49. truth or dare (2)

1.6K 132 9
                                    

Jaemin memendam pertanyaan ini dari dulu, dan berhubung waktu nya tepat, dia mengeluarkan unek unek nya.

Karna tidak satu atau dua kali Jaemin pernah melihat sunwoo diam diam memperhatikan dita dari jauh dan tersenyum.

Dita sebenarnya bingung dengan pertanyaan jaemin, maksudnya apa? Jaemin dulu pernah menanyakan hal yang sama seperti ini kepada nya.

Dan dita hanya menjawab 'teman lama satu komplek' tapi Jaemin hanya mengangguk an kepalanya saja, saat itu.

Di pikiran nya 'ga mungkin hanya sekedar, teman komplek' Jaemin lelaki, dan memahami hal semacam ini.

Jaemin beranggapan 'hanya dita yang menganggap teman, tapi sunwoo tidak'.

"Temen doang" jawab sunwoo sambil menetralkan mimik wajah nya.

Sebenernya Dewi pun kepo, saat teringat di koridor kelas mereka saling berpelukan. Jadi dia menunggu jawaban tersebut.

"Gabole bohong nu, gue santai ko" ucap Jaemin sambil meminum Coca cola yang sudah ia buka tadi.

"Iya bener lebih tepat nya kita berdua ini teman, tapi hanya gue yang memiliki perasaan pada teman tersebut" ucap sunwoo dengan santai.

Dita langsung menatap mata sunwoo tidak percaya, dan dewi sekarang sudah tau maksud dari curhatan sunwoo tentang perempuan yang mengompol di kasur nya.

Sunwoo langsung menatap balik mata Dita dan tersenyum, sambil mengatakan.

"Gapapa, abaikan aja, lagian gue udah seneng banget ketemu lo lagi ya walau pun dengan status pacar orang lain wkwk, canda"

"Gilaaa lu bro"

"Anjirrr berasa mau left aja dari sini"

"Ada yang panas tapi bukan api"

"Ada yang retak tapi bukan kaca"

"Ada yang bulat tapi bukan tekad"

"Haechan heh" tegur Jeno, dia mah cuma tawa tawa manis aja udah.

"Oke next" merasa cukup  Jaemin pun langsung menyuruh, sunwoo memutar botolnya.

Botol tersebut berhenti tepat di depan Jeno, dirinya pun langsung berucap "truth"

"Apa yang lo wish tadi" tanya sunwoo sambil memakan kue tart yang di beli Dewi tadi.

Jeno langsung melihat kearah dewi yang ada di sebelah nya, sambil mengusap puncak kepala dewi, Jeno langsung menjawab.

"Semoga gue bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan bisa terus bersama kalian semua terutama dewi, and semoga dewi sembuh total dari penyakitnya" ucap Jeno sambil tersenyum.

Dewi merasa ingin menangis sekarang juga, wish Jeno, begitu berat seperti nya, pikirannya sudah buruk sejak melihat isi surat kemarin, apa mungkin harapan Jeno terkabul kan oleh sang pencipta?.

Jeno yang merasakan perubahan sikap dewi dan atmosfer di sekitarnya, sambil memegang lengan dewi, jeno langsung memutar botol yang ada di hadapannya, botol tersebut perlahan mulai berhenti tepat di arah renjun.

"Truth or dare" kata chenle

"Truth aja" jawab renjun

"Lo udah tau cewe yang ngasih lu jar kemaren?" Tanya Jeno.

"Ga belum, gue aja penasaran Ama tuh cewe, beranggapan nya si dia ngasih clue dalem kertas kertas tuh" jawab renjun.

"Btw udah ada yang lu buka?" Tanya haechan

"Udah"

"Apatuh" hampir semua orang berbarengan menanyakan itu, sebab kepo wkwk.


"Gue buka kertas warna pink, terus di dalemnya ada kata You are a miracle "



"Mangats bro nyari nya wkwk, owh iya puter lagi udah" kata Jaemin da renjun memutar botolnya kembali.


Sekarang sudah pukul 10 malam setelah bermain truth or dare tadi, mama Jeno mengajak mereka ketaman belakang, untuk merayakan pesta barbeque.

Renjun dan jisung sedang memanggang barbeque disana, haechan dan chenle sedang menata piring dan yang lainnya, Jeno dan Jaemin sedang bermain gitar sambil bernyanyi di temani sunwoo, serta dewi dan dita yang sedang membantu mama Jeno.

Terdengar suara bel dari depan rumah, mama Jeno pun langsung berucap.

"Jeno ada tamu, buka sana" ucap mama jeno, haechan yang hendak mengambil minuman kedalam rumah pun langsung menawarkan diri.


"Haechan aja mam" ucap nya sambil berlari masuk kedalam rumah Jeno.


"Jangan lari lari nanti jatoh chan" ucap mama.

Haechan langsung berjalan kearah pintu utama dan membukakan pintu tersebut.

"What's up bro"sapa nya.

"Yu masuk, yang lain di halaman belakang, tapi lu bantu gue dulu ambil minuman" ucap haechan, dan berjalan kearah dapur.

Botol minuman sudah berada di tangan mereka berdua, dan langsung menuju kearah halaman belakang.

"Selamat malam mam, udah lama ga ketemu, kangen ih sama mama" ucapnya sambil memeluk mama jeno


"Malam juga mark, ahh mama juga kangen banget sama kamu"








Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang