52. Hi Niko

1.6K 134 28
                                    

Sudah satu Minggu Dewi berada di rumah sakit, dan satu minggu itu lah Jeno dkk selalu ada di samping dirinya, seperti sekarang.

Jeno sedang menyuapi dewi bubur buatan rumah sakit, sebenarnya dewi sudah menolak untuk memakannya.

Tapi karna paksaan jeno, dan anceman dari sunwoo, dewi pun memakan bubur tersebut, dengan sangat tidak napsu.

Hambar.

Dewi kangen masakan bunda, dewi kangen cilok mang Ujang di kantin, dewi kangen seblak buseh, dewi kangen semua nya.

"Udah ah, aku ga napsu"  ucap dewi, sambil menjauh kan sendok yang ada di hadapannya.

"Sekali lagi janji" kata jeno, dan dewi pun dengan malas mengangguk an kepalanya dan menerima suapan terakhir dari Jeno.

"Ka aku bt" adu dewi, dan Jeno langsung mengusap puncak kepala dewi sambil menjawab.

"Mau ke taman?" Tawarnya, dan dewi mengangguk antusias, Jeno langsung mengambil kursi roda yang berada di dekatnya.

Jeno menghampiri dewi di atas tempat tidur dan mengangkat nya ala bridal style dan di taruh diatas kursi roda, dewi tersenyum manis melihat wajah Jeno tepat di hadapan wajah nya. Jeno membalas senyuman manis tersebut dan mencubit pipi dewi dengan gemas.

"Siap tuan putri?" Tanya Jeno dan di beri anggukan serta Dewi berteriak "siapp sir" setelah itu mereka berdua tetawa, suster yang sedang berlalu lalang melihat keduanya pun tertawa, dan menatap gemas pasangan tersebut.

Jeno langsung mendorong kursi roda tersebut ke arah taman yang berada di rumah sakit, sesekali Jeno memberikan lolicon untuk dewi.

Mereka berada di lorong rumah sakit, lorong ini di penuhi bunga berbagai macam warna, Dewi senang melihatnya, mereka semua terawat tumbuh dengan cantik.

Lorong ini menuju taman yang berada di rumah sakit tersebut, ketika sampai di taman dan duduk di bangku taman tersebut, Jeno langsung mengangkat Dewi duduk di samping nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lorong ini menuju taman yang berada di rumah sakit tersebut, ketika sampai di taman dan duduk di bangku taman tersebut, Jeno langsung mengangkat Dewi duduk di samping nya.

"Bunga nya bagus" ucap Dewi sambil melihat bunga bunga yang menjadi pusat perhatian nya disini.

"Kamu suka?" Tanya Jeno dan Dewi mengangguk an kepalanya.

Mata dewi menangkap satu anak kecil duduk di atas kursi roda ia menyendiri disana, mata mereka bertatapan dan dewi memberikan senyuman kepadanya, tetapi anak lelaki disana langsung memalingkan wajahnya.

Dewi langsung menurunkan raut muka nya menjadi sendu, Jeno melihatnya langsung menanyakan hal tersebut.

"Why?" Tanya nya.

Awalnya dew menggeleng ketika di tanya dan pada akhirnya ia menceritakan hal tadi ke Jeno.

Jeno langsung melihat ke anak lelaki tersebut yang menatap ke pemandangan bunga bunga tersebut.

"Samperin mau ga?" Tanya Jeno, Dewi menggeleng kan kepalanya dan member jawaban "takut dia risih, tadi aja aku senyum ga di bales lagi kan Ama dia" keluh nya.

Tetapi Jeno kekeh dan mengangkat badan dewi dan mendudukinya di kursi roda tersebut. Dewi sudah menggeleng kan kepalanya tetapi Jeno tetap mendorong dewi  sampai di sisi anak kecil tersebut.

Jeno duduk di kursi sebelahnya dan Dewi stay duduk diatas kursi rodanya. Anak lelaki itu tetap cuek dengan keadaan mereka disana, sampai pada akhirnya Jeno menyapa dirinya.

"Hi adik kecil" sapa Jeno, anak kecil tersebut langsung menengok ke kanan dan ke kiri nya, Dewi merasa bingung dengan sikap anak kecil tersebut

"Hallo kaa, Kaka dimana? Hehe, niko ga bisa lihat Kaka, mata niko gelap" ucap niko anak kecil berumur 6 tahun di atas kursi roda nya.

Dewi langsung menutup mulutnya tidak menyangka hal yang di derita anak kecil yang di hadapannya ini, perlahan air matanya mengalir, entah kenapa dewi merasa bersalah tadi mengatakan tentang anak kecil bernama niko tersebut.

Jeno menyentuh lengan niko dan niko langsung tersenyum dan memegang balik lengan Jeno.

"Kaka disini, halo Kaka" ucap niko diiringi senyuman manis nya.

Perlahan Jeno mengusap air mata yang berada di pelupuk matanya, tangan sebelahnya memegang lengan Dewi dan menuntun menyentuh lengan niko.

"niko ini ka Jeno, dan ini ka dewi" ucap Jeno mengenalkan diri mereka.

"Halo ka Jeno ka dewi" sapa Niko senyuman itu tidak lepas dari wajahnya.

"Kamu kenapa sendirian disini?" Tanya Dewi pada akhirnya.

Niko ini seorang anak kecil yang aktif, dia menceritakan semua nya, sampai ke penyakit yang di deritanya.

Sudah setengah jam mengobrol dengan Niko seorang suster menghampiri mereka.

"Hello Niko sudah waktunya kita masuk" ucap sang suster, dan niko pun memberikan salam perpisahan kepada mereka.

"Ka Jeno ka Dewi, Iko masuk dulu yahh, sampai ketemu lagi" ucap niko.

Jeno menanyakan ruangan Niko kepada sang suster, dan di jawab oleh Niko nya sendiri.

"Ruangan aku di mawar no 127 ka Jeno hehe"

"Paypay Niko" ucap Dewi dan niko melambai kan tangannya.

Tinggal ada mereka di kursi tersebut, matahari hampir tenggelam, Dewi bergulat dengan pikirannya sendiri, sampai pada akhirnya ia mengucapkan sesuatu ke Jeno.


"Ka jeno, mau janji ga?"















Sad or happy ending?



Chenle main piano gua nangisss 😭 gilaaaaaaaaaa

Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang