Raka membaringkan tubuhnya di atas kasur miliknya. Dengan seragam yang masih lengkap, ia menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya berkelana memikirkan kejadian di ruang musik beberapa jam yang lalu.
Raka tak menyangka lettha yang terlihat ceria ternyata mempunyai masalah yang cukup berat. Dan entah mengapa, ia merasa sesak saat melihat lettha menangis seperti tadi. Tangisan yang menyiratkan rasa yang begitu sakit.
Ia memejamkan matanya, mencoba mengenyahkan perasaan aneh yang saat ini tengah ia rasakan.
"Raka. Cepet turun, makan siang dulu" teriakan sang mama dari lantai bawah membuat mata Raka kembali terbuka.
"Iya ma" Raka bangkit lalu mengganti pakaiannya dan segera turun ke ruang makan sebelum mamanya kembali berteriak.
****
Lettha. Gadis itu kini tengah berdiri di balkon kamarnya dengan siku bertumpu pada pagar pembatas. Seperti biasa. Memandangi langit malam yang tenang.
Pemandangan malam ini berbeda dengan malam malam sebelumnya.
Hujan!! Ya malam ini hujan. Tak ada bintang bertabur seperti biasanya. Yang ada hanya tetesan air yang jatuh dari langit dan membasahi bumi. Membuat genangan dimana-mana.Dingin. Angin seakan menelusup masuk kedalam kulitnya. Ia mengarahkan tangannya agar dapat menampung air hujan yang jatuh.
Pikirannya melayang pada kejadian diruang musik tadi siang. Ia merasa sangat malu. Harusnya ia tak perlu menangis dihadapan Raka! Ada perasaan aneh saat Raka mendekap tubuhnya. Jantungnya berdegup lebih cepat dari normalnya.
"Lett, belum tidur?" Suara kenza menginterupsi nya.
Lettha menoleh. Ia melihat kenza tengah berdiri di ambang pintu balkon. "Ini mau tidur kok" katanya seraya berjalan masuk ke kamarnya melewati kenza yang tengah melipat kedua tangannya di dada.
Kenza mendengus "oh. Jadi abangnya di lewatin aja nih? Ga mau ngucapin selamat malam dulu?
Lettha terkekeh mendengar celotehan kenza. lalu berbalik "selamat malam abangku sayang. Selamat tidur" katanya seraya mencium pipi kenza. Hal seperti ini sudah jadi kebiasaan bagi mereka.
Kenza mengacak rambut lettha gemas "selamat malam juga adik Abang yang ngeselin. Udah sana tidur"
Lettha mendengus sambil berjalan menuju kasurnya "bang jangan lupa kunci pintu nya ya" katanya saat melihat kenza hendak beranjak dari tempatnya.
****
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua penghuni kelas X di SMA Pancasila. Yaitu hari dimana mereka akan melakukan camping selama 3 hari 2 malam.
Setelah berbaris di lapangan dan mendengarkan amanat dari kepala sekolah, semua anak kelas X dipersilahkan memasuki bus sesuai kelasnya masing-masing.
Lettha dan Mala memilih bangku dua yang berada ditengah-tengah. Tidak terlalu depan ataupun belakang. Didepannya ada Raka dan Noval.
Sepanjang perjalanan menuju tempat camping, semua murid asik bernyanyi nyanyi. Kebersamaan seperti inilah yang akan dirindukan nantinya.
- - - - - - - - - -
Part paling singkat:(
Yaudahla, namanya juga cerita gaje:v
Vote+comment Jan lupa❣
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Novela Juvenil[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...