33. promise

2.6K 198 3
                                    

Jeno mengajak Dewi ke alun alun kota Bandung.

Dewi turun dari motor Jeno dengan tatapan berbinar, banyak sekali pedagang kaki lima, dan anak kecil yang berlalu lalang.

"Ihhh kaka gemes banget, liat deh" tunjuk Dewi ke salah satu kelinci yang ada di hadapannya.

"Meli neng" ucap pedagang kelinci nya.

"Aku mau bang, tapi takut di marahin bunda" saut Dewi, masih menatap kelinci di hadapannya ini, bulu putih dengan mata merah, sangat lucu.

Jeno bukan gemas dengan kelincinya, tapi ia gemas dengan perempuan yang sedang mengobrol ria dengan pedagang nya.

Jeno mengikuti dewi, berjongkok di hadapan kelinci ini, yang mengelus kepala kelinci dengan tangannya.

"Bulu nya lembut kan ka" kata dewi, membuat Jeno melihat kearah nya dengan tersenyum, dan mengangguk an kepalanya.

"Kamu mau?" Tanya Jeno. Dengan spontan Dewi mengangguk an kepalanya, dan langsung menggelengkan kepalanya lagi, ketika menyadari apa yang ia lakukan.

Ah Jeno gemas.

"Kamu mau yang mana?" Tanya Jeno. Membuat Dewi langsung melihat kearah nya, dengan tatapan serius.

"Kaka serius?, Mau beliin aku ini?" Tanya Dewi, dan di balas anggukan oleh Jeno.

"Pilih"

Dewi langsung menunjuk kelinci berbulu putih, yang sedari tadi menjadi pusat perhatian nya.

Jeno langsung memberikan selembar uang seratus ribu, kepada bapak tersebut.

"Eh Jang, Ari iyeu teh ka lobaan"ucap bapak

"Udah gapapa pak" saut Jeno.

"Neng" panggil bapak.

Dewi yang sedang melihat lihat kelinci nya pun, langsung melihat kearah bapak penjual kelinci itu.

"Iyeu iyeu asupen hiji Dei" ucap si bapa, sambil memegang kelinci abu abu.

"Eh"

"Teu nanaon, tur nuhun nya" ucap si bapa ke Dewi dan Jeno.

Dewi langsung melihat kearah Jeno yang sedang berbicara dengan si bapa nya.

Jeno langsung menghampiri Dewi yang sedang duduk di bangku taman, sambil memainkan kelinci nya.

"Kaka" panggil Dewi, matanya tak lepas dari dua ekor kelinci yang ada di kandang nya.

"Hmmm"

"Mau di kasih nama siapa?"tanya Dewi. Jeno pun berlagak memikirkan nama yang pas buat kelinci ini.

"Molla? Molly?" Saut Jeno. Dewi mengangguk anggukan, kepalanya sambil melihat kelincinya.

"Hello molla, molly, aku Dewi itu ka Jeno hehehe" kata Dewi ke kelinci itu.

Jeno tersenyum lembut menatap Dewi yang sangat menyukai pemberian nya.

"Dew" panggil Jeno. Dewi langsung menatap kearah Jeno.

"Iyah ka" saut nya.

"Mau janji ga sama aku? Atau kamu janji sama molla molly?" Ucap Jeno dengan nada serius.

"Kamu janji, bakal selalu ada, dan rawat mereka sampai mereka punya baby? Jangan tinggalin mereka"


Dewi takut, ia takut tidak bisa memenuhi janji itu.



"Dan jangan tinggalin aku lagi, please" sambung Jeno dengan tiba tiba.

Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang