20

13K 1K 53
                                    

Pagi ini Jennie di pusingkan dengan teriakan dua orang yang sama kencangnya. Kegiatannya menyiapkan sarapan sampai terganggu berkali-kali akibat suami juga anaknya terus saja saling berteriak memanggil namanya seolah sedang berlomba mendapatkan perhatian Jennie.

"mommy dimana buku gambarku?" teriak Naeun dari dalam kamarnya. Bunyi hempasan buku ke lantai bergema di rumah mereka.

"J, dimana kemeja putihku? tidak ada di lemari"tanya Lisa yang juga dari arah kamarnya.

Jennie yang berada di lantai satu rumah mereka pun mendengus kesal. Konsentrasi memasaknya buyar akibat teriakan-teriakan yang membuatnya pusing tujuh keliling.

"mommy kaos kakiku hilang"teriak Naeun kembali.

Baru saja gema suara Naeun menghilang, suara Lisa sudah kembali memekakkan telinga Jennie.

"sayang, blazer coklatku tidak ada" teriaknya.

Dengan kekesalannya Jennie melangkah menuju lantai dua rumah mereka, membuka pintu kamar putrinya. "ya tuhan Neunaa"ujarnya frustasi.

Naeun segera menoleh dengan wajahnya yang tak kalah kesal akibat tak mendapatkan barang yang ia cari. "mommy aku tak menemukannya" kesalnya, menghempaskan kasar buku yang ada di tangannya.

Jennie mendekat, memunguti beberapa buku yang berserakan di lantai. "tapi jangan diserakkan seperti ini"ujar Jennie.

"Sayang, ayolah bantu carikan, aku sudah telat"teriak Lisa kembali.

"mommy bantu aku dulu"pinta Naeun tak ingin didahului daddynya.

Jennie mengacak kuat rambutnya geram, lalu menghela kasar napasnya.
Dengan segera Jennie membantu Naeun mencari buku gambar serta kaos kaki yang tak dapat ditemukan Naeun, namun Jennie dapat menemukannya dalam waktu singkat.

"thankyou mommy"ucapnya lalu memasukkan buku gambarnya kedalam tas ransel dan memakai kaos kakinya.

"yeay selesai"soraknya setelah persiapannya usai.

"ini belum selesai Naeunaa"sergah Jennie.

"apa lagi mommy?"tanyanya bingung, matanya meneliti penampilannya yang terasa telah lengkap.

"bereskan kamarmu, baru kau boleh pergi"titah Jennie.

Naeun terdiam setelah mendengar perintah mommynya. Tanpa ingin dibantah Jennie keluar dari kamar Naeun beralih masuk ke kamarnya dan Lisa. Dan berterima kasihlah pada Lisa karena semakin membuat Jennie murka. Pasalnya kamar tersebut telah dipenuhi dengan pakaian Lisa yang bertebaran di lantai.

"astaga Lalisa"teriak Jennie.

Lisa segera menoleh dan menggaruk bagian belakang kepalanya tanpa rasa bersalah. "aku sudah mencarinya tapi kenapa tidak ada"ujarnya.

Jennie berjalan mendekat pada lemari pakaian Lisa. "karena kau mencarinya dengan mulutmu"sarkas Jennie.

"bisakah seperti itu? bukankah dengan mata dan tangan?"tanyanya bingung.

"kalau kau sudah tau kenapa kau terus saja berteriak"ujarnya.

Tangan dan mata Jennie terus berkeliaran diantara tumpukan baju, mencari kemeja serta blazer yang diinginkan Lisa. Setelah mendapatkan apa yang dicari Jennie menatap Lisa tajam.

"tidak ada di lemari?"tanya Jennie dengan nada kesalnya memperlihatkan apa yang ia temukan.

"ya tuhan, istriku hebat sekali"puji Lisa memberi kecupan singkat dipipi mandu Jennie.

Jennie mendengus, entah mengapa pagi ini Lisa dan Naeun sangat menyebalkan bagi Jennie.

"ayo sarapan sayang"ajak Lisa merangkul pundak Jennie.

For You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang