37

13.7K 1.1K 81
                                    

Setelah hari itu, akhirnya Lisa bisa membawa Jennie dan Naeun kembali ke rumahnya. Ya walaupun terkadang Lisa sedikit kewalahan membujuk Jennie yang lebih sensitif semenjak kehamilannya. Dan jangan lupakan kemanjaan Jennie yang semakin menjadi.

"Lili kerja?"tanyanya seraya mengucek pelan kedua matanya.

Lisa yang sedang mengancingkan kemejanya hanya menolehkan sedikit kepalanya.

"Iya sayang. Kau di rumah saja ya" jawabnya.

Jennie menggelengkan kepalanya. "Aku mau kerja juga"bantahnya.

Lisa menarik napasnya lalu menghembuskan dengan kasar. Perlahan ia mendekati ranjangnya, duduk di sisi Jennie. Mengulurkan tangannya untuk membelai kepala Jennie.

"Di rumah saja ya, kasihan babies kelelahan kalau kau bekerja"bujuk Lisa.

Jennie mengerucutkan bibirnya kesal. "Ya sudah, kau juga dirumah saja. Kasihan babies tak ingin jauh dari daddynya"ujar Jennie.

Kedua bola mata Lisa membulat sempurna. Ya tuhan, apalagi ini.

"J, tapi aku harus pergi. Ada hal yang harus kuurus di kantor"ujar Lisa.

"Suruh Hana saja yang mengurusnya" balas Jennie.

"Tidak bisa. Aku bosnya, jadi harus aku yang mengurus perusahaan"ujar Lisa tak mau kalah.

"Aku juga bosnya di kantor. Dan kau tak mengizinkanku pergi"balas Jennie lagi seraya mengerucutkan bibir mungilnya.

Lisa menghela napasnya sejenak. Menghadapi istri yang sedang hamil memang tak mudah. Dan ialah yang harus banyak mengalah.

"J,,, sayang. Kau sedang hamil. Karena itu aku melarangmu bekerja. Agar kau dan babies baik-baik saja, tak kelelahan" bujuk Lisa berharap kali ini akan berhasil.

"Lili, sayang. Karena aku lagi hamil makanya aku tak mengizinkanmu pergi. Karena aku dan babies ingin kau peluk terus" jawab Jennie masih tak mengizinkan Lisa pergi darinya.

Ia menarik kedua tangan Jennie lalu meletakkannya diatas pangkuannya, menggenggamnya dengan erat.

"Aku janji hanya sampai jam makan siang. Setelahnya aku akan pulang dan bersamamu terus"ujar Lisa, mencoba peruntungannya sekali lagi.

Bola mata Jennie beralih pada jam yang menggantung di dinding kamarnya.

"Itu terlalu lama. Kau akan menghabiskan waktu 4-5 jam disana. Dan aku sendirian disini"ujar Jennie dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Kalau sudah begini, Lisa tak akan tega meninggalkannya. Terlebih lagi, istri cantiknya ini selalu manja padanya pasca kehamilan. Terkadang makan pun harus melalui tangan Lisa lebih dulu.

Lisa melepaskan satu genggaman tangannya, mengalihkannya ke pipi Jennie yang terasa semakin membesar. Diusapnya dengan pelan dan penuh kelembutan.

"J mau ikut ke kantor? Nanti bisa istirahat di ruanganku"tawar Lisa.

Jennie mengangguk dengan menampilkan puppy eyes yang semakin membuat Lisa gemas.

"Baiklah. Bersiaplah. Aku akan tunggu di meja makan. Naeun pasti sudah menunggu disana"ujar Lisa.

Belum sempat lagi Lisa melangkah pergi, tarikan pelan di ujung kemejanya membuat ia kembali menoleh pada istrinya. Di lihatnya Jennie menundukkan kepalanya.

"Ada apa?"tanya Lisa.

"Disini saja. Aku tak suka sendirian" jawabnya, mengangkat wajahnya dengan perlahan.

For You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang