Lettha dan Mala tengah berada di salah satu mall yang mereka datangi saat ini. Sepertinya tengah sibuk melihat buku-buku novel terbaru.
Setelah berkeliling di mall mereka memutuskan untuk pulang Karna matahari sudah mulai tenggelam.
Lettha berjalan menuju halte sendiri. Mala sudah dijemput supirnya. Lettha terpaksa pulang sendiri karna rumah mereka berlawanan arah. Sebenarnya Mala sudah menawarkan untuk mengantar lettha pulang. Tapi lettha bilang ga usah deh. Naik angkot aja.
Lettha mendengus kesal. Sudah setengah jam ia berdiri tapi tak juga ada kendaraan umum yang lewat. Mau minta jemput pun tak bisa karna ponselnya mati.
Karna tak juga ada angkutan yang lewat. Lettha berjalan menelusuri jalanan kota. Saat lettha berjalan melewati jalanan sepi, terlihat dua pria brandal menjegatnya. Kedua pria itu menatap Lettha yang masih menggunakan seragam sekolah dari atas sampai bawah.
"Hai neng, sendirian aja" kata salah satu dari mereka.
"Iya nihh, daripada sendiri mending ikut Abang yuu. Kita seneng seneng" kata yang satunya lagi mencoba meraih tangan lettha, tapi dengan sigap lettha menepisnya.
"Apaan sih. Minggir gue mau lewat" kata lettha berusaha tak menunjukkan rasa takutnya.
"Jangan galak galak dong neng"
Kedua pria itu maju mendekat ke arah lettha membuat gadis itu terus mundur. Mereka menarik paksa tangan lettha membuat gadis itu semakin menahan tangisnya
"Lepasin! Tolooonggg" teriaknya berusaha melepaskan diri.
"Gausah teriak teriak nanti tenaganya habis. Percuma juga jalan sini sepi kalo jam segini." Timpal salah satu dari pria itu.
"Lepasin dia!" Ucap seseorang dari belakang lettha.
****
Tok tok tok
"Raka, Mama boleh minta tolong? Kata Nova dibalik pintu sana.
Raka bangkit dari duduknya lalu membukakan pintu. "Minta tolong apa ma?"
"Tolong anterin barang ke kantor pos ya. Mau kan?"
Raka mengangguk. Sebenarnya ia sedang malas keluar rumah. Tapi ia paling tidak bisa menolak permintaan mamanya.
Setelah menerima barang yang harus dikirim ke kantor pos, Raka bergegas melajukan motornya ke tempat yang ia tuju.
Setelah urusannya di kantor pos selesai. Raka melajukan motornya kembali kearah rumahnya untuk bermalas-malasan.
Raka menepikan motornya saat melihat seorang gadis tengah digoda oleh dua orang pria berandalan. Gadis tampak berusaha meronta. Tapi apa daya, kekuatannya tak sebanding Dengan dua pria itu.
Matanya menyipit memperjelas penglihatan nya. Itu bukannya lettha? Tanyanya dalam hati.
Raka menghampiri mereka "lepasin dia!"
"Wihh ada pahlawan kesiangan" pria itu tersenyum meremehkan.
"Kalo kalian emang cowo, sini lawan gue" ucap Raka menantang.
Kedua pria itu pun menyerang Raka. Tapi Raka tampak lihai menangkis dan menyerang balik kedua pria itu sampai mereka menyerah dan pergi melarikan diri.
Raka menghampiri lettha. Ia tengah terduduk di trotoar, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Bahunya terlihat bergetar. Sepertinya ia menangis.
"Lo gapapa?"
Gadis itu mendongak "Raka" ia bangkit lalu memeluk Raka erat. Lettha menangis di pelukan Raka. Sepertinya ia masih ketakutan dan syok. "Gue takut" suaranya bergetar.
Raka membalas pelukan lettha. Entah kenapa ia seperti tak tega melihat lettha menangis seperti ini. "Udah aman. Gausah nangis lagi" katanya dengan nada dingin nya.
Lettha melepaskan pelukannya. "Makasih" katanya seraya menghapus air matanya.
"Ayoo gue anterin pulang" kata Raka datar lalu berjalan ke arah motornya.
Lettha mengangguk lalu mengikuti Raka dengan sisa segukannya akibat menangis.
****
Lettha dan Mala tengah berdiri di Kanti. Melihat kiri kanan mencari meja yang kosong dengan nampan yang berisi dua mangkok mie ayam di tangan Mala.
"Duduk disana aja" kata mala menunjuk salah satu meja yang kosong.
"Yaudah. Lo tempatin sana biar gue yang pesen minumannya.
Mala mengangguk lalu berjalan menuju meja kosong tersebut. Sedangkan lettha berjalan kearah stand yang menjual berbagai macam minuman.
Setelah mendapatkan minuman yang ia inginkan, lettha berjalan menuju meja yang Mala tempati.
Brukkkk
Lettha tak sengaja menabrak seseorang pria sehingga minuman yang ia pegang tumpah membasahi pria tersebut.
"Aduhh sorry. Gue ga sengaja" ucapnya panik lalu segera membantu membersihkan kotoran pada baju pria tersebut.
- - - - - - - -
Digantung ya:v hehehe maap
Otak autornya ngebleng seketika:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Roman pour Adolescents[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...