51. Peri Kecil Bunda

1.6K 143 13
                                    

Mmf ya kalo rada membingungkan tapi ak ga begitu ngerti tentang dokter gt loh fufufufufuu😭

Sunwoo dan Jeno sedang menunggu di depan ruangan ICU, haechan dan yang lainnya sedang duduk di bangku rumah sakit, dita perempuan itu masih menangis di pundak Jaemin.

Mama Jeno sedang menuju kemari bersama bunda dan juga daddy dewi, setelah menempuh 20 menit di perjalanan.

Bunda langsung menghampiri sunwoo yang sedang menunduk an matanya ia menyembunyikan air mata yang berjatuhan sedari tadi.

"Nu... Hiks Ade gapapa kan?" Tanya bunda di hadapan sunwoo.

"Nu ga tau bunda, dokter belum keluar dari tadi" jawab nya.

"Kronologi nya bagaimana?" Tanya Daddy, Dita yang masih shock diam saja, sampai pada saat Jaemin menjawab dan menjelaskan semua nya ke Daddy Dewi.

Cklek

Dokter keluar dari ruangan ICU dan langsung menanyakan " keluarga Park Dewi?"

"Ikuti saya" sambungnya

Bunda dan Daddy pun langsung mengikuti dokter tersebut sampai keruangan nya, Dewi sudah di pindah kan ke kamar pasien.

"Apa anak ibu dan bapa sudah tidak mengkonsumsi obat yang di berikan?" Tanya sang dokter ke bunda dan Daddy.

"Setahu saya, Dewi rajin meminum obat nya dok"

"Putri ibu sudah memasuki stadium akhir... Dan saya rasa sebelum ia separah ini, dia sudah sering menderita pening yang dirasakan sangat kuat dan keluar darah dari hidungnya, saya berpesan agar dijaga putri ibu dengan sebaik mungkin, perhatikan dia dimana pun dia berada, karna bisa saja ia tumbang di mana saja bu, jangan sampai ia lelah, ia tidak boleh memikirkan hal hal yang menyebabkan hal yang tidak diinginkan"

Setelah dari ruangan dokter bunda dan daddy pun langsung menuju keruangan putri nya.

Di depan pintu kamar dewi, Daddy menyuruh bunda untuk menghapus air matanya.

Cklek

Dewi masih tertidur di atas sana, ada sunwoo dan Jeno di sebelahnya, sofa di penuhi oleh yang lainnya.

Bunda menghampiri sunwoo dan Jeno, Daddy membangunkan salah satu dari mereka.

"Mark?" Panggil Daddy

Yang di panggil pun membuka mata nya perlahan, ia menetralkan raga nya dan langsung membangunkan badannya menghampiri Daddy Dewi.

"Malam om" sapa nya.

"Apa kabar mu nak? Sudah lama tidak melihatmu sejak terakhir kali ke rumah" tanya Daddy.

"Maap om, mark lanjut kuliah di luar ikut daddy, maapin mark om ga bisa tepatin janji mark sama om"

"Gapapa ko gapapa" ucap Daddy sambil menepuk pundak Mark yang berada di hadapannya.

Bunda menyuruh Jeno untuk berganti an menjaga Dewi dengan dirinya, tapi Jeno bersikeras untuk tetap menjaga dewi, dan pada akhirnya sunwoo lah yang memilih untuk mengistirahatkan tubuh nya.

"Bunda... Apa Dewi baik baik aja?" Tanya Jeno dengan ragu.

Bunda tersenyum dan mengangguk an kepalanya serta mengusap lengan sang putri.

"Dewi putri bunda yang sangat kuat, percayalah dirinya bisa melewati hal semacam ini, itu yang Dewi bilang sama bunda"

"Bunda percaya sama dewi, sangat percaya, tapi bunda ga mau bikin dewi sakit lagi, bunda tau dewi ga suka bau rumah sakit, tapi lebih baik dewi mencium bau ini dari pada ga mencium lagi"

"Cuma Dewi peri kecil nya bunda, bunda gada siapa siapa lagi, jadi bunda mohon Dewi harus kuat, bunda lebih percaya Dewi dari pada dokter tadi"

Pikiran Jeno memudar seketika mendengar hal terakhir dari bunda dewi, perasaan nya tidak enak, namun hal ini sudah terlihat jelas di mata bunda, hal yang sangat sakit untuk di dengar.




































"Umur dewi sudah tidak lama lagi" ucap sang dokter di akhir kalimatnya tadi.















Sepertinya tinggal beberapa part lagi hehehe

Kalo ak dapet 50 vote ak double up huehehehe

Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang