CHAPTER-18 | Dianter pulang

521 27 3
                                    

Semua anak kelas X IPS 2 berjalan keluar kelas menuju lapangan karna sekarang waktunya jam olahraga. Jam pelajaran yang rata-rata dibenci kaum hawa ini akan berlangsung selama satu setengah jam kedepan.

Sambil menunggu guru olahraga datang, ada yang berdiri di pinggir lapangan sambil berteriak menyemangati perwakilan kelasnya yang bertanding dengan kelas X IPA 3 yang kebetulan kebagian pelajaran olahraga di jam yang sama dengan X IPS 2, ada yang pergi ke kantin, ada juga yang hanya sekedar duduk saja, atau duduk berkumpul sambil bergosip. Seperti yang dilakukan lettha dan sekumpulan nya. Mereka tengah duduk dibawah pohon beringin sambil bergosip-gosip ria.

Priiiittttt

Suara khas Pluit milik pak pandu terdengar nyaring memerintahkan semua murid yang memiliki jadwal olahraga untuk berkumpul di lapangan.

Pak pandu mulai menjelaskan materi yang akan dipraktekkan hari ini. "Ok baiklah, sebelum kita mulai masuk ke materi, seperti biasa kita lakukan pemanasan dulu. Pemanasan kali ini lari 2 keliling lapangan saja" katanya.

Priitttttt

Semua murid langsung berlari mengelilingi lapangan. Belum sampai satu putaran, lettha terjatuh karna ada yang mendorongnya. Lettha meringis saat merasakan nyeri pada pergelangan kakinya.

Refleks Arya yang berada tak jauh dari lettha mengulurkan tangannya begitupun dengan Raka. Lettha mendongak. Ia bingung, uluran tangan siapa yang harus ia terima?.

"Yaampunn lettha. Lo gapapa?" Suara Mala memecah keheningan yang terjadi diantara ketiga orang itu. Lalu membantu lettha berdiri.

Lettha menghela nafas lega. Setidaknya ia tak harus memilih salah satu diantara Raka dan Arya karna kehadiran Mala. "gapapa kok".

****

Bel berbunyi nyaring. Menandakan waktu pelajaran sudah habis. Lettha segera mengemasi barang-barang nya kedalam tas.

"Let lo balik sama Abang lo kan? Tanya Mala dengan tas yang sudah bertengger dipunggung nya.

Lettha hanya mengangguk sebagai jawaban "yaudah gue duluan ya" katanya seraya melambaikan tangan lalu berjalan keluar kelas.

Lettha membalas lambaian tangan Mala lalu mengambil ponsel dari sakunya. Jarinya bergerak lincah diatas layar. Bibirnya mencebik melihat balasan pesan dari kenza yang tak bisa mengantarkannya pulang karna ada les untuk kelas XII yang akan menghadapi ujian.

Lettha bangkit dari kursinya. Namun kakinya kembali sakit sehingga ia kembali terduduk.

"Balik bareng gue aja" suara bass milik Raka membuar lettha terjungkat kaget.

"Ehh. Ga ngerepotin nih? Ntar abis bantuin ngomel lagi bilang kalo gue itu biasanya ngerepotin doang" katnaya sedikit menyindir kalimat Raka Tempo hari.

Raka mendelik "ck. Mau ga? Kali gamau yaudah" katanya hendak berbalik meninggalkan lettha namun dengan segera lettha menahan pergelangan tangan Raka.

"Eh iyaiya." Ucapnya cepat. Raka membalikkan tubuhnya kembali menghadap lettha. Lalu mengambil tangan lettha dan melingkarkannya di belakang lehernya. Memapah lettha sampai ke parkiran.

Jangan tanya bagaimana keadaan jantung lettha. Lettha sendiri pun sudah tak dapat berkutik. Jantungnya seperti ingin meledak. Entah karna apa.

****

Libur semester kali ini terasa lama bagi Raka. Entahlah, rasanya ada yang kurang dihari-harinya. Raka meraih ponselnya yang berada tepat di samping ia berbaring. Jarinya mulai menari mengetikkan sesuatu.

Lettha

Ada dirumah?

Tak perlu menunggu lama, ponselnya berdering menandakan pesan masuk.

Lettha

Iya ada
Kenapa?

- - - - - - - - - -
Digantung lagi nih:v
Maap maap:)
Vote & coment Jan lupa
Tbc🍁❣

ALETTHA [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang