CHAPTER-34 | Semakin menjadi

370 18 0
                                    

Lettha berjalan gontai menuju toilet perempuan. Setelah dimarahi habis-habisan oleh gurunya karna tidak mengerjakan tugas tadi, akhirnya dia tetap dihukum untuk membersihkan toilet perempuan saat bel pulang sekolah berbunyi.

"Ehh ada yang lagi dihukum" kata Lyra yang baru saja masuk ke toilet perempuan diikuti oleh antek-anteknya.

Lyra melangkah dan menginjakkan sepatunya yang kotor ke lantai yang sudah di pel oleh lettha membuat lantai tersebut kotor kembali.

Lettha mendengus "tolong minggir dong, sepatu lo ngotorin lantai yang udah gue bersihin" kata lettha mulai jengah.

"Apa lo bilang?! Nyari gara-gara lo Sama gue!" Kata Lyra seraya memberi kode pada dua temannya untuk memegangi kedua tangan lettha.

Lettha melotot kaget "mau ngapain? Lepasin gak?!" Katanya seraya berusaha melepaskan cekalan tangan kedua teman lyra.

Lyra tak menjawab. Ia mengambil ember berisikan air bekas, lalu menyiramkan nya ke tubuh lettha membuat lettha melotot kaget.

"Ini balasan buat lo, adek kelas yang udah songong sama gue" kata Lyra "udah ayo tinggalin aja dia disini biar mati kedinginan sekalian" kata Lyra pada dua temannya.

Kedua temen Lyra tersenyum licik lalu menghempaskan tangan lettha kasar membuat lettha terduduk di lantai kamar mandi dengan tubuh yang basah kuyup, lalu melenggang keluar dari kamar mandi dan mengunci pintu dari luar.

Sudah hampir satu jam lettha berteriak meminta tolong dari dalam kamar mandi tapi sampai sekarang belum ada juga yang menolongnya. Ia mulai kehabisan tenaga. tubuhnya mulai menggigil kedinginan. Ia terduduk dan menyenderkan tubuhnya pada tembok seraya memeluk kedua lututnya. mau nelfon pun, ponselnya tertinggal didalam tasnya yang masih berada di kelas. Ia kembali menggedor pintu dengan sisa tenaga nya.

Tak lama pintu terbuka, menampakkan seorang pria tengah berdiri di depan pintu. Matanya menatap datar ke arah lettha.

"Kenapa lo bisa kaya gini? Kemana pahlawan lo yang selalu lo utamain itu?" Tanyanya sinis membuat lettha tertegun. "Oh, dia Uda balik sama gandengan barunya?" Katanya lagi.

Lettha tak menjawab. Ia lebih memilih untuk diam. Lebih tepatnya tidak tau harus menjawab apa. Tanpa ia sadari, air matanya mulai mengalir.

Arya berdecak "nih lo pake, baju lo basah" katanya seraya menyerahkan sebuah jaket lalu pergi begitu saja.

***

Lettha meraih ponselnya yang sedari tadi berbunyi di atas nakas kamarnya. Dahinya mengernyit saat melihat beberapa panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal. Ponselnya kembali berbunyi saat ia hendak meletakkannya. Masih dari nomor tak dikenal.

"Hallo" sapa lettha setelah menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"........."

"Ya. Ini siapa dan ada keperluan apa?" Tanya lettha.

"........."

Seketika lutut lettha melemas mendengar jawaban dari orang di sebrang sana. Air matanya menetes tanpa persetujuan darinya. Ponsel yang ada di genggaman nya pun terjatuh begitu saja.

Entahlah. Rasanya hari ini lettha banyak sekali mengeluarkan air matanya.

- - - - - - - -

Fix, makin lama makin gaje
Semoga kalian ga bosen yaaa
TBC💛🌈

ALETTHA [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang