"belajar yang serius, perhatiin gurunya, kalo ada yang macem macem, bilang sama aku" ucap Jeno sambil membelai puncak kepala Dewi.
Dewi hanya tersenyum dan mengatakan " Kaka juga, jangan bolos kelas terus, dikit lagi UN" dan Jeno hanya mengangguk an kepalanya, berakhir mencubit pipi Dewi dengan gemas.
"Awhh sakit" keluh Dewi, membuat Jeno langsung mengusap pipi gembil yang baru saja ia cubit.
"Sorry, sakit banget yah?" Ucapnya, dan Dewi hanya mengangguk an kepalanya saja.
"Abisnya, pipi kamu tuh kaya manggil aku, minta di cubit, gemes banget" sambung Jeno.
"Dah sana masuk, byee" ucap Jeno, dan langsung pergi dari depan kelas Dewi.
Dewi masuk kedalam kelasnya, dan mendapatkan tatapan horor dari anak kelasnya, terutama Dita, jisung serta chenle, yang sudah siap dengan segala pertanyaan nya.
"Hmm mohon maap tuan putri, apa sudah official?" Tanya chenle, membuat Dewi yang baru saja menaruh tas nya di kolong meja.
"Apa bisa di jelaskan perihal tadi?" Tanya jisung, membuat Dita mengangguk an kepalanya, bertanda ia setuju.
"Hehehe" Dewi hanya tersenyum dan membuat chenle dan jisung serta Dita kesal bercampur dengan gemas.
"Gimana gimana?" Tanya Dita.
"Gitu" jaqab Dewi dan langsung mengeluarkan buku bahasa serta pulpen dkk.
"Ah gaseru"
"Dew jawab dong"
"Jisung kepo"
Begitulah pertanyaan teman sekaligus sahabat, Dewi hanya tersenyum dan memutuskan untuk membaca buku bahasa yang ia keluarkan tadi.
Waktu istirahat pun berbunyi, Dewi merapihkan peralatan yang ia gunakan tadi, dan memasukkan kedalam tas nya.
Di depan sana sudah ada Jeno dan Jaemin yang sedang menunggu pujaan hati mereka.
Dita yang melihat ke saltingan dua pasangan baru ini, langsung paham dengan keadaan, bahwa mereka sudah official.
"Hmmm Kenya kita makan makan gratis hari ini" ucap Dita, dan membuat haechan yang baru saja datang, dengan renjun langsung histeris, mendengar kata GRATIS.
"ANJIR LAH SIAPA YANG MAU TRAKTIR? GUE MAU MAKAN BANYAK"seperti itu lah ucapan yang di keluarkan oleh haechan.
Jeno sudah siap siaga untuk mengeluarkan lembaran lembaran kesayangan nya. Dan untungnya tadi pagi bunda memberi jatah lebih, setelah tau tentang hubungan Dewi dengan dirinya.
"Siapa tau dapet serangan" ucap bunda saat melebihkan dua lembar berwarna pink tersebut.
"Hari patah hati se Bandung" ucap chenle dengan nada sedih, dan jisung mengusap punggung sang teman, sambil mengatakan "yang sabar ya le"
Renjun hanya tersenyum melihat Dewi tersenyum, yah sebahagia itu. Ntah diam diam ia menaruh harapan, atau ia ingat dengan sosok pujaan yang sudah tenang di surga sana.
Pesanan pun tiba, dan makanan haechan lah yang paling banyak, jangan di ragukan lagi untuk masalah itu.
"Makasih jen, tumben Bae, dalam rangka apa nih" tanya haechan dengan polos nya, Sambil memakan mie ayam pesanannya.
"Gue ofc"
"UKHUK UKHUK"
"AER BUJANG"
jelas haechan kaget, saat tadi ia hanya memesan dan tidak mendengar obrolan mereka, ntah apa yang ia pikirkan, dirinya fokus menarikan jarinya di atas benda pipih tersebut.
"Astaghfirullah ko ga cerita" tanya haechan langsung kearah Dewi dan Jeno.
"Lu nya yang fokus sendiri, sampe ga nyadarin chenle dah kusut banget muka nya" ucap Jaemin membuat mereka tertawa kecuali chenle pasti nya.
"Wkwk sorry lagi balesin mba mantan" ucap haechan pada akhirnya.
"Somi?" Tanya renjun dan membuat haechan mengangguk mantap kepalanya.
"Why?" Tanya Jeno pada akhirnya.
"Kayanya dia mau pindah kesini deh" ucap haechan sambil menunjukkan room chat dengan mba mantan.
"Poor haechanie jangan galmop y " ucaap Jaemin sambil meledeknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/176789207-288-k39190.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu | Lee jeno [End]
Fanficgimana jadinya jika Bad boy ketemu dengan gadis polos macem anak bayi baru lahir? Dan siapa sangka bahwa gadis polos ini, menyembunyikan sesuatu, dan menutupi nya dengan tingkah cerianya. ©M1leyyy Don't forget to vote and comment