Lettha menggerakkan kakinya ke pasir. Membuat gambar abstrak disana. Matanya menatap lurus ke tengah lautan. Pikirannya melayang entah kemana. Lettha melamun lagi.
"Ko ngelamun terus sih lett, lo gasuka liburan sama gue?" Tanya kenza mendramatisir, mencoba menghibur sang adik
Lettha menoleh lalu tersenyum tipis "suka kok, cuma kaya ada yang kurang aja. Biasanya kan kita liburan sama ayah sama bunda juga" matanya mulai memanas kembali menatap ke arah laut.
Kenza menghela nafas berat. "Masih ada gue kok, ambil hikmahnya aja, kita jadi ngerti seberapa pentingnya kebersamaan keluarga. Biar kita lebih bisa menghargai waktu kebersamaan nantinya" katanya seraya menatap lettha dari samping.
Lettha menghela nafas lagi "iya lo bener bang"
"Iya. Makannya mending kita jalan-jalan atau main air ke tengah pantai" katanya antusias seraya menarik lengan lettha membawanya mendekati bibir pantai.
"Ehh lett, fotoin gue dulu dong buat update" kayanya seraya berdiri diatas batu karang.
Lettha berdecak lalu memotret kenza yang sudah berpose "gantian dong" katanya seraya berlari kecil kearah kenza.
"Ehh bentar dulu, foto gue udah oke belum?" Tanyanya seraya melihat hasil jepretan lettha.
"Bagus lah. Siapa dulu yang fotoin" jawab lettha tersenyum bangga.
"Ini mah emang gue nya aja yang ganteng. Makannya fotonya bagus" balas kenza tak mau kalah.
Lettha mendelik "serah lo aja deh bang. Udah cepet sana fotoin gue sekarang." Kataya seraya mendorong kenza agar sedikit menjauh.
Hari itu, mereka menghabiskan waktu di pantai. Bermain air, berbaring di pasir seraya menatap langit, berfoto-foto ria, bercerita tentang sesuatu yang bisa membuat mereka tertawa, duduk di bibir pantai seraya menatap senja dan malamnya membakar jagung di tepi pantai lalu kembali ke penginapan saat larut malam. Kenza senang akhirnya melihat lettha tersenyum.
***
Lettha menggoyangkan tubuh kenza "baaanggg baaannggunn" katanya sedikit berteriak tapi kenza hanya bergeliat mengubah posisi tidurnya, tak berniat untuk bangun.
Lettha mendengus "bang ihh, bangunnn lah temenin gue joging" katanya seraya melihat kenza yang hanya diam di kasur tanpa ada pergerakan sedikit pun
"Yaudahla gue pergi sendiri aja" katanya mulai jengah.
Mendengar kalimat itu, kenza langsung bangun dan membuka matanya lalu menahan tangan lettha yang hendak pergi "jangan ntar hilang" Katanya membuat lettha berdecak.
"Emangnya gue anak kecil?" Katanya tak terima.
"Udah tungguin. Gue cuci muka dulu"katanya seraya bangkit lalu berjalan menuju ke kamar mandi.
***
Lettha menghirup udara dalam-dalam lalu menghembuskannya kembali "udaranya masih seger banget ya bang" katanya seraya berlari kecil di bibir pantai.
Kenza hanya berdehem seraya ikut berlari kecil.
Lettha berdecak "semangat dong, lemes banget sih" katanya seraya membalik badan menghadap kenza lalu berlari mundur.
"Masih ngantuk lett" katanya dengan mata setengah tertutup yang dibuat-buat.
"Masa Uda kena udara segar gini masih aja ngan- awww" lettha meringis karna terjatuh. Punggungnya menabrak seseorang ketika ia berlari mundur.
"Nah kan, makannya kalo joging jangan ngadep belakang" kata kenza seraya membantu lettha berdiri.
Lettha mencibikkan bibirnya lalu menoleh ke arah orang yang ia tabrak tadi. Seorang pria tengah membelakangi nya menepuk-nepuk pakaiannya yang terkena pasir akibat terjatuh.
Lettha mengernyitkan keningnya "Arya?" Katanya.
- - - - - - - - -
Jangan lupa tinggalkan jejak
Keep enjoy and see you later:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Teen Fiction[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...