36

13.2K 1.1K 80
                                    

Begitu tiba di kediaman orang tua Jennie, mereka langsung menemukan keberadaan Jisoo dan Rose yang ternyata juga baru saja tiba disana. Bahkan baru saja keluar dari mobilnya.

"Kalian darimana?"tanya Jisoo.

"Makan aunty. Tapi tak jadi karena daddy langsung mengajak pulang" jawab Naeun sedih.

"Kalau begitu kita makan di rumah saja. Aunty sudah membawakan banyak makanan"ujar Rose menunjukkan beberapa kantong di kedua tangannya.

Ucapan itu membuat senyum lebar Naeun tercipta. Dia sudah sangat kelaparan sejak tadi, dan dengan teganya daddynya itu mengajak ia pulang sebelum memakan makanannya.

Mereka berjalan masuk beriringan dengan Lisa yang hanya diam saja sejak tadi. "Ada apa denganmu?"tanya Jisoo.

"Aku tak apa unnie"jawab Lisa seadanya.

"Naeunaa, kau tunggu disini saja, daddy ingin bicara dengan mommy"titah Lisa.

"Tidak mau, aku mau ikut"bantah Naeun.

"Ini urusan orang dewasa"ujar Lisa.

Naeun sedikit menjinjit kakinya lalu melebarkan tangannya seolah memiliki dada yang lebar. "Aku juga orang dewasa"ujarnya membuat Jisoo dan Rose yang melihat terkekeh geli.

"Kau ini. Daddy harus membicarakan hal yang penting bersama mommy. Hanya kami berdua"ujar Lisa lagi.

Naeun mencebikkan bibirnya. "Yasudah sana. Aku akan makan saja bersama aunty Chaeyoung dan aunty Jisoo"usir Naeun pada daddynya.

Lisa mendengus kesal. "Sepertinya kau harus dijauhkan dari aunty Chaeyoungmu itu. Kau sudah mirip sepertinya, selalu saja makanan" sindirnya.

"Yakk Lalisa, kau ingin membuatku marah?"tantang Rose.

"Eeiihh, chipmunk. Kau sangat tak cocok dengan wajah marahmu itu"ejek Lisa.

Tanpa aba-aba Rose melemparkan apel yang tadi ia bawa kearah Lisa. Namun dengan secepat kilat Lisa melarikan diri dari lemparan Rose.

"Awas saja kau"teriaknya, Lisa yang masih mendengarnya hanya terkekeh.

Sesampainya di ujung tangga, Lisa menarik napasnya dalam. Kembali dalam mode seriusnya. Dengan langkah pasti ia menuju kamar Jennie.

Lisa membuka pintu kamar Jennie dengan hentakan kuat. Jennie yang tengah memainkan ponselnya di ranjang bahkan sampai berjengit kaget. Hanya beberapa detik, kemudian ia kembali acuh pada kehadiran Lisa.

"Kita harus bicara"ujar Lisa mengambil langkah mendekati Jennie.

"Tak ada yang perlu kita bicarakan lagi"ujar Jennie tanpa menatap Lisa sama sekali.

Mengatur emosinya Lisa duduk disisi ranjang, berhadapan dengan Jennie. "Kau menyembunyikan sesuatu dariku"ujar Lisa langsung pada intinya.

Kedua alis Jennie menyatu, bingung dengan pernyataan Lisa yang tiba-tiba. "Apa maksudmu? Aku bukan pengkhianat sepertimu"balasnya dengan emosi meledak.

"Siapa yang berkhianat? Aku sudah menjelaskan semuanya padamu"ujar Lisa tak kalah emosi.

Berbeda dengan reaksi Jennie sebelumnya. Kali ini ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Dan tiba-tiba saja isak tangis terdengar di telinga Lisa.

"Kau bohong. Kau mengabaikanku. Kau bersama Nana unnie"tangisnya dengan suara teredam.

"Aku mengirimimu banyak pesan, bahkan beberapa kali menelponmu. Tapi kau tak membalasnya. Aku tau kau pasti sedang bersenang-senang dengan calon istrimu itu"lanjutnya lagi dengan napas yang tersengal akibat tangisnya yang kuat.

For You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang