40

12.6K 1K 43
                                    

"selamat pagi"sapa Jennie ketika menyadari Lisa mulai terusik akibat ulahnya.

Lisa sedikit memundurkan kepalanya dan mencoba memfokuskan penglihatannya. Gummy smile Jennie menyapa pagi indahnya.

"Selamat pagi sayang"balas Lisa mengusap pipi Jennie dengan tangannya yang bebas dari kepala Jennie.

Jennie hanya tersenyum dan kembali melanjutkan aktivitasnya, membentuk pola abstrak di perut Lisa. Cukup geli, namun ia tak tega mencegah apa yang dilakukan istrinya yang telah mengawali paginya dengan senyuman lebar. Tak kuasa melihat wajah sedihnya jika ia melarang perlakuannya.

"Badanmu panas"ujar Jennie pelan.

Lisa memejamkan matanya, kepalanya memang terasa sedikit sakit. Tubuhnya pun terasa lemas.

"Hmm, kepalaku sedikit sakit" jawabnya.

Jennie mulai beranjak dari posisi nyamannya. Membenarkan letak selimut, menariknya hingga batas dada Lisa.

"Apa saja yang sakit?"tanyanya khawatir.

"Kepalaku, tubuhku juga lemas"jawab Lisa seraya memijat pelan kepalanya.

Jennie menghalau tangan Lisa, menggantikannya memijat pelan kepala Lisa. "lebih baik?"tanyanya.

Lisa hanya mengangguk pelan, kemudian mengambil tangan Jennie yang ada di kepalanya untuk ia genggam.

"Kau tunggu disini, aku akan menyiapkan sarapan dan obatmu" ujar Jennie melepaskan genggaman Lisa.

Dengan cepat Lisa kembali menahannya. "disini saja, aku hanya ingin kau perhatikan"ujar Lisa lemah.

"Aku pasti kesini lagi, tunggu sebentar. Kau harus meminum obatmu, oke"jawab Jennie.

Lisa menghela napas beratnya dan perlahan melepaskan pegangannya pada Jennie. Paham akan kondisi Lisa yang tak sepenuhnya rela ia tinggalkan, Jennie memberikan kecupan singkat di kening Lisa.

"Tunggu sebentar"ujar Jennie lagi, lalu pergi meninggalkan Lisa.

Disisi lain

Naeun baru saja terbangun dari tidurnya yang bisa dibilang hanya sebentar. Tenggorokannya terasa sakit dan pahit, kepalanya pun terasa pusing. Mengucek pelan kedua matanya, dengan perlahan Naeun keluar dari kamarnya. Langkah kecilnya menuju ruangan yang tak jauh dari kamarnya.

Pelan-pelan ia membuka pintu ruangan, di lihatnya daddynya masih berada dalam balutan selimut tebal. Naeun menghampiri dan turut berbaring di sebelah Lisa.

"Daddy"panggilnya pelan.

Lisa membuka kedua matanya, mendapati gadis kecilnya berada di sebelahnya. Diambilnya ujung selimut yang ia gunakan, lalu di perlebarnya agar si kecil juga masuk kedalam sana.

Keduanya kembali memejamkan matanya. "Daddy sepertinya aku sakit"ujar Naeun.

"Daddy rasa, daddy juga"jawab Lisa.

Hembusan napas terdengar dari bibir kecil Naeun. "Harusnya kita tak memakannya daddy"ujar Naeun menyesal.

"Tapi kau dengar sendiri, mommy yang menyuruhnya"balas Lisa.

Naeun mengerucutkan bibirnya, tak salah karena ia mendengarnya sendiri 'harus dihabiskan'. Menghindari kucing mengamuk adalah hal yang paling benar menurutnya.

Tak lama Jennie kembali dengan nampan di tangannya. Ia meletakkan nampan diatas nakas dan menatap ayah dan anak yang tengah berbaring sembari memejamkan matanya.

"Aku melihat ada piring kotor di belakang? Kalian memakan patbingsoo tanpa sisa?"tanya Jennie.

Keduanya mengangguk dengan mata terpejam. "Dan sekarang, kalian demam?"tanya Jennie lagi.

For You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang