"itu bukannya Raka?"
Alettha mengernyit, ia mengikuti arah pandangan Mala. Disana ada Raka tengah duduk di bangku taman dengan seorang wanita. Lettha tak tau siapa wanita itu karna duduk membelakangi nya.
"Cewe itu siapa ya?" Mala memang sangat kepo dengan urusan orang.
Lettha mengedikkan bahunya acuh. Untuk apa ia memikirkan Raka dan siapa wanita itu. Itu bukan urusannya kan?
"Balik kuy" ajak lettha
Mereka kembali kerumah lettha. Disana sudah ada kenza tengah menonton di ruang tv. Lettha dan Mala menghampiri kenza.
"Kapan balik Lo bang?" Lettha duduk di samping kenza diikuti Mala disampingnya.
"Barusan" katanya tanpa mengalihkan pandangan dari layar tv.
Mala menyenggol lengan lettha. Lettha mengerti maksud dari kode Mala. "Bang kenalin temen gue Mala."
Kenza menoleh. Matanya bertemu dengan mata Mala selama beberapa detik "ohh haii" katanya tersenyum hangat.
OMG!! Liat senyumnya aja udah bikin jantung gue dag dig dug kenceng banget. Dede ga kuat bang~ gumam Mala dalam hati.
Lettha bangkit dari duduknya "ehh mau kemana?" Tanya Mala dan kenza kompak.
"Ciee kompak. jodoh tuh" goda lettha terkekeh.
Mala merasakan pipinya memanas saat ini "apaan sih lo"
Kenza terkekeh melihat ekspresi mala. Lucu batinnya.
"Gue mau mandi dulu gerah. Lo disini aja temenin Abang gue sekalian pdkt" lettha kembali terkekeh. Sedangkan Mala sudah salting sejak tadi karna kenza terus memperhatikannya.
Setelah lettha pergi, terjadi keheningan di ruang tv selama beberapa menit. Mala ingin sekali memulai obrolan tapi iya bingung harus membahas apa.
"Eh kayanya gue pernah liat Lo deh" kata kenza akhirnya membuka suara.
"Ehh e-emang iya ya? K-kapan?" Tanyanya gugup.
Kenza terkekeh. "Gausah gugup kali biasa aja" godanya.
"Ehh engga kok kak gak gugup" Mala berusaha menetralkan degup jantungnya.
Mereka mulai larut dalam obrolan. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.
"Eh ngomong ngomong kok lettha mandinya lama banget ya?" Kata mala yang sudah mulai bisa berbicara lancar.
"Ehh iya juga ya. Tidur kali dia diatas"
"Yaudah kalo gitu gue keatas dulu ya kak" Mala melangkah ke lantai dua dimana kamar lettha berada.
"Lett. Kok lo malah tiduran disini sih?" Kata Mala saat mendapati lettha tengah terlentang diatas kasurnya sambil fokus pada ponselnya.
"Ehh. Udah pdkt nya?" Lettha terkekeh.
"Ihh lo mah, gue deg-degan tau. Tapi gue seneng banget akhirnya bisa ngobrol berdua sama the most wanted sekolah" katanya antusias.
Lettha mendelik. "Ehh udah malem lett, gue balik ya" lettha mengangguk.
Mereka berjalan ke lantai bawah "bang Mala mau balik. Anterin gih kan gak baik anak gadis pulang sendiri malem-malem gini"
"Yaudah yuk"
"Ehh. Emangnya ga ngerepotin?"
"Elehh sok sok an gaenak Lo. Padahal dalem hati mah seneng banget." Timpal lettha membuat kenza terkekeh.
Mala menatap lettha dengan tatapan nyalangnya. "Udah yuk ntar kemaleman" Mala mengangguk.
"Bang balik nanti beliin martabak keju yaa jangan dikacangin sakit" teriak lettha karna kenza sudah keluar rumah.
****
Mala masuk kedalam rumahnya setelah memastikan kenza melajukan motornya. Ia memegang dadanya yang berdebar lebih cepat.
"Mala" suara Lia- ibunya Mala membuatnya terjingkat kaget "kamu ngapain disitu?"
"Ga ngapa-ngapain kok ma" katanya seraya menunjukkan cengiran nya pada Lia "aku langsung keatas ya ma" katanya laku berlari menaiki tangga menuju kamar nya.
Lia hanya menggeleng kan kepalanya melihat kelakuan anak perempuan satu-satunya itu.
- - - - -
Hmm apa yaa??gatau deh mau ngomong apa..
Oh iyaa
Part ini khusus buat Mala & kenzaa yaa:)
Jangan lupa vote+comment.
![](https://img.wattpad.com/cover/195750541-288-k669695.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Ficção Adolescente[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...