35

11.9K 1.1K 54
                                    

Hari sebelumnya.

Saat sedang menikmati sarapannya bersama istri tercinta, tiba-tiba saja Lisa mendapatkan panggilan telepon dari Hana. Jika sudah Hana menelpon sudah dipastikan, ada hal penting yang harus ia selesaikan.

"Halo"sapa Lisa.

"nona, ada masalah di kantor"ujar Hana memberitahu atasannya.

"Baiklah, aku akan kesana"balas Lisa. Kepalanya sedikit pening mendengar kata masalah di kantor.

"Kita akan segera melakukan meeting dengan beberapa klien, nona"

"Ya, baiklah segera. Secepatnya aku akan tiba disana"balas Lisa lagi terkesan kesal.

Ia mengakhiri sarapannya dan berpamitan pada Jennie, Lisa tau Jennie kesal karena ditinggal begitu saja. Tapi ia juga benar-benar harus ke kantor untuk mengurus kekacauan yang terjadi.

Setibanya di kantor Lisa berjalan dengan setengah berlari. Ia cukup panik walau sekuat tenaga berusaha untuk tenang. Lisa segera menuju ruangannya, tak lama Hana menemuinya.

"Apa yang terjadi?"tanya Lisa.

"Dongmin menghilangkan memory card berisi foto untuk majalah Elle Korea edisi bulan depan, nona. Sedang fotografer baru itu, tak satupun hasilnya memuaskan. Semua foto yang didapat over exposure atau under exposure. Pihak adidas sangat kecewa dengan kerjasama ini, nona" jelas Hana.

Lisa memijat pelipisnya pelan. "Bagaimana bisa Dongmin seceroboh itu menghilangkannya"decaknya.

Hana masih diam, dia sendiri tak tau harus menjawab apa demi menenangkan bosnya. Lisa mengangkat kepalanya untuk menatap Hana yang mengatup rapat mulutnya.

"Dan lagi, apa fotografer baru itu tak mengerti caranya bekerja"ujarnya sarat akan emosi.

Ya, beberapa hari yang lalu Lisa baru saja merekrut fotografer baru karena dirasa ia kekurangan tenaga ahli, sedangkan pekerjaan terus berdatangan. Tak menyangka dengan masuknya fotografer baru, malah merusak kinerjanya.

"Pihak majalah Elle dan adidas ingin bertemu anda, nona. Mereka ingin meminta ganti rugi atas kelalaian yang kita lakukan"beritahu Hana.

Lisa sedikit meremas rambutnya, kepalanya terasa sakit mendengar banyaknya masalah yang menghampiri perusahaannya.

"Atur waktunya Hana-ssi. Masalah ini harus segera tuntas, aku tak ingin berlarut dalam kubangan ini. Dan setelah kita menyelesaikan masalah dengan klien, tolong kumpulkan semua pekerja, aku akan membahas masalah ini pada pihak internal kita" ujar Lisa.

Hana mengangguk mantap. "Baik nona"jawabnya.

Sepeninggalan Hana, Lisa mencoba menenangkan dirinya yang tersulut emosi akibat ulah karyawannya yang membuat masalah besar. Tak sampai 10 menit, Hana kembali dengan membawa kabar akan dilakukannya meeting.

Dengan tegasnya Lisa beranjak dari duduknya, meninggalkan ponselnya didalam laci meja kantornya dan melenggang tergesa menuju ruang meeting.

Tepat pukul 9 malam, Lisa baru menyelesaikan semua kekacauan yang terjadi. Wajah letih tak dapat ia tampik. Lisa memutuskan segera pulang, mengingat waktu yang semakin larut.

For You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang