20. Why ?

2.9K 270 5
                                    

Haechan menceritakan semua yang terjadi. Dari awal ia datang ke market, berujung pulang bareng, berhenti di tukang nasi goreng, sampai ia menceritakan persamaan dewi dengan lea, dan memberitahu juga bahwa dewi sekarang adik nya.

"Begitu... Jadi gausah cemburu sama gue jen, ga gue restu in lu"

Kata haechan ke jeno yang duduk di atas sofa melipat dua kaki nya sila.

"Merasa de javu"

Ucap renjun seketika haechan menoleh kearah nya.

" Dahh ah jisung mau bobo"

"Yuk le"

Ucap jisung mengajak chenle dan langsung tidur diatas kasur jeno. Jeno yang melihat hanya berdecih dan pasrah, kalo buka jisung sama chenle pasti jeno sudah menyuruh turun dari kasurnya.

Jisung dan chenle memang di anak emas kan sama jeno, jaemin,haechan dan renjun. Tapi kadang mereka tidak tau terimakasih dan seenaknya.

"Seharusnya tadi gue yang nempatin kasur tu" ucap renjun di anggukkan oleh haechan.

"Gue usir kalo kalian"

"Dah lah tidur udah jam 2 pagi ini" ajak jaemin.

***

"Bun dewi mau keliling komplek dulu yah, mau olah raga" ijin dewi ke bunda nya.

"Ingat jangan cape cape yah dew"

"Iyah bun"

Dewi berada di taman komplek untuk beristirahat sejenak di bangku taman.

"Eh dewi" sapa haechan

SquadDrm sedang bermain bola di taman komplek ini, jadi pas dewi duduk di bangku haechan melihatnya dan langsung menghampiri dewi yang sedang duduk.

"Hallo kaka" saut dewi sambil tersenyum, Dewi masih menetralkan tubuhnya.


"Nih"

"Minum"

Jeno memberikan minuman ke dewi, dewi hanya menatap air botol itu, sampai suara tutup botol itu terbuka.

Jeno pun memberikan air botol ke dewi.

"Makasih ka"

Tiba tiba saja chenle  histeris dengan apa yang dia liat.

"Dew dew darah"

"Darahh dewi"

"Dewi berdarah"

Renjun memperhatikan darah yg keluar dari hidung dewi.

"Ayo ke rumah sakit" ajak jeno panik ketika melihat darah segar keluar dari hidung dewi. Haechan sama panik nya dengan jeno.

"Bawa aku pulang aja ka"

***

Jeno langsung memasuki rumah dewi tanpa memencet bel rumah, bunda yang melihat anaknya di papah, langsung memerintah jeno kearah kamar dewi, dan menelpon dokter yang biasa memeriksa dewi, lalu mengikuti mereka memasuki kamar.

"Makasih kalian dengan sigap membawa dewi kerumah"

Mereka semua hanya menganggukan kepalanya dan melihat dewi yang sedang di periksa oleh dokter.

Renjun yang sudah gatal mulut nya sejak kemarin malam, langsung menanyakan hal yang mengganjal di benak nya tentang dewi, ke bundanya.

"Tante"

Panggil renjun, dan menjadi pusat perhatian semuanya.

"Ya nak?"

Renjun memikirkan pertanyaan nya, takut menyinggung perasaan bunda nya Dewi. Pada akhirnya ia menggelengkan kepalanya, dan menyimpan rasa khawatir, takut, dan kehilangan yang dulu ia pernah rasakan.

"Ga jadi hehe"

Sautnya sambil tersenyum ke bunda dewi.

Dokter sudah selesai memeriksa keadaan Dewi dan langsung menghampiri bunda, Dewi terlelap diatas kasur nya.

Jeno yang mengerti tentang keadaan sekarang, ia langsung menghampiri bunda Dewi dan berpamitan, kepadanya.

"Bunda, kita pulang dulu yah, kalo ada apa apa sama dewi, bilang sama kita, kalo om belum pulang, misi bunda"

"Iya nak jeno, makasih udah bawa Dewi tepat waktu, makasih banget yah nak"

SquadDrm mengangguk an kepalanya, da masing masing berpamitan, menyalimi punggung tangan bunda Dewi.





Hello gimana ? Ketebak ? Ketebak lah pasti heheh.

Sebelumnya, maap kalo aku egois boleh ga ? Buat yang pembaca gelap ehehe, aku cuma minta vote sama dukungan kalian huhuhuhu:'(

Aku bakal lanjutin chapt ini sampe 50 vote ehhe.

Tquw💚

Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang