48

12.3K 1.1K 87
                                    

"kau sudah siap?"tanya Lisa, menyembulkan sedikit kepalanya diantara sela pintu kamar.

Jennie memoleskan lipstik berwarna nude pink di bibirnya, sebagai sentuhan akhir dari segala rangkaian makeup-nya pagi ini. Lalu beranjak dari depan meja riasnya menghampiri Lisa yang menunggu di ambang pintu kamar mereka.

"Aku siap"jawab Jennie dengan semangat.

Tak ada lagi Jennie yang terlihat pucat tanpa daya dan semangat. Pagi ini Lisa dapat melihat Jennienya telah kembali. Rona merah di kedua pipinya yang putih kini terlihat. Menyegarkan.

Kedua ujung bibir Lisa tertarik keatas, bayangkan saja setelah beberapa hari melihat Jennie yang seakan kehilangan separuh dirinya. Kini ia dapat menatap istrinya yang penuh dengan binar kebahagian.

"Kau sangat cantik hari ini"puji Lisa.

Kedua manik hazelnya meneliti penampilan Jennie. Istrinya itu tampil ceria dengan dress simple berwarna merah bermotif plaid, memadukkannya dengan flat shoes merah di kedua kakinya. Ia terlihat mempesona, terlebih dimata Lisa.

"Ini hari yang bahagia, bukan? Aku sangat menantikan hari ini"ujarnya dengan senyuman yang selalu mengembang.

Senyuman yang dapat menular pada Lisa. Tentu, hari ini adalah hari yang paling mereka tunggu. Hari yang paling membahagiakan. Bahkan saat pertama kali membuka matanya, Jennie sudah menyambut Lisa dengan senyuman lebarnya.

"Kau siap?"tanya Lisa.

"Lebih tepatnya, aku sangat bersemangat"jawabnya.

Lisa terkekeh, wajah menggemaskan Jennie selalu saja menyejukkan hatinya. Ia sangat menyukai Jennie dan semangatnya, menyukai senyumannya, menyukai semua yang ada pada Jennie. Terkecuali, cerah wajahnya meredup, senyumannya layu, kesedihan meliputi hatinya. Lisa membencinya. Lisa membenci Jennienya beberapa hari ini.

Tapi kini, Jennienya kembali, dengan sejuta kebahagiaan, kegembiraan serta senyum menawannya yang mampu membuat Lisa betah berlama-lama menatap wajah istrinya.

"Kau sangat tak sabaran, ternyata" ledek Lisa.

Jennie memberikan gummy smile yang lebih lebar. Mengangguk-anggukan kepalanya pelan.

"Daddy,, mommy ayo"ajak Naeun.

Lisa dan Jennie serentak menoleh pada sumber suara. Naeun sedang menunggu mereka, berdiri di sebelah stroller berisi Gunhoo yang tengah tertidur pulas di dalamnya. Baru saja ia beralih, mengambil posisi di belakang stroller, bersiap mendorong. Lisa buru-buru mencegahnya.

Lihatlah, anakan tangga menunggu didepan mereka. Naeun masih terlalu kecil untuk melakukan itu. Lisa tak ingin terjadi sesuatu pada kedua anaknya.

"Biar daddy saja, kalian bisa terjatuh nanti"cegah Lisa.

Cukup berat hatinya menerima, terlebih ia sedang berusaha menjadi kakak yang baik. Tapi setelah melihat anakan tangga hingga anakan terakhir, mengurungkan niatnya protes sepertinya akan lebih baik.

"Kemari,, kau bersama mommy saja" ajak Jennie mengulurkan tangannya untuk menyambut Naeun.

Naeun menyambut mommynya. Berjalan bergandengan tangan menuruni satu persatu anak tangga. Sedang Lisa menggendong Gunhoo di satu tangannya serta satu tangan lagi menenteng stroller.

"Mommy"panggil Naeun.

Jennie sedikit menunduk. "Wae?" tanya Jennie.

"Tak apa, aku suka melihat mommy tersenyum sepanjang hari seperti saat ini"ujarnya.

For You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang