Aku bahagia bersamamu, tidak pernah sebahagia ini saat bersamamu, saat kamu mengatakan aku adalah pendamping hidupmu aku senang karna kamu mengatakan nya dengan serius. Aku pikir kamu tidak akan mengatakan itu didepan orang banyak, tapi kamu tetap melakukan nya.
Ada rasa senang dan juga sedih, karna artinya aku akan meninggalkan tempat ini, meninggalkan keluarga ku dan hidup bersamamu, tapi kamu selalu meyakinkan ku untuk percaya bahwa semua akan baik-baik saja, dan tidak perlu ragu untuk mengatakan nya.
Aku ingin terus melihat caramu tersenyum, aku senang karna kamu melakukan nya untukku, entah kenapa rasanya berbeda dari sebelumnya, aku ingin terus percaya padamu, dan menjalani hari-hari yang indah bersamamu, selamanya.
-Alettha, 2020
~ ~ ~
Pernikahan Alettha dan Raka telah berjalan selama 6 tahun. Di pernikahan ini mereka sudah memiliki seorang anak perempuan yang berumur 3 tahun dan 2 orang anak laki-laki yang masih berumur 11 bulan, ya anak kedua mereka kembar.
Nama anak mereka yaitu Jessie Fhrensita Athala, anak pertama yang memiliki wajah sangat mirip dengan Raka, namun memiliki sifat yang sangat mirip dengan Lettha.
Yang kedua Varo Kavindra Athala, ia merupakan anak pertama yang lahir sebelum kembaran nya, Varrel Kavindra Athala yang lahir 4 menit setelah Varo.
***
Saat ini keluarga kecil ini tengah berada di sebuah taman milik mereka yang berada dibelakang rumah.
"Bundaaaa" teriak seorang gadis berumur 3 tahun, ya dia Jessie.
Gadis itu berjalan dengan sedikit berlari melewati jembatan yang ada disana dan menuju ke arah bundanya berada.
"Ada apa sayang?" Tanya lettha.
"Dedek sama ayah maba Bun?" Tanya Jessie yang mulai fasih dalam berbicara.
"Tuh lagi duduk disitu" ujar lettha menunjuk dimana Raka dan kedua anak kembarnya berada.
"Yaudaaa kalo gitu Jessie kesana ya Bun" ujar Jessie dan berlari menuju ke arah ayah dan adiknya itu.
"Haloo dedek" teriakk Jessie saat sampai ditempat dimana ayah dan adiknya berada.
Saat mendengar teriakan dari Jessie, kedua adiknya itu terkejut sehingga mulai menangis.
"Jessie kok teriak sih, nih adiknya jadi nangis kan" ujar Raka lembut kepada gadis mungilnya itu.
"Maaf ayah" ujar Jessie sembari menundukkan kepalanya.
"Uda gapapa, sekarang bantuin ayah diemin adik ya" ujar Raka melihat anak gadisnya bersedih.
"Iya ayahh" balas Jessie dengan nada yang sangat senang.
Jessie mulai naik ke kubu-kubu itu dan duduk tepat disebelah ayahnya yang berusaha menenangkan adiknya.
"Dedek paloo, dedek palell diemm yaa, shutttt" ujar Jessie sambil mengusap air mata adiknya yang turun terus menerus.
"Loh, Varo sama Varrel kenapa?kok nangis?" Tanya lettha saat melihat kedua anak kembar nya menangis.
"Ini tadi Jessie ga sengaja teriak, jadi mereka berdua kaget terus nangis deh" ujar Raka sembari menenangkan anaknya.
"Ohh yaudah siniin Varo nya dulu" ujar lettha merentang kan tangannya.
Raka memberikan Varo kepada lettha dan lettha langsung menimang-nimang anaknya dan akhirnya anaknya berhasil diam dan tertidur. Ternyata mengantuk.
Pantas saja mereka menangis sangat lama tak seperti biasanya, ternyata mereka hanya mengantuk.
"Lah, ternyata ngantuk anak ayah ini" ujar Raka terkekeh.
"Iya makannya nangisnya sampe lama gitu" balas lettha.
"Yaudah nih ayah bawa Varo ke kamar, nanti biar Varrel bunda yang bawa" lanjut lettha lalu menyerahkan Varo pada Raka.
"Yaudah, ayah ke kamar dulu ya, Jessie mau ikut gak?" Tanya Raka pada gadis kecilnya itu.
"Iya Jessie ikut ayah, Jessie juga ngantuk mau bobok di kamal dedek ya" ujar Jessie.
"Yaudah ayok" balas Raka lalu turun dari kubu-kubu.
Setelah Raka dan Jessie pergi, lettha masih menimang-nimang Varrel agar ikut tertidur juga, namun bukannya tidur Varrel malah bermain-main dengan rambut lettha yang berada di depannya.
"Lohh anak bunda gak ngantuk?" Tanya lettha namun hanya mendapatkan tatapan polos dari Varrel.
"Lucu banget sih anak bunda ini, yaudah kalo ga mau bobo kita masuk ke dalam ya" ujar lettha dan memasuki rumahnya.
Sesampainya dikamar, dia tersenyum melihat pemandangan yang ada di kamar tersebut terlihat anaknya Varo tengah tertidur di dalam baby box miliknya, dan Jessie serta suaminya yang tengah tertidur di kasur yang ada di kamar tersebut.
Lettha berjalan menuju baby box milik Varrel dan meletakkan Varrel didalamnya, terlihat anak itu masih asik bermain-main seakan enggan untuk ikut masuk ke alam mimpi dan menyusul kakak serta ayahnya.
"Sayang, ga ngantuk ya?" Ujar lettha pada Varrel.
"Bbbaabaaaba" gumam anak kecil yang imut itu.
"Uhh lucu banget sih" ujar lettha kemudian mengecup pipi Varrel yang gembul.
Lettha masih setia mengusap-usap rambut anaknya yang baru tumbuh sedikit itu, perlahan Varrel mulai menutup matanya dan tidur menyusul kakak dan ayahnya di dunia mimpi.
Lisa mengecup kening Varrel dan berjalan menuju baby box milik Varo, kembali mengecup kening Varo dan juga mengecup kening Jessie.
Lettha mengalihkan pandangannya pada Raka yang tengah tertidur sambil memeluk putrinya. Ia tersenyum mengingat bagaimana mereka saat awal kenal hingga pacaran dulu dan akhirnya dapat menikah dan masih bertahan hingga saat ini, semoga saja pernikahan mereka tetap berlanjut hingga akhir hayat mereka.
Tak hanya mereka yang telah menikah, melainkan kenza dan mala juga sudah menikah. Tak bisa dibayangkan jika Mala dulu adalah sahabat dekatnya sewaktu SMA kini telah menikah dengan Abang nya, kenza. Ya, Mala dan kenza baru menikah 3 tahun yang lalu (kenza yang memaksa kedua orang tua nya agar tak cepat-cepat untuk menikah) dan sekarang mereka sudah memiliki seorang putri yang cantik berumur 2 tahun yang bernama Verlita Evelyn Baskara.
Semoga semua keluarga ini tetap dalam lindungan Tuhan dan selalu bahagia sampai maut memisahkan.~
- - - - - - - T A M A T - - - - - - -
Yeayy akhirnya ceritanya berakhirrrr...
Btw aku mau ucapin makasih banyakkkkk buat kalian semuaaaaa readerss² ku tercintahhhh yang Uda mau baca serta vote cerita gajelass inii..intinya aku tuh ga pernah ngebayangin kalo kalian mau ngebaca cerita aku ini..
Luvv❣❣❣❣
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Teen Fiction[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...