26. Sayang ?

3K 204 2
                                    

Jeno sedang di kamar mandi, membasuh wajahnya, akibat semalem ia bergadang dengan Jaemin, tanpa memikirkan besok sekolah.

Jeno keluar dan mengusap wajah nya, melihat jisung yang sedang di depan kaca, niat usil nya pun keluar, ia mendekati jisung, dan tiba-tiba saja  mengusap wajah jisung, dengan tangan nya yang masih basah.

"BANG JENOOO MAHH"

Jeno langsung berlari, keluar kamar dengan tertawa melihat jisung yang kesal dengannya.

Sedangkan jisung hanya melihat heran ke Jeno, bukan hanya jisung, renjun dan chenle yang sedang di dalam kamar Jeno pun, memandang Jeno aneh.

"Tumben, biasa nya tu muka flat aja kaya triplek" saut renjun dan langsung mengambil tas nya yang ada di atas kasur Jeno.

Jangan tanya mengapa mereka bisa berangkat dari rumah Jeno, karna kemari mereka menginap, sudah membawa baju seragam serta mata pelajaran.

"WOY SARAPAN"

teriak haechan dari bawah.

Jisung yang masih heran, dan chenle yang berlagak bodoamat, sebenarnya memikirkan. Langsung menyusul abang²nya.

"Ada yang aneh, iya ga le?" Tanya jisung saat turun menuju ke ruang makan, chenle hanya mengangguk an kepalanya, sambil berdeham.

"Pagi ma" ucap jisung dan chenle, ketika sampai di ruang makan

"Pagi, nak buruan sarapan nanti telat, jisung ko rambut kamu berantakan?" Tanya mama ketika melihat ke jisung.

Mata jisung langsung melihat kearah Jeno, yang sedang senyum dan memberi peace di sana.

"Sama Jeno ma, jail banget" ucap jisung dan menarik bangku nya.

"Tumben" saut haechan yang sedang memolesi selai coklat pada rotinya, dan memakan sarapannya.

Jeno baru teringat, pesan dari Dewi untuk menyampaikan nya ke haechan.

"Chan, Dewi salam katanya" ucap Jeno dan memakan roti yang sudah di beri selai coklat.

UKHUK

UKHUK

Mama langsung memberikan susu ke haechan yang tersedak.

"Pelan pelan makannya Chan" ucap mama, haechan yang meminum susunya, sambil menganggukkan kepalanya.

"Pantesan, kaya ada yang beda" kata renjun, da di angguki oleh chenle.

"Dewi udah pulang? Nanti dia sekolah?" Tanya jisung dengan mata berbinar

"Gatau"

"Udah habisin dulu sarapannya, nanti kalian telat" saut mama Jeno.

***

SquadDrm sedang berkumpul di rooftop, ini jam istirahat pertama, mereka tidak ke kantin karna masih kenyang, katanya.

"Jen lu jadi mau nembak Dewi?" Kata Jaemin.

Ucapan jaemin, menjadi pusat squad Dream ini, renjun dan chenle langsung melihat kearah jaemin dan Jeno, haechan dan jisung yang sedang beradu omong pun sampai terdiam menunggu jawaban Jeno.

"Gue bingung, gue gimana yah.... Gitu deh"

"Cemen mau nembak aja ga berani" kata chenle mengompori Jeno.

"Jangan sampe dewi, chenle yang nembak nih bang" sambungnya, membuat Jeno menatap garang kearahnya.

"Candaa ish" ucap chenle dengan cengiran khas nya.

Renjun langsung jalan menghampiri Jeno yang duduk di kursi.

"Lu Anggep Dewi apa no?" Tanya renjun, membuat jaemin langsung menghampiri mereka.

Sudah ribet urusannya kalo renjun ngomong tentang hal seperti ini, harus ada salah satu diantara mereka yang menemani untuk menjadi penengah.

Haechan juga menunggu jawaban Jeno, ia setuju dengan pertanyaan renjun, haechan gamau Jeno hanya sekedar kasihan kepada Dewi.

"Gue sayang Dewi Jun, tapi gue ragu dia ga ada rasa apa apa sama gue" saut Jeno sambil merebahkan kepalanya, dan menatap awan yang mulai menggelap, mungkin mau turun hujan.

"Bukan karna penyakit kan?" Sambung haechan.

"Gue bener sayang sama dia Chan, tanpa rasa kasihan ataupun yang lain, kalian liat kan diri gue pas Dewi gada sebulan gimana? Gue mikirin dia, dia baik baik aja atau ngga, gue bener sayang sama dia, gue gamau Dewi ninggalin gue"

Saut Jeno dan langsung bangun dari tempatnya, menuju pintu keluar rooftop sekolah, dan menuju kearah perpustakaan untuk menenangkan dirinya sendiri.

Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang