Sudah 3 jam Jennie berada didalam ruangannya bertemankan berkas-berkas yang harus ia tanda tangani. Tapi kepalanya terasa sakit, dipijatnya pelan pangkal hidungnya lalu menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kebesarannya.
Jennie merasa pengap sekali hari ini, ruangannya seakan kedap udara. Pekerjaan yang seharusnya telah ia selesaikan sejak tadi pun tak mampu ia teruskan. Ada hal yang mengganjal di relung hatinya. Perubahan sikap Lisa terus-terusan berputar di kepalanya mencari pemecahan. Tapi sampai detik ini ia sendiri tak mengetahui jawabannya.
"Ada apa denganmu?"gumamnya memejamkan kedua matanya.
Tak berapa lama kedua matanya kembali terbuka, menatap tumpukan kertas di mejanya tanpa minat. Hingga menjelang siang ia putuskan untuk mengunjungi apartemen Rose. Berkumpul bersama kedua sahabatnya yang kebetulan sedang memiliki waktu luang.
Begitu tiba di apartemen Rose, tanpa di persilahkan Jennie langsung duduk menghadapi dua sahabatnya. Rose dan Jisoo yang benar-benar tak mengetahui apapun hanya saling memandang dalam diamnya.
"Ada apa dengan wajahmu itu?"tanya Jisoo ketika melihat wajah muram Jennie.
"Unnie ada apa?"tanya Rosep tak kalah cemas.
Jennie menghembuskan kasar napasnya. Ia butuh seseorang untuk mendengarkan keluhannya, mungkin akan sedikit mengurangi sesak di dadanya. Lisa benar-benar membuatnya kebingungan.
"Lisa berubah"jelasnya.
Keduanya terlihat bingung dengan apa yang Jennie maksudkan. "Berubah bagaimana unnie?"tanya Rose penasaran, sebab sudah cukup lama mereka tak bertemu akibat kesibukannya membuat ia tak mengetahui apa-apa.
Jennie membenarkan posisi duduknya menjadi tegak. Sekali lagi menarik napas dalam-dalam. "Lisa tak pernah melupakan hal sekecil apapun jika menyangkutku juga Naeun. Tapi kemarin ia lupa menjemput Naeun" ujar Jennie.
"Mungkin dia sedang sibuk di kantornya Jendeuk sampai lupa seperti itu. Kurasa hal itu masih wajar"balas Jisoo mencoba berpikir positif.
"Baiklah aku terima alasan yang satu itu. Tapi setelahnya ia selalu pergi dengan alasan pekerjaannya bahkan di hari libur pun. Unnie Lisa tak pernah pergi tanpa memberitahuku kemana ia, pekerjaan apapun itu ia akan mengatakannya"bantah Jennie lagi.
Sungguh ia membutuhkan jawaban dari semua tingkah Lisa. Semua yang terjadi belakangan ini terasa janggal baginya.
"Usaha Lisa memang sedang banyak peminatnya unnie, wajar kalau dia sangat sibuk. Dan mungkin saja ia tak ingin membebani pikiranmu dengan pekerjaannya. Itulah mengapa ia tak memberitahumu"jawab Rose.
Jennie kembali diam, otaknya seakan menerima semua sanggahan Jisoo dan Rose. Alasan yang diberikan keduanya terdengar masuk akal. Namun entah mengapa hatinya tak mengatakan hal demikian. Ada yang salah dengan Lisa.
Ponsel Jennie berdering menandakan telepon masuk. Nama Lisa terpampang jelas di layar kecil itu. Jennie segera mengangkatnya. Sedangkan Jisoo dan Rose hanya mendengarkan saja dengan rasa tak sabar.
"Halo sayang. Kau masih di kantor?" tanya Lisa.
"Tidak, aku di apartemen Chaeng" jawab Jennie.
"Hmm... Pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Lisa bingung.
"Belum. Aku merasa tak enak badan, jadi aku mampir ke apartemen Chaeng"jawab Jennie.
"Kau sakit?"tanya Lisa panik.
"Tidak. Hanya sedikit lemas" jawabnya.
"Aku baru saja akan menjemput Naeun, aku akan kesana setelahnya" beritahu Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You Season 2
RandomSequel of For You (Jenlisa) Dan mari jelajahi kisah Jennie dan Lisa selanjutnya.