Lettha berjalan ke halaman belakang rumahnya dengan nampan berisi berbagai macam cemilan dan es teh diatasnya.
"Ini minuman sama cemilannya" katanya seraya menaruh nampan tersebut diatas meja yang disediakan untuk bersantai di halaman belakang
"Ada apa kesini? Tumben" katanya setelah duduk di samping Raka.
"Ngg..itu..mau nepatin janji" katanya sedikit gugup.
Lettha mengernyitkan dahinya bingung "janji?"
"Iya..janji buat ngajarin lo main gitar"
"Serius" tanyanya antusias
Raka mengangguk sebagai jawaban"tapi pake gitar Abang lo aja ya soalnya gue ga bawa gitar"
"Oke bentar gue ambil dulu" lettha segera bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamar kenza.
Selang beberapa menit, ia kembali dengan gitar ditangannya.
"LETTHA JANGAN SAMPAI RUSAK. ITU GITAR KESAYANGAN GUEEE!!" teriak kenza dari kamarnya.
"IYA BAWELL!" balas lettha membuat Raka menutup telinganya.
***
"Yeayy" lettha bersorak saat jarinya mulai menghasilkan nada dari senar gitar. "Makasih ya ka. Udah mau repot-repot ngajarin gue main gitar" katanya seraya tersenyum lebar.
Raka mengangguk lalu tersenyum tipis melihat tingkah lettha yang menurutnya lucu. "udah malem gue balik ya" katanya seraya berjalan memasuki rumah lettha.
"Bunda. Raka mau pamit" panggil lettha saat ia sudah berada di ruang tamu.
Tak lama sosok Devi muncul berjalan kearahnya. "Ehh. Mau pulang? Makan malem dulu yuk"
"Ehh gausa Tante" kata Raka berusaha seramah mungkin.
"Eh gapapa ayo, Tante udah masak banyak loh sayang kalo ga di makan" kata Devi seraya menarik Raka ke arah meja makan.
"Abang, kalo mau makan disimpen dulu hpnya" kata Devi saat mendapati Kenza tengah fokus pada ponselnya di meja makan.
"Ehh iya Bun hehehe" katanya seraya meletakkan ponselnya.
Ini merupakan makan malam yang rusuh menurut Raka. Karna sepanjang eaktu ada saja yang di ributkan oleh sepasang kakak beradik tersebut. Sampai bunda mereka pun lelah memperingatkan keduanya.
"Ehh ka. Jangan mau sama lettha. Dia mah ribet anaknya" kata kenza pada Raka. Lalu setelahnya ia meringis karna mendapatkan cubitan maut dari lettha membuat Raka terkekeh geli.
***
Setelah menikmati libur semester, kini semua murid harus kembali menjalankan aktivitas seperti semula. Sekolah, belajar, tugas, dan lain-lain.
Kringgggg
Semua murid berjalan ke luar kelas menuju ke lapangan untuk mengikuti upacara bendera selama satu jam ke depan. Berbeda dengan lettha, ia terlihat panik dengan tangan yang terus saja mengeluarkan semua isi tasnya mencari topi sekolah yang harus ia kenakan untuk upacara.
"Aduhh, mati gue! Mana lagi, perasaan udah gue masukin tas deh semalam"katanya sambil terus mengeluarkan isi tasnya.
"Let, gimana ada ga?" Tanya Mala yang sedari tadi setia menunggu lettha
Lettha menghela nafas panjang lalu menggeleng
"Terus gimana?"
"Ya gimana lagi, dihukum deh gue"
***
Lettha berbaris memisahkan diri dari pasukan kelasnya karna tak menggunakan topi. Ia menunduk kala sinar matahari menyinari wajahnya. Tapi, seseorang berdiri di hadapannya menghalangi sinar matahari tersebut. Lettha mendongak.
"Arya" katanya saat melihat Arya berdiri membelakangi nya.
Arya menoleh lalu tersenyum "Uda ga kepanasan lagi kan?"
Lettha balas Dengan senyuman lalu menggeleng.
"Ke barisan cepet" kata Raka tiba-tiba setelah ia memakaikan topinya pada lettha.
Lettha lantas bertingkat kaget laku menengok pada Raka yang tiba-tiba datang dan memakaikannya topi. "Ehh terus lo gimana?"
"Gausah banyak nanya. Udah sana" katanya datar. Mau tak mau lettha berjalan masuk ke barisan kelasnya tak lupa juga mengucapkan terimakasih pada Raka.
Arya yang berada di depan Raka lantas berdecih " sok sok an jadi pahlawan kesiangan" katanya tanpa menoleh ke Raka.
Raka menautkan alisnya, lalu mengedikkan bahunya acuh.
- - - - - - -
Iyaiya tau kok kalo ceritanya makin absurd:(
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/195750541-288-k669695.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTHA [Completed]✔
Roman pour Adolescents[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin. Diapun pasti memiliki sifat hangat dibalik sifat dinginnya. Tinggal tunggu waktu dan kehadiran orang...