63. Bersamamu Lee Jeno [End]

2K 110 7
                                    


Dewi, perempuan itu yang kini ada di hadapannya, ia sedang tersenyum dengan air mata yang berada di pelupuk mata nya.

Tess

Air matanya terjatuh

Jeno pun langsung menghampiri dewi dan memeluk dirinya dengan erat, seakan berkata 'jangan pergi, lagi'.

Perlahan air mata Jeno pun membasahi
pipinya.

"Aku rindu kamu" kalimat pertama yang Jeno ucap ke dewi.

Hiks

Tangisan dewi semakin menjadi.

"Aku juga rindu kaka" ucap Dewi dalam pelukan Jeno.

Pelukan yang ia rindukan selama ini.

"Dew" panggil Jeno

"Iyaaa ka" jawab dewi sambil menatap mata Jeno dengan lekat.

Ahhh tatapan ini, tatapan yang membuat Jeno jatuh kepadanya.

Jeno perlahan melepaskan pelukannya, dan langsung merangkup kedua pipi dewi.

Cup

Jeno memberi sebuah kecupan manis di bibir dewi.

Dan langsung memeluknya kembali.

"Jangan pergi lagi" ucap Jeno

"Please" mohon nya.

Dewi yang masih menangis hanya bisa memberi jawaban ke jeno, dengan mengangguk an kepalanya.

"Ka, maafin aku" ucap Dewi sambil menundukkan  kepalanya.

"Maafin aku, udah ninggalin Kaka tanpa memberitahu yang sebenarnya, maafin aku  udah buat Kaka nangis lagi, maafin a_" ucapan dewi berhenti, ketika Jeno mengkecup bibir nya.

Dewi stuck untuk kesekian kalinya, perlakuan Jeno malam ini sungguh berbeda.

Jeno langsung mengacak-acak rambut dewi yang sedang terlamun.

"Inget, adanya kamu di hadapan aku aja, udah bikin aku bahagia banget sayang, jangan minta maaf, kamu gasalah, ini demi kesehatan kamu juga" ucap Jeno sambil tersenyum gemas dan langsung mencubit pipi dewi.

"Ahhhh Kaka kenapa si, sakit tauuuu"

"Hehehe" Jeno langsung tertawa melihat respon dewi yg sangat menggemaskan, menurutnya.

Jeno langsung menggenggam lengan dewi, dang mengajaknya duduk di bangku ujung rooftof.

"Bagus banget pemandangan nya ya ka" ucap Dewi spontan ketika melihat suasana kota Bandung dari atas gedung tersebut.

"Ah ini masih gada apa apa nya, masi indahan seseorang yang ada di samping aku ini" ucap Jeno

Dewi menatap Jeno dengan tatapan menyelidiki.

Dewi menempelkan telapak tangannya ke arah jidat jeno, membuat Jeno menaikan salah satu alisnya.

"Ka, ini ka Jeno kan? Bukan ka haechan?"

Mendengar ucapan dewi, Jeno langsung tertawa.

"Ihh ko malah ketawa"

"Tapi serius ka, sifat Kaka beda banget, hampir 11, 12 sama ka haechan"

"Atau jangan jangan" sambung dewi memberi jeda, dan langsung melihat Jeno dari ujung rambutnya sampai ujung kaki nya.

Jeno langsung terdiam ketika Dewi men 'scan'dirinya

"Jangan jangan apa?" Tanya nya

"Kaka suka godain cewe juga yahh, ngaku"

"AHHHHH"

Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang