"la, lo gapapa nemenin gue sampe malem gini?" Tanya lettha merasa tak enak karna mala menemaninya hingga malam.
"Gapapa elah, gue juga Uda bilang mau nginep kok"
Lettha menoleh mendengar ucapan Mala "seriusan mau nginep?" Tanyanya membuat Mala mengangguk mantap.
"Yeayyy....makasih Mala. Lo emang sahabat gue yang paling baik"
"Lebay lo. Kebawah yuk gue laper, masak apa gitu kek di dapur" kata mala seraya memegang perutnya membuat lettha terkekeh.
"Yah la, gaada stok makanan di kulkas. Gue lupa belum sempet belanja" kata lettha saat melihat kulkasnya kosong.
Mala duduk dikursi meja makan yang berada tak jauh dari dapur dengan wajah memelas nya "padahal gue laper banget let"
"Assalamualaikum" suara Devi membuat lettha dan Mala menoleh kearah sumber suara.
"Waaikumsalam"
"Loh kenapa? Kok keliatan nya lemes banget?" Tanya Devi saat sampai di dapur.
"Ini bunda, Mala laper katanya, tapi di kulkas gaada stok makanan" jawab lettha dengan polosnya membuat Mala menatapnya tajam.
"Iya bunda belum sempat belanja soalnya. Tapi kalian tenang aja, bunda tau kalian pasti laper jadi bunda bawain makanan" kata Devi seraya menunjukkan sebuah kantung kresek di tangannya membuat senyum Mala mengembang.
"Oh iya Bun, ayah kok belum pulang ya?"
"Ayah tadi langsung ke rumah sakit jagain Abang, paling pulangnya nanti pagi buat ganti baju sekalian sarapan" jawab Devi.
***
"Kamu berubah ya"
Raka mengernyitkan dahinya atas pernyataan Zaskia yang ditunjukkan padanya.
"Maksud lo?"
"Kenapa? Kenapa sekarang kamu cuek, dingin, dan datar kalo lagi sama aku, ga kaya dulu"
"Aku balik lagi ke Indonesia untuk kamu. Berharap kamu masih sama kaya dulu dan kita bisa sama-sama lagi" katanya seraya menumpu tangannya pada pembatas kafe.
"Semuanya Uda beda. Dan ga mungkin kaya dulu lagi zas" Raka menghela nafasnya berat. "Dulu lo sendiri kan yang milih ninggalin gue demi orang yang menjanjikan lo, bakal bikin lo jadi bintang terkenal di London?"
"Terus kenapa? Kenapa lo Dateng lagi sama gue? Dia nipu lo?" Tanyanya sarkas.
"Iya kamu bener, dia nipu aku dan aku nyesel" katanya sedikit lirih.
Zaskia mengubah posisi nya menjadi menghadap Raka. "Kasih aku kesempatan" katanya seraya menggenggam tangan Raka.
Raka melepas genggaman tangan Zaskia secara halus. "Sorry zas, susah untuk gue balikin kepercayaan gue lagi ke lo. Semuanya Uda lewat"
"Segitu bencinya ya kamu sama aku sekarang"
"Gue ga pernah benci sama lo, lo pergi dulu itu adalah pilihan lo dan gue gaada hak untuk nahan ataupun ngelarang lo"
Zaskia menatap langit-langit kafe berusaha menahan air matanya "aku minta maaf" katanya setelah menghela nafas panjang.
Raka memegang kedua bahu Zaskia membuat Zaskia mendongak "gue tau lo cewe baik, dulu lo cuma terlalu terobsesi jadi bintang, gue tau itu. Lo pasti bisa dapetin yang lebih baik dari gue zas" katanya seraya tersenyum simpul.
"Kita masih bisa temenan kan?" Tanya Zaskia.
"Kena engga? Jangan nangis."
- - - - - - - - -
Pendek? singkat? Iya emang
Karna otak cuma bisa nampung segini doang
Dan ini aku up nya ditemani paksaan seseorang buat tidur
Oke lah ya segini dulu
Jangan lupa tinggalkan jejak
•TBC•
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Ficção Adolescente[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...