Arya berdecak "ck, selalu Raka. Kayanya gue ga pernah dapet kesempatan ya lett" katanya sinis lalu pergi bergitu saja tanpa menunggu jawaban dari lettha.
"Gue salah ya la?" Tanya lettha merasa tak enak.
Kini Mala berdecak "ck. Ya engga lah lagian kan ini hal lo dong mau Nerima ajakan siapa"
***
"Udah aja hari ini" kata Raka berdiri dari duduknya lalu melenggang keluar dari ruang musik.
Lettha mendengus lalu ikut keluar dari ruang musik. Ia mensejajarkan langkahnya dengan Raka. Koridor sudah sepi karna bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 1 jam yang lalu tinggal beberapa anak yang mengikuti eskul saja yang ada disini.
Raka menaiki motornya diikuti lettha lalu melajukan nya
"Kok kesini sih?" Protes lettha saat Raka memarkirkan motornya di sebuah mall.
"Nyari baju couple buat tampil" katanya datar lalu melenggang masuk ke dalam mall.
Lettha mengerucutkan bibirnya lalu mulai berjalan ke dalam mall mengekori Raka.
"Ini aja gimana?" Lettha menunjukkan sebuah baju berwarna merah.
Raka menoleh "gak" tolaknya.
Lettha mendengus lalu kembali mencari baju yang lain. "Kalo ini" tanyanya lagi seraya menunjukkan baju berwarna biru membuat Raka kembali menoleh.
"Gak" lalu kembali sibuk mencari baju lain.
Lettha mendengus "lo aja deh yang cari, pilihan gue salah terus" katanya lalu duduk di kursi yang tersedia di sana.
Raka tersenyum puas saat menemukan baju sesuai dengan keinginan nya. Lalu beralih menatap lettha "nih cobain" katanya seraya menyerahkan baju tersebut pada lettha.
***
Lettha berjalan malas-malasan menyusuri koridor sekolah. Hari ini sekolah diliburkan untuk persiapan nanti malam. Seharusnya ia bersantai-santai dirumah, tidur hingga siang hari lalu bangun, makan, nonton TV, baca novel, lalu melakukan hal santai yang lainnya. Tapi Raka si es batu itu malah menjemputnya untuk datang ke sekolah. Latihan terakhir untuk puncak nanti malam katanya.
Di lapangan terlihat beberapa panitia acara tengah mengecek keperluan dan persiapan. Dan si es batu yang sekarang menyebalkan sedang berjalan santai di depannya menuju ruang musik, dan lettha hanya mengekor di belakang.
Prok prok prok
Seseorang bertepuk tangan di ambang pintu saat Raka dan lettha selesai menyanyikan lagu yang akan mereka tampilkan. sepertinya salah seorang panitia acara.
"Keren" pujinya.
Raka berjalan menghampirinya lalu membicarakan rencana perform mereka nanti malam. Pria itu mengangguk lalu pergi dari ambang pintu ruang musik.
***
"Kenapa berhenti disini? Kenapa ga langsung pulang? Gue tuh butuh istirahat buat nanti malam tau" protes lettha panjang lebar saat Raka membawa nya ke sebuah taman.
Raka tak menggubris perkataan lettha ia berjalan santai masuk ke dalam taman. Lettha mendengus, mau tak mau ia mengekori dari belakang. Lettha mengedarkan pandangannya ke seluruh taman. Taman yang sangat indah dengan berbagai bunga tumbuh di sisi sisinya. Tapi sepertinya tak banya orang yang mengetahui tentang keberadaan taman ini. Terbukti dari sepinya taman ini bahkan sepertinya hanya ada ia dan Raka disana.
Sampai di pusat taman, ada sebuah rumah pohon yang dikelilingi tanaman bunga hias. Raka naik dan tak lupa diikuti dengan lettha. Mereka duduk di tepi rumah pohon tersebut. Dari atas dapat terlihat setiap sudut taman. Disebelah barat taman ada sebuah danau yang cukup luas dan dikelilingi tanaman bunga hias disekitarnya. Indah. Satu kata yang dapat mewakili seluruh isi taman ini.
"Tamannya indah, tapi kok sepi ya?" Kata lettha akhirnya bersuara setelah lama mereka saling diam.
"Ga banyak yang tau tentang taman ini. Karna tempatnya yang jauh dari keramaian."
- - - - - - - - - -
Hallo
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah
Membaca:)
Keep enjoy
Monmaap kalo typo nya bertebaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Teen Fiction[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...