42. Sebuah jawaban

2K 176 7
                                    

Aq up nih.


Semua urusan dengan Mark sudah selesai, selepas Dewi pulang dari kedai ice cream tersebut, Jeno langsung mengajak Dewi untuk menemui Mark, dan memberikan mereka kesempatan untuk menyelesaikan masalah mereka.

Diakhiri dengan pelukan terakhir keduanya, seakan melepas rindu dan pujaan sekaligus, Dewi menghapus air matanya, dan Mark tersenyum melihat anak kecilnya, yang sudah tumbuh besar menjadi perempuan cantik.

Mark menghampiri Jeno dan sedikit membisikan "jaga Dewi, jangan buat dia nangis, atau lu bakal kehilangan dia dari pelukan lu" dengan santai Mark mengucapkan, sambil menepuk pundak jeno, dan tersenyum.

Senyuman itu bukan main main, Jeno sudah paham dengan sifat lelaki di hadapannya ini. Jelas sekali di mata Mark, dia masih ingin memiliki dewi, dia masih mencintainya.

Dan disinilah Dewi, di bawah rembulan dan bintang, ia duduk di balkon kamarnya, mengenakan pakaian tidurnya, sambil menatap kearah langit.

Dewi menghela napas nya, lalu tersenyum, dan menguatkan dirinya sendiri.

"Dewi bisa ngelewatin ini semua"

Sudah lama ia duduk disana, sampai tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikan nya, dari sebrang sana.

"Tidur" ucap Jeno, dan Dewi langsung melihat kearah nya.

Dewi bangun dari duduk nya dan menghampiri Jeno yang berada di ujung balkon.

"Ka" panggil dewi, dan Jeno hanya berdeham, sekaligus memainkan rambut Dewi.

"Aku suka sama Kaka" ucap Dewi, membuat Jeno berhasil berhenti memainkan rambut nya.

"Aku mau jadi pacar Kaka" sambungnya lagi, dan membuat Jeno ingin sekali loncat dari balkon nya, ke balkon Dewi.

Jeno menangkup kedua pipi Dewi, dan tersenyum melihat dewi yang sedang malu malu ini.

"Kamu serius?" Tanya jeno, Dewi hanya mengangguk an kepalanya.

"Tapi..." Ucap Dewi, lalu mengambil tangan Jeno, dan mengusap punggung tangannya, membuat Jeno langsung menatap serius kearah dewi.

"Tapi apa?" Tanya Jeno.

"Kaka mau janji sama aku? Kalo aku nanti pergi, Kaka jangan nangis, bisa?"


***

Pagi harinya, Dewi sudah siap dengan seragam sekolah nya, dan turun menghampiri bunda dan daddy, serta bang sunwoo, yang sudah kumpul di ruang makan.

"Pagi princess" sapa sunwoo.

"Pagi juga my prince" saut Dewi diiringi senyuman manis.

"Ada yang beda nih kayanya anak bunda, Ya ga dad?"

"Ada apa nih, cerita dong" saut Daddy.

Dewi hanya tersenyum dan mengabaikan ucapan bunda dan Daddy.

Sunwoo dan Dewi sudah selesai dengan sarapan mereka, lalu Dewi berpamitan ke bunda dan daddy, serta sunwoo yang langsung mengambil konci motor nya.

Di depan sana sudah ada Jeno, dengan manis memainkan ponsel nya dan duduk di atas motor kesayangan nya.

Dewi yang kaget, ketika membuka gerbang untuk sunwoo, langsung menghampiri Jeno di sana.

"Kaka?" Panggil Dewi.

" Selamat pagi Dewi" sapa Jeno, dan menaruh ponsel nya, di dalam sakunya.

"Pagi juga ka Jeno ehehe"

"Kaka ngapain disini?"tanya Dewi, membuat Jeno gemas, untuk apa dia disini? Ya pasti untuk menjemput nya bukan?

"Kamu ga cek hp yah?" Tanya Jeno, dan membuat Dewi langsung mengambil ponsel nya.

Terlihat lah di layar notifikasi dari sang pacar, ET UDAH OFFICIAL NIH JANGAN LUPA HEHEEH.

Ka Jeno 👑 (3)

| Selamat pagi Dewi ❤️

| Nanti aku jemput.

| See you baby❤️

06.20


"Hehehe aku ga liat hp ka" ucap Dewi sambil tersenyum kearah Jeno.


Lalu Jeno langsung mengusap puncak kepala Dewi dengan gemas, bertepatan dengan motor sunwoo yang keluar dari pekarangan rumah.



"Owhhh jadi ini yang bikin Ade gue senyum senyum tadi pagi"

Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang