-THE END-

818 24 2
                                    

Duaarrrr

Lettha terkejut. Benar-benar terkejut atas suara yang cukup keras tersebut. Kepalanya refleks mendongak ke arah langit. Dahinya mengernyit saat melihat ada kembang api yang di luncurkan dari jarak yang tak jauh darinya. Lettha menegakkan tubuhnya lalu berdiri dan menyapukan pandangannya. Berharap benar-benar ada orang yang bisa ia mintai tolong. Tapi nihil, tak ada siapapun.

"Abanngggggg" teriak lettha mulai frustasi.

"Abanggg dimanaaaaa"

Duaarrrr...

Lagi-lagi suara kembang api mengagetkan nya. Membuat air mata lettha semakin deras mengalir.

"Abaaanggggg" teriaknya lagi.

Lalu sebuah cahaya muncul dan mendekat kearahnya membuat tubuh lettha bergetar hebat. Entah ia harus takut atau senang.

Cahaya nya semakin dekat. Sebuah cahaya dari lilin yang dipegang seseorang. Seorang pria. Lettha terus saja memperhatikan orang tersebut. Ditangannya terdapat sesuatu yang diatasnya terdapat lilin yang menyala.

"SURPRISEEE!!" Teriak beberapa orang yang tiba-tiba muncul dari belakang pria tadi.

Lettha terjingkat. Ternyata pria tadi adalah Raka dengan sebuah kue ulang tahun yang sudah dihiasi lilin diatasnya. Dan yang berteriak tadi adalah teman-teman nya dan juga kenza.

Dan dalam sekejap banyak lampu yang menyala. Lampu tumblr yang sudah dirangkai sedemikian rupa dan tanaman hias di sekitaran pantai membuat pantai yang tadinya mencekam berubah menjadi sangat indah.

Terlepas dari keterpakuan pada hiasan pantai. Lettha kembali menoleh kearah teman-teman nya. Lettha sedikit mendengus kesal dengan cara mereka. Tapi disisi lain, ia bahagia karna memiliki orang-orang yang peduli kepadanya.

"Happy birthday let" ucap Raka seraya mendekatkan kue yang ia pegang pada lettha "make A wish" lanjutnya.

Raka tersenyum hangat. Senyuman yang begitu tulus, yang belum pernah lettha lihat sebelumnya. Lettha ikut tersenyum lalu menutup matanya dan mulai menyebutkan harapannya dalam hati. Ia tak berharap banyak. Ia hanya ingin orang yang ia sayangi selalu bahagia dan tetap berada disisi nya selalu. Setelahnya, ia kembali membuka matanya lalu meniup lilin yang sudah mulai meleleh.

"YEAYYY!" Sorak dan tepuk tangan teman-teman nya.

"Sekarang potong kuenya let, cepetan gue laper" timpal noval yang dihadiahi sorakan yang lainnya membuat lettha terkekeh geli lalu mulai memotong kuenya.

"Potongan pertama buat siapa nih let?"

"Buat Abang gue yang paling ngeselin" jawabnya seraya menyerahkan potongan kue yang sudah ia pegang pada kenza.

"Makasih yang lebih nyebelin" balas kenza.

"Potongan keduanya buat siapa?"

"Ahh kelamaan, udahla yang mau tinggal potong." Timpal noval tak sabar.

"Ah lo mah ngerusk momen nopaaall!!!" Geram Mala.

"Lain kali gausah diajak" kata Arya.

"Kalian tuh harusnya berterima kasih sama gue. Karna gue yang ngedekor ini semua." Kata Noval membuat yang lainnya mendelik.

"Mana sini pisaunya, gue mau potong sendiri biar dapet yang gede." Lanjutnya seraya merebut pisau ditangan lettha membuat lettha terkekeh.

"Let, duduk disana yuk" kata Raka seraya menarik lengan lettha agar sedikit menjauh dari yang lain yang sedang sibuk menyumpah serapahi kelakuan salah satu temannya itu.

Raka membawa lettha ke kursi besi yang agak jauh dari yang lain. Duduk bersebelahan menghadap pantai seraya memandangi langit malam dengan semilir angin yang menenangkan.

"Let" panggil Raka seraya menghadapkan tubuhnya menghadap lettha.

Lettha menoleh "kenapa?"

"Emmhh" Raka nampak gugup dan duduk sedikit gusar membuat lettha mengernyitkan dahinya.

"Will you be mine?" Tanyanya dengan sekali tarikan nafas seraya menyerahkan bunga yang entah sejak kapan berada di genggaman nya, membuat lettha bungkam tak berkutik.

Matanya tak lepas dari mata Raka yang menatapnya penuh harap. Setelah terdiam cukup lama, lettha mengambil buket bunga tersebut dengan senyum yang mengembang lalu mengangguk sebagai jawaban membuat mata Raka membulat.

"Serius?"

Lettha mengangguk lagi, mengangguk mantap membuat Raka tersenyum lebar lalu memeluknya.

"Makasih"

"Terimakasih kembali" kata lettha seraya membalas pelukan Raka.

"TAPI TANG TADI ITU GA LUCUUUU!!" Teriak lettha tiba-tiba seraya melepas pelukannya membuat Raka refleks menutup telinganya.

"Itu idenya kenza"

"Ya tetap aja. Lo juga kenapa harus setuju?" Katanya seraya mengembungkan pipinya membuat Raka semakin gemas melihat tingkah gadis nya ini.

Raka memegang kedua bahu lettha agar menghadap kearahnya "yaudah deh maaf" seraya mencubit kedua pipi lettha gemas membuat lettha mengaduh.

"PJ WOYY JANGAN LUPA!!" Teriak noval yang entah sejak kapan sudah berdiri tak jauh dari mereka bersama kenza, Mala, Arya, dan Zaskia yang berjalan mendekat.

"GA ADA PJ PJ AN LO SEMUA JAHATTT" Balas lettha.

"Tapi lo seneng kan?" Goda Mala.

"Apaan si lo" sergah lettha berusaha menutupi pipinya yang sudah blushing.

"Cieee blushing" goda Arya.

"Engga ya" elak lettha.

"Cieeee" goda raka seraya mencolek dagu lettha.

"Ihhh Rakaaaa" rengek lettha.

"Kenapa sayang?"

"Cieeeeeee" goda yang lainnya serentak.

~the end~

Holaaaaa
Jadi ya ginila akhirnya
Tapi...
Ini ga benar-benar tamat
Karna bakal ada 2 extra part lagii
See you💛

ALETTHA [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang