"lettha mana Bun?" Tanya Andre saat Devi tengah menyiapkan sarapan untuknya sebelum pergi ke kantor. Mulai sekarang, semuanya kembali seperti semula. Andre yang mengurus kantor dan Devi yang mengurus rumah serta anak mereka. Terpancar jelas aura kebahagiaan yang telah lama hilang dari wajah Devi.
"Oh iya, bunda lupa bangunin lettha" katanya lalu berlari kecil ke kamar lettha membuat Andre terkekeh.
"Lettha, ayo bangun sayang, sekolah." Katanya seraya membuka gorden kamar lettha.
Merasa tak ada pergerakan dari anaknya, Devi berjalan mendekati lettha lalu menepuk pelan pipinya.
"Loh kok badan kamu panas" kata Devi mulai panik saat mendapati suhu badan lettha yang sangat tinggi.
"Loh kenapa?kok buru-buru? Lettha nya mana?" Tanya Andre saat melihat Devi berjalan menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.
"Lettha badannya panas. Jadi dia gausah masuk sekolah dulu hari ini" jawabnya seraya menyiapkan kompresan.
"Tapi lettha ga kenapa-napa kan" tanya Andre khawatir.
Devi tersenyum simpul "gapapa kok, cuma demam biasa aja. Itu efek dia nangis terus beberapa hari ini karna abangnya masuk rumah sakit."
Mendengar itu Andre kembali merasa bersalah, karna ia merasa tak becus menjadi seorang kepala keluarga "ini semua salah mas"
"Bukan salah mas, emang uda takdirnya kaya gini" katanya seraya mengelus pundak Andre membuat andre tersenyum tipis lalu menatap Devi dengan tatapan meneduhkan.
"Yauda, mas mau lihat keadaan lettha dulu sebelum berangkat" katanya lalu berjalan menaiki anak tangga disusul dengan Devi dan belakangnya.
"Lettha.." katanya saat membuka pintu kamar putrinya tersebut.
Terlihat lettha masih meringkuk dibalik selimut tebalnya. Andre berjalan mendekat lalu mengelus lembut rambut lettha "maafin ayah ya sayang" katanya lirih.
"Ayah" kata lettha sedikit terkejut saat mendapati Andre tengah menangis di sampingnya.
"Ini bukan salah ayah kok, lettha juga minta maaf karna Uda ngomong yang ga sopan sama ayah kemarin"
Andre tersenyum lalu memeluk anak perempuan satu-satunya itu "ayah sayang sama lettha"
"Lettha juga sayang sama ayah"
Devi menangis haru melihat anak dan ayah tersebut. Ia sangat bersyukur semuanya telah kembali seperti semula.
***
Dilapangan..
"Nyari siapa sih ka?" Tanya noval saat melihat Raka celingukan tak jelas di barisannya.
"Gue kok ga liat lettha ya?"
"Gue dengar-dengar si katanya dia sakit" kata Noval membuat Raka menoleh kearahnya.
"Sakit apa?"
Noval menggedikkan bahunya "sakit hati kali gara-gara lo sekarang ini jauh sama dia semenjak ada Zaskia" katanya asal tapi mampu membuat Raka terdiam.
"Mal, lettha beneran sakit?" Tanya Raka saat mereka baru saja memasuki kelas setelah menerima wejangan panjang lebar dari pembina upacara.
"Iya tadi nyokapnya nelfon gue" jawab Mala.
"Sakit apa?"
"Kalo lo mau tau, pulang sekolah nanti lo ikut gue kerumahnya"
Raka mengangguk lalu duduk di tempatnya.
- - - - - - - -
Heiii..aku kembali
Hehe
Setelah sekian lama akhirnya otak ku bisa diajak kerja sama
Wkwkwk
Jangan lupa tinggalkan jejak
See you:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Ficção Adolescente[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...