya ujian semester telah berakhir.
Para siswa sudah tak bisa berdiri tegak. Kakinya mulai pegal karena sudah berdiri kurang lebih sejak setengah jam yang lalu mendengarkan pembina menyampaikan amanatnya.
"Heran gue gak cape apa ya tuh guru ngomong panjang lebar kaya begitu? Gerutu Mala di barisannya.
"Ngomel mulu Lo. Gue bilangin baru tau rasa" timpal noval dari barisan berbeda.
Mala mendelik "nyambung aja lo" kesalnya.
****
Setelah upacara selesai, seluruh siswa siswi masuk kelas nya masing-masing.
Kelas X IPA 3 terlihat begitu tenang dan sunyi. Semuanya duduk rapi di bangkunya masing-masing saat mendengarkan pengumuman dari wali kelas mereka.
Semuanya bersorak gembira saat bu Wanda mengumumkan bahwa akan ada camping khusus untuk anak kelas 10 Minggu depan.
Bu Wanda keluar dari kelas setelah merasa pengumuman nya cukup. Hari ini kelas free karna siswa-siswi baru saja melewati ujian semester.
"Waahh. Gue ga sabar nunggu Minggu depan" kata Mala girang "harus prepare dari sekarang nih biar gaada yang ketinggalan"
"Lebay banget lo. Camping nya masih Minggu depan juga" timpal noval usil.
Mala menatap noval tajam "suka suka gue dong! Komen mulu lo dasar netizen"
Noval mendelik mendengar ucapan Mala. Sedangkan lettha hanya menjadi penonton setia pertengkaran kedua insan itu. Pertengkaran seperti ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagi lettha sejak ia mulai mengenal mala dan juga noval. Meskipun begitu, bagi lettha mereka merupakan sosok teman yang asik.
****
Bel istirahat berbunyi, lettha dan Mala melangkah keluar kelas hendak menuju ke kantin. Saat berada di ambang pintu, lettha melihat seseorang yang tak asing baginya berdiri membelakangi nya.
"Arya?" Panggil lettha
Pria itu menoleh "hai lett, gue boleh ke kantin bareng lo?"
"Emm. Boleh kok"
Mala mendelik "Ck. Lo ga punya temen apa gimana sih? Harus banget ya minta bareng sama lettha?"
Arya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal mendengar ucapan Mala.
"Mala. Lo apaan sih. Eh sorry ya ar. Mala emang gitu mulutnya tapi sebenarnya baik kok" kata lettha merasa tak enak.
"Ehh. Gapapa kok lett, kalo emang ganggu gue ganteng temen gue yang lain aja" kata Arya.
"Ehh. Gapapa kok kalo mau bareng, bareng aja"
****
Lettha dan kenza tengah asik mengobrol diruang keluarga. Menceritakan apapun yang bisa mereka bicarakan. Tv menyala tapi mereka tak memperlihatkan sama sekali apa yang sedang ditayangkan di stasiun tv tersebut. Mereka terlalu asik bercerita sambil sesekali tertawa.
"Ehh bang. Gimana sama Mala?" Goda lettha.
"Gimana apanya?"
"Alahh, gausah pura-pura gatau. Aku tau kok Abang sering ngapelin Mala kan" ya lettha memang tau karna mala sering bercerita padanya.
"Hehe. Ya gitu deh" kenza menggaruk tengkuknya salah tingkah.
Lettha terkekeh "Pepet terus bang. Gue dukung kok. Dukung banget malah" katanya menyemangati.
Kenza mengacak rambut lettha gemas. "Iyaiyaa. Udah sana tidur. Udah malem juga"
Lettha mendengus "iyaiya, yaudah gue ke kamar ya bang. Good night" katanya seraya mencium pipi kenza
"Good night to my little princess" balasnya mencubit pipi lettha.
Lettha kembali mendengus "ihh sakit Abang" katanya cemberut. Lalu berlalu menaiki tangga menuju kamar nya.
Kenza terkekeh di tempatnya melihat tingkah lettha-adik satu satunya itu.
Lettha membuka pintu kamarnya lalu masuk dan menutup kembali pintunya. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur. Matanya menatap kosong ke arah langit kamar. Entah apa yang ada dipikirannya.
Drrrttt
Getaran ponsel memecahkan lamunannya. Tangganya bergerak meraih ponsel disebelah nya. Ia membuka aplikasi WhatsApp untuk melihat pesan masuk yang belum sempat ia baca.
Mala
Lett.
Lettha!!
Lettha ku sayang, baca dong gausah
Sok sibuk gitu deh_-Kenapa?
Sambil menunggu balasan dari mala, ia beralih pada pesan yang dikirimkan oleh Raka.
Raka
Lett
Besok gue jemput, ya?Dahi lettha mengernyit. Ada angin apa Raka mau menjemputnya. Lalu ia mengetikkan balasan.
Tumben mau jemput.
Tak sampai satu menit balasan Raka sudah masuk. Lettha langsung mengeceknya. entah kenapa ia merasa bersemangat untuk membalas pesan Raka.
Raka
Kalo lo gamau juga gapapa kok- - - - - - - - -
Yaudah iya gaje:(
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Teen Fiction[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...