"selamat pagi honey"sapa Lisa saat Jennie baru saja membuka matanya.
Jennie mengerjapkan matanya beberapa kali lalu membuka kembali matanya secara perlahan. Tapi bukannya bangun, Jennie malah kembali mencari posisi nyamannya dan memejamkan matanya lagi.
Lisa terkekeh pelan melihat tingkah lucu istrinya di pagi hari. Diciuminya seluruh wajah Jennie tanpa terkecuali hingga ia merengek karena kesal.
"Lili aku masih ngantuk"rengeknya menutupi wajahnya dengan bantal agar tak lagi mendapat serangan dari Lisa.
"Bangun"paksa Lisa menarik bantal yang menutupi wajah cantik sang istri.
Walau kesal karena masih merasa ngantuk, Jennie tetap bangun dan menatap wajah Lisa dengan malas. Tapi dengan tanpa malunya Lisa malah menyerang bibirnya dengan bertubi-tubi ciuman.
"Aku masih bau Lili"ujarnya karena Lisa tak ingin berhenti.
"Wangi kok"bantah Lisa tak ingin di hentikan.
Didorongnya pelan bahu Lisa hingga kini Lisa dapat menatap pahatan indah melalui wajah Jennie. "Kenapa kau lupa?"tanya Jennie pelan, menatap dalam pada mata hazel yang selalu membuatnya tenggelam.
Mata Lisa memicing seolah ragu akan apa yang ia dengar. "Lupa?"tanyanya bingung.
Tangan itu Jennie bawa untuk membenarkan rambut Lisa, merapikan poni kebanggaan Lisa. "Kau lupa kemarin perayaan hari pernikahan kita?"tanya Jennie.
Lisa terdiam, wajah Jennie pias. "Apa itu sudah tak penting lagi?"tanya Jennie tercekat.
Jennie menunduk dalam, sedih menderanya. Kedua tangan mungil itu saling bertautan, meremas kuat satu sama lainnya mengurangi rasa sesak di dadanya.
"Kau tak mendapatkan hadiah dariku?"tanya Lisa membuat Jennie kembali menatapnya.
"Hadiah?"tanyanya terdengar terkejut.
Lisa mengangguk dengan pasti. Lalu menunjuk pada nakas yang berada di sebelah tempat tidur Jennie dengan dagunya. "Bukalah"ujarnya.
Jennie yang masih bingung pun hanya menurut saja. Membuka laci nakasnya dan menemukan sebuah kotak berwarna biru muda bertuliskan Tiffany & Co. Ia menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Lisa tersenyum simpul melihat reaksi Jennie. Perlahan Jennie mengambil kotak itu dan kembali menatap Lisa. "Untukku?"tanyanya.
"Memangnya aku memiliki istri yang lainnya?"Tanya Lisa menggoda.
Pukulan ringan diberikan Jennie di lengan Lisa, gadis berponi itu pun meringis kesakitan. "Jangan sembarangan bicara"ujar Jennie.
Lisa mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk tanda perdamaian. "Ayo bukalah"ujar Lisa semangat.
"Tunggu kapan kau meletakkan ini?"tanya Jennie penasaran.
"Kemarin, aku ingin memberi kejutan. Tapi ternyata kau tak menemukannya"ujar Lisa dengan wajah cemberutnya.
Tak sabar, Jennie pun membuka kotak tersebut perlahan, kembali ia dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You Season 2
RandomSequel of For You (Jenlisa) Dan mari jelajahi kisah Jennie dan Lisa selanjutnya.