33

13.7K 1K 88
                                    

Lisa baru terbangun dari tidurnya, melihat Jennie yang baru saja selesai mandi bahkan rambutnya masih basah dan tubuhnya masih terbalut bathrobe. Di perhatikannya setiap lekukan tubuh Jennie yang indah di matanya.

"Kau bekerja hari ini?"tanya Jennie yang telah menyadari Lisa sudah terbangun.

"Tidak, aku akan di rumah saja bersamamu"jawab Lisa cepat.

Jennie mengambil hair dryer di laci meja riasnya. "Baguslah"balasnya seraya mulai mengeringkan rambutnya.

Selesai Jennie berpakaian, Lisa segera mendekatinya, mendekap tubuh mungil Jennie dari belakang. "Sore ini kita mau kemana?"tanya Lisa.

Alis Jennie mengernyit tanda bingung. "Sore ini? Memangnya ada acara apa?"tanya Jennie.

Lisa mengangguk pelan. "Aku hanya ingin menghabiskan waktu berhargaku bersama keluarga kecilku ini"jawab Lisa.

Ahh maksudnya kebersamaan keluarga kami. Jennie pikir ia telah melupakan salah satu hari penting bagi mereka. "Memang kau ingin membawa kami kemana?"tanya Jennie terdengar antusias.

"Singapore? Hongkong? Atau Bali? Kalian bisa memilih"ujar Lisa.

"Tidak,, tidak. Kita disini saja"tolak Jennie.

"Lalu?"tanya Lisa.

"Festival es? Kurasa Naeun akan menyukainya"jawab Jennie.

Lisa mulai mengecupi pipi Jennie dengan gemas. "Istriku sangat pintar" pujinya yang segera menimbulkan semburat merah di pipi Jennie.

"Haruskah kita mengajak Chaeng dan Jisoo unnie?"tanya Jennie berusaha mengalihkan rasa gugupnya.

"Aku tak masalah, yang penting kita bertiga bersama"jawab Lisa.

Jennie tersenyum kecil tanpa sepengetahuan Lisa, rasanya melegakan sekali mendengar ucapan Lisa tadi.

"Sayang, aku akan mandi sekarang. Bisa kau hubungi Jisoo unnie dan Chaeng?"tanya Lisa.

Jennie mengangguk pelan. Dan setelahnya Lisa berlalu ke kamar mandi. Jennie menghembuskan napas lega, setelah pujian Lisa tadi rasanya ia tak dapat bernapas dengan baik. Terlalu senang, mungkin?

Selesai mengeringkan rambutnya, memakai pakaiannya, dan memoles sedikit makeup diwajahnya, Jennie mengambil ponselnya untuk menghubungi kedua sahabatnya. Namun sepertinya, sedikit waktunya akan terbuang akibat dering ponsel Lisa yang menggema.

Di liriknya nama sang penelpon yang tertera, darahnya mendadak naik begitu tau siapa yang menghubungi suaminya.

"Lalisa, calon istrimu menelpon" teriak Jennie kesal.

Pintu kamar mandi terbuka, Lisa mengeluarkan sedikit kepalanya. "Berhenti mengatakannya calon istriku, J. Angkat saja"ujar Lisa lalu kembali menutup pintu kamar mandi.

Dengan perintah Lisa, Jennie memberanikan diri mengangkat panggilan tersebut. Walau sebenarnya ia malas sekali mendengar suara wanita tersebut.

"Halo sayang"sapa seseorang disana membuat Jennie memutar bola matanya malas.

"Halo"balas Jennie sedikit ketus.

"Kau?"terdengar sebuah pertanyaan yang menggantung.

"Ya, aku Jennie, istri Lisa"jawabnya dengan penuh kepercayaan diri.

Terdengar dengusan dari seberang sana. "Dimana calon suamiku?" tanyanya tanpa rasa malu mengakui milik orang lain.

"Suamiku sedang mandi, ada apa?" tanya Jennie dengan menekankan kata 'suamiku'.

For You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang