Jeno terus menerus melihat kearah ponsel nya, tidak ada notifikasi masuk, sama sekali pun.
Sekarang sudah pukul 21.30 malam, sudah malam, haechan belum juga keluar dari kamar dewi, sebab terdengar jelas suara tawa mereka, dari sebrang sana.
Jeno berjalan kearah balkon kamar nya, sambil membawa gitar putih yang suda lama, tak ia sentuh senar senar cantik itu.
Refresh, iya harus melakukan hal yang membuat nya, melupakan apa yang ia pikirkan.
Jeno memetik gitar nya, dalam sunyi ia memainkan lagu, Halu dari Feby.
Bayangan seseorang yang menghantui pikirannya, senyuman yang membuat ia candu, akan hal sekecil apapun, yang perempuan itu lakukan.
Senyuman mu....
yang indah bagaikan candu.
ingin terus, ku... lihat walau
Dari jauh...Sambil melihat bulan yang indah menerangi langit hitam, di tambah bintang yang menemani sang bulan.
Jeno tersenyum sambil meneruskan bernyanyi dan memetik gitar.
Jeno berasa ingin berjanji pada alam semesta, ia sangat ingin menjaganya, dalam dekapannya.
Jeno tidak mau kehilangan untuk kesekian kalinya, cukup ayah nya, jangan sampai ada lagi, yang mengambil miliknya.
Tapi nyatanya, yang singgah akan tetap pergi, ia tak bisa melawan hukum takdir yang sangat menyakitkan.
Fakta dan takdir, sesuatu yang sangat tidak bisa di ubah.
Jeno berada di ujung lagu, ia menyelesaikan lagu itu, dengan sangat spontan, air mata nya jatuh.
Prok prok prok
"Bagus banget ihhh, aku suka"
Suara tepuk tangan dan komentar terdengar dari sebrang sana.
Jeno dengan cepat menghapus air matanya, dan menghadap kearah Dewi yang sedang tersenyum melihat kearah Jeno.
"Sejak kapan?" Tanya Jeno sambil mendekat ke ujung balkon.
"Hah?"
"Sejak kapan, kamu disini, udah malem ga baik buat kesehatan kamu" jelas Jeno, dan menaruh gitar nya.
"Pas Kaka nyanyi hehehe" jawab Dewi dengan cengiran khas nya.
"Dasar"
Line!
Suara notifikasi ponsel Jeno pun berbunyi, ia langsung mengambil ponsel nya yang berada di atas meja kecil itu.
Dewi
|Asique yang lagi pacaran [aw malu banget] mana lagu nya halu lagi. Hihihihihi21.53
Jeno langsung menatap Dewi yang ada di hadapannya.
"Kenapa ka?" Tanya Dewi. Jeno langsung melihatkan room chat dengan nya.
Setelah melihat yang ditunjukkan oleh Jeno, Dewi langsung memasuki kamarnya, sambil mencari seseorang yang memainkan ponselnya.
"Haisss ka haechan bang sunwoo, jangan jail dong"
Jeno hanya tersenyum, ketika melihat respon Dewi yang tersipu malu, dihadapannya.
Setelah beberapa menit kemudian, Dewi keluar lagi menghampiri Jeno di balkonnya, sambil menggenggam ponsel ditangannya.
"Maap yah ka, bukan aku itu"
Jeno gemas, melihat Dewi mempout kan bibir nya, dengan spontan tangan Jeno mengacak an rambut Dewi, sambil tersenyum, membuat matanya pun ikut tersenyum.
"Gapapa ko, tapi kalo beneran lebih gapapa" ucap Jeno.
"Hah?" Dewi berkeong, untuk kesekian kalinya.
Jeno memposisikan tangannya, di antara kedua pipi Dewi, sambil memainkan pipi gembil Dewi.
"Kamu lucu, apalagi jadi pacar aku"
"Dew mau ga ?"
"Bersama ku untuk selamanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu | Lee jeno [End]
Hayran Kurgugimana jadinya jika Bad boy ketemu dengan gadis polos macem anak bayi baru lahir? Dan siapa sangka bahwa gadis polos ini, menyembunyikan sesuatu, dan menutupi nya dengan tingkah cerianya. ©M1leyyy Don't forget to vote and comment