59. Come back

1.3K 136 14
                                    

Jeno melihat ke sekeliling nya, mencari keberadaan suara tersebut.

Siska yang mengikuti Jeno pun, menyusul jeno yang sedang berdiri di antara pengunjung mall.

Jeno berdecak sambil mengacak kan rambutnya dengan kesal.

Ia yakin bahwa itu dirinya.

Dewi.

Ia sangat hapal dengan suara tawa perempuan tersebut, tawa dan senyum yang menjadi candu nya.

Jeno menunduk kan kepala nya, satu bulir air mata nya mengalir, terlihat jelas oleh Siska yang mematung disana.

Siska mengetahui bahwa Jeno memiliki kekasih, sakit rasanya melihat seorang yang kita cintai menangis di depan mata, tetapi ia tidak bisa berbuat apapun.

Siska menghampiri Jeno yang sedang menunduk kan kepalanya, menyentuh pundak nya, dan berkata.

"Jen, kenapa?" Tanya nya.

Tangan yang berada di pundaknya, pun di singkirkan oleh Jeno, dan menghapus air mata yang ada di pipinya, sambil menggelengkan kepalanya.

"Udah? Ayo pulang?" Ucap Jeno

Siska mengangguk an kepalanya canggung, dan mengikuti Jeno sampai ke parkiran dalam diam.

Tidak ada obrolan sedikit pun, keheningan diantara mereka.

Mobil itu berlaju dengan kecepatan normal, menuju kearah rumah Jeno.

***

Tepat jam 22.00 wib.

Mobil hitam tersebut berhenti di depan pagar pekarangan rumah Jeno.

Melepas seatbelt, dan langsung keluar dari mobil tersebut, menatap siska dengan emosi yang belum bisa stabil.

"Hati hati, gua masuk" ucap nya tanpa menunggu Siska pergi dari pekarangan rumah nya.

Jeno langsung memasuki rumah nya, mama yang berada di ruangan keluarga, bisa melihat sangat jelas keberadaan sang putra.

"De, yang lain udah pulang, katanya ada urusan" ucap mama sambil melihat anak nya, yang sedang menaiki anak tangga dengan emosi.

"Hmmm" saut nya dengan dehaman saja.

Merasa ada yang tidak beres dengan anak nya,  mama pun menghampiri sang putra yang sedang menutupi muka nya dengan bantal.

"De" ucap mama.

"Kenapa? Cerita sama mama" ucap mama yang duduk di pinggiran kasur Jeno.

Jeno pun menyingkirkan bantal yang ada di wajah nya, terlihat lah buliran air mata di pelupuk mata nya.

Jeno langsung memeluk sang mama.

"Kenapa?" Tanya mama, sambil mengusap punggung jeno, berusaha untuk menenangkan anak nya.

"Tadi, aku denger suara dewi ma..."ucap Jeno dengan bahu yang bergetar.

"Dimana?" Kata mama, sambil melepaskan pelukannya, dan menatap Jeno.

"Di mall tadi, tapi pas aku cari dia ga ada..."jelasnya.

"Udah de"

"Kalo dewi tau kamu nangis, pasti bakal ngeledekin kamu loh"

"Udah tenangin diri kamu, kata haechan besok ada reuni kan, kamu tanya sunwoo aja de"

"Kamu tidur, usap air mata kamu"

Jeno hanya mendengarkan saran mama sambil mengangguk an kepalanya.

***

Di lain tempat.

Seorang perempuan yang sedang tersenyum sambil menatap pemandangan yang ia rindukan selama ini.

Di temani hiasan lampu yang ada di alun alun kota Bandung, dan menatap bintang.

"Akhirnya" ucap nya sambil tersenyum.

Suara sepatu terdengar menuju kearah nya, ia langsung melihat kearah nya dengan tersenyum.

"Ahhhh ice cream, aku fufufu" ucap nya

Seorang lelaki yang melihat respon tersebut langsung berhenti, dan berniat mengusil kan nya.

"Kata siapa ice cream kamu, orang ini punya aku dua dua nya" ucap nya, sambil mengeluarkan lidah nya berniat meledeki nya.

"Abangggg ahhhhh"

"Jahatttttt dewi mau marah aja" ucap nya dengan menyilang kan lengan nya.


Ya dia, dewi.

Orang yang Jeno tunggu selama dua tahun.

Tentang penyakitnya, dewi di nyatakan sembuh dari kanker yang selama ini ia alami.

Dan lelaki yang bersama dirinya, yaitu sunwoo.

Awalnya ia, pulang ke Singapur untuk melanjutkan study nya, tetapi ia meminta kepada orang tua nya untuk lanjut study di canada.


Sunwoo sangat sayang sekali pada Dewi, sampai ia tidak mau lagi di pisah kan.


Sunwoo melanjutkan study nya di kampus yang sama dengan mark.


Sunwoo tersenyum melihat rajukan dewi, dan langsung duduk di sampingnya, sambil memberikan ice cream vanila kesukaan nya.


"Ahh makasih abang, hehehe" ucap nya sambil memakan ice cream yang berada di lengan nya


Sunwoo tersenyum dan men cubit pipi dewi dengan gemas.



"Dew, kamu besok mau ikut Abang?" Tanya nya.

Dewi hanya mengangguk an kepalanya dan masih fokus pada ice cream yang ada di lengan nya.




"Kamu yakin mau ketemu Jeno?"




"Setelah apa yang kamu lihat tadi?"




















Yahhhh detik detik ending nihh :" 

Mau double Up ga?

50+ vote ak double up hehe




Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang