30

11.7K 1K 149
                                    

Malam semakin larut, sejak pertengkaran yang terjadi diantara Jennie dan Lisa, Jennie sama sekali tak keluar dari kamarnya. Lisa sudah berusaha mengajaknya keluar, terlebih Jennie belum makan. Tapi sedikit pun tak ada tanggapan dari Jennie.

Lisa menghampiri putrinya yang sedang belajar di ruang tengah. Diusapnya lembut kepala Naeun membuat gadis kecil itu mendongak menatap daddynya.

"Baby, mau tolong daddy?"tanya Lisa penuh harapan pada putri kecilnya.

"Apa itu daddy?"tanya Naeun.

"Bisa tolong panggilkan mommy? Mommymu belum makan"ujar Lisa.

Naeun menatap Lisa dengan wajah polosnya. Mata kecilnya mengerjap menggemaskan. "Kalian bertengkar?" tanya Naeun.

"Sedikit"jawab Lisa memberikan senyum menenangkan untuk Naeun.

"Baiklah, aku panggil mommy dulu" ujarnya beranjak dari duduknya lalu berlari kecil menuju kamar mommynya.

Lisa hanya menatapi punggung kecil itu semakin menjauh. Merebahkan kepalanya pada kepala sofa. Semua yang terjadi hari ini membuat kepalanya sakit.

Dilain sisi, Naeun tengah mengetuk pintu kamar Jennie, memanggil mommynya. "Mommy buka pintunya, ayo makan aku lapar"teriaknya.

Jennie sama sekali tak memberikan jawaban. Tak menyerah, Naeun kembali mengetuk pintu lebih kencang. "Mommy ayolah"rengeknya.

Terdengar bunyi kunci yang terbuka, kemudian pintu kamar benar-benar terbuka dan menampilkan wajah sembab serta pucat. Naeun mulai khawatir, tapi ia menepis sebentar rasa itu.

"Mommy ayo makan"ajaknya.

"Kau belum makan?"tanya Jennie lemah.

Naeun menggelengkan kepalanya. "Belum mommy"jawabnya.

Jennie menghela napasnya. "Kenapa belum makan? Daddymu bagaimana?"tanya Jennie membelai wajah anaknya.

"Daddy juga belum. Sejak tadi daddy hanya berdiri disini dan baru saja turun"jawab Naeun menunjuk tempatnya berdiri.

Sekali lagi Jennie menghela napasnya, bedanya kali ini napasnya terdengar berat. "Sayang, tolong minta ahjummah untuk membawakan makanan mommy kesini. Dan juga katakan pada daddymu untuk makan" ujar Jennie.

"Baiklah. Aku akan turun. Mommy tunggu disini saja"titah Naeun.

Kaki pendek itu mulai melangkah, namun seakan teringat sesuatu ia berbalik. "Pintunya jangan di kunci mommy"ujarnya mengingatkan.

Jennie mengangguk lemah. Naeun kembali berbalik dan berlarian kecil sampai suara Jennie kembali menghentikan langkahnya.

"Naeunaa"tegur Jennie.

Naeun hanya menatap mommynya bingung, menanti apa yang akan di katakan. "Jalan saja, jangan lari" beritahu Jennie.

Naeun tersenyum tipis, lalu membentuk tanda oke dengan tangannya. "Nee mommy"jawabnya.

Sesampainya di lantai satu rumahnya, Naeun segera menuju dapur meminta pada ahjummah sesuai apa yang Jennie pesan. Setelahnya ia menghampiri daddynya di ruang tengah yang sedang memejamkan matanya.

"Daddy"panggilnya.

Lisa membuka matanya dan menatap putrinya. "Bagaimana? Mommy mau makan?"tanya Lisa.

Naeun mengangguk. "Daddy, aku akan menemani mommy makan di kamar. Daddy makan sendiri tak apa kan?" tanyanya memastikan.

Lisa tersenyum kecil. "Tak apa, tapi pastikan mommymu menghabiskan makanannya. Arra?"tanya Lisa.

For You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang