Lisa tengah disibukkan dengan pekerjaan kantornya. Sejak pagi ia hanya berkutat dengan laptop dimejanya. Dahinya mengkerut melihat layar datar di hadapannya sembari tangannya terus menekan tombol mouse di genggamannya.
Pintu ruangannya tiba-tiba saja terbuka membuyarkan semua konsentrasinya. Makian siap keluar dari bibir tebal itu, namun segera terkatup rapat begitu melihat siapa tamunya hari ini.
"hai unnie"sapanya, lalu tanpa disuruh ia telah duduk tepat dikursi di hadapan Lisa.
Lisa menghela napasnya, antara kesal dan senang gadis ini berkunjung. Pasalnya gadis ini datang di waktu yang tidak tepat, ia sedang di pusingkan dengan pekerjaannya. Kalau tidak, mungkin ia akan menyambutnya dengan ramah tamah. Ditatapnya gadis dihadapannya dengan lekat, kemudian kedua alisnya saling bertautan.
"apa kau tak bekerja hingga menggangguku?"tanya Lisa yang terdengar menyindir gadis dihadapannya.
Gadis itu malah menyandarkan tubuhnya disandaran kursi. "seperti yang kau lihat, aku sedang free" jawabnya.
Lisa menggelengkan kepalanya mendengar jawaban gadis itu. Dia melanjutkan pekerjaannya, mengabaikan si gadis yang masih menatap langit-langit ruangannya.
"dimana Naeun unnie?"tanyanya.
"lihat jam tanganmu, dimana Naeun disaat jam segini?"Lisa malah balik bertanya tanpa melihat pada lawan bicaranya.
"sekolah"jawabnya santai.
Lisa mendengus kesal dengan jawaban yang gadis ini berikan. "apa kau tak ingin membiarkanku bekerja Dasha?"tanya Lisa.
"silahkan unnie, aku tak akan mengganggu. Aku hanya akan lihat-lihat saja"jawab gadis rusia itu.
Lisa hanya diam dan kembali melanjutkan pekerjaannya. "dimana Jennie unnie"tanyanya.
Terpaksa genggaman jemarinya di mouse merenggang, lalu perhatiannya benar-benar teralih pada salah satu modelnya itu.
"tentu dia dikantor. Dan jangan berani merebut istriku Dasha" tegasnya.
Dasha memperlihatkan wajah menyebalkannya membuat Lisa menggeram. "aku lebih tertarik merebutmu dari Jennie unnie" ujarnya dengan santai.
Sontak pernyataan itu membuat Lisa terbelalak, gadis ini benar-benar frontal sekali. "kau ini"geramnya.
Dasha berdiri dari duduknya, lalu membenarkan letak tali tas di bahunya. "aku pulang saja unnie. Ku pikir ada Jennie unnie atau Naeun disini"pamitnya tanpa balasan dari Lisa, Dasha sudah melangkah keluar.
Dering telepon Lisa menengahi pertengkaran yang akan terjadi. Setelah dilihatnya nama Jennie terpampang disana, Lisa mencoba menetralkan kekesalannya pada gadis yang masih terlihat punggungnya itu.
"sayang"sapa Jennie dari seberang panggilan.
"yes honey"jawab Lisa.
"Lili bisa temankan aku hari ini?" tanya Jennie to the point.
"kemana?"tanya Lisa penasaran.
"acara ulang tahun perusahaan rekan bisnisku" jawabnya.
"Lalu Naeun bagaimana sayang?" tanya Lisa sedikit khawatir karena mereka tak mungkin membawa Naeun kesana.
"titipkan di Chaeng, Li. Aku sudah meminta bantuannya"jawabnya.
"baiklah, sampai bertemu nanti"ujar Lisa lalu mengakhiri panggilan teleponnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
For You Season 2
RandomSequel of For You (Jenlisa) Dan mari jelajahi kisah Jennie dan Lisa selanjutnya.