47

12.2K 1.1K 52
                                    

Hari ini, Jennie dan Gunhoo sudah di perbolehkan untuk pulang. Tapi tidak untuk baby girl, dokter bilang ia masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Sejak dokter memberikan kabar tersebut, Jennie sama sekali tak berniat beranjak dari brankarnya. Bahkan setelah Lisa membujuknya untuk pulang pun ia masih kekeh dengan pendiriannya.

'aku tak akan pulang jika salah satu anakku tidak pulang'. Selalu itu yang ia katakan saat orang-orang membujuknya.

Sebenarnya sudah dari tadi Lisa selesai dengan tugasnya mengemasi semua barang Jennie dan Gunhoo yang mereka bawa ke rumah sakit. Dan sejak tadi juga mereka tak bisa pulang karena keputusan Jennie.

"Jendeuk, kita masih bisa menjenguknya setiap hari"bujuk Jisoo agar Jennie mau pulang bersama mereka.

"Hanya setiap hari bukan setiap saat unnie"bantah Jennie.

"Mommy ayolah kita pulang,, baby girl juga sedang istirahat sekarang" Naeun mencoba peruntungannya dalam membujuk sang mommy.

"Kalau begitu mommy akan disini, menemaninya istirahat"jawabnya.

Naeun mendengus kesal. Mommynya ini sangat keras kepala.

"Lalu siapa yang menemani Gunhoo di rumah unnie?"tanya Rose yang tak mampu Jennie jawab.

Lisa menghela napas lelahnya. Sejak tadi ia hanya diam dan membiarkan Jennie dengan segala keinginannya. Mungkin, sudah saatnya Lisa bertindak untuk mengambil jalan tengah.

"Kalian bisa meninggalkan kami berdua? Aku butuh bicara dengan Jennie. Kalian bisa menunggu di mobil, setelah itu kita akan pulang" ujar Lisa dengan tegas.

Ketiganya mengangguk mengerti, Rose menyempatkan diri membawa Gunhoo turut keluar dari ruang rawat Jennie. Membiarkan pasangan itu menyelesaikan masalahnya.

"Apa maumu?"tanya Lisa begitu di ruangan hanya tinggal mereka berdua.

"Aku ingin disini bersama putriku" jawab Jennie.

"Dan meninggalkan aku, Naeun dan Gunhoo?"tuding Lisa.

Jennie bungkam. Bagaimanpun maksudnya untuk tinggal, tetap saja namanya ia meninggalkan ketiganya jika tetap memilih berada di rumah sakit.

"Bukankah aku sudah mengatakannya. Aku sangat mengerti perasaanmu, Jennie"ujar Lisa.

Tak ada lagi kata-kata manis nan lembut yang ia ucapkan demi meluluhkan hati Jennie. Sudah saatnya Jennie mendapatkan ketegasan dari Lisa.

"Tapi bisakah kali ini saja kau mendengarkanku"pintanya dengan sangat.

Jennie sama sekali tak mengeluarkan suaranya. Pandangan mereka masih saling bertemu. Tak sedikitpun matanya beralih dari mata Lisa. Jelas ia bisa melihat sorot mata Lisa yang begitu tajam.

"Untuk baby girl, kurasa kau tak perlu takut dan khawatir. Disini ia dirawat dengan sangat baik oleh dokter. Bahkan kau tau sendiri kondisinya semakin membaik di setiap harinya. Itu artinya mereka bisa menjaganya" ujar Lisa.

"Tapi kami? Siapa yang merawat kami? Aku bahkan tak bisa menjaga mereka sebaik kau. Aku tak bisa memasakkan makanan untuk mereka seperti yang biasa kau lakukan. Kau ingin aku memberikan mereka makanan dari luar yang belum tentu sehat untuk dimakan?" lanjutnya.

"Apa kau memikirkan itu juga? Bagaimana denganku, Naeun juga Gunhoo jika kau memilih tinggal disini?"tanya Lisa.

"Akuuu,,,,,".

"Kau memiliki 3 anak, Jennie. Kau tak bisa hanya membagi fokusmu pada satu anak. Lalu yang dua? Akan kau telantarkan begitu saja? Termasuk aku akan kau abaikan, Jennie?"desak Lisa kembali. Tak ia beri kesempatan Jennie untuk membela diri.

For You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang