21. where?

2.9K 244 5
                                    

Rooftop tempat biasa SquadDrm untuk cabut pelajaran, dengan alasan suntuk, atau yaa lebih tepatnya memang pemalas.

Jeno sedang tertidur pulas di atas sopa,  yang ada di rooftop ini, serta haechan, jisung dan chenle sedang Mabar Ml, Jaemin dan renjun sama dengan jeno.

"ATAS BEGO"

"JISUNG JANGAN NGE BUFF AJA BANTU"

"ANJING SUN MONYET BANGSAT"

"LE SKILL 3"

"MM NOOB ANJENG SAPE SI"

seperti itu lah bacotan ketiga bocah yang sedang bermain game di ponsel nya.

"CHEJICHAN BACOT"

Ketika renjun berbicara, mereka pun diam.

"Tim noob"

"Dahla nurunin bintang doang"

Ucap chenle yang masih kesal dengan game yang di mainkan dengan jisung dan haechan.

"Mm nya toulo" kata jisung, dan mematikan ponsel nya.

"Laper gue, pen berak" kata haechan, di sambut tatapan sinis oleh chenle dan juga jisung.

"Hehe piece"

Haechan tiba tiba kepikiran dengan Dewi, apakah dia masuk sekolah? Atau tidak?. Pasalnya sejak pagi hari tadi ia tak melihat, sosok Dewi di area sekolah.


"Le, sung, Dewi masuk?" Tanya haechan ke chenji, yang sekelas dengan dewi.

"Ngga bang" saut jisung, membuat haechan hanya mengangguk anggukan kepalanya sadja.

"keterangan?"tanya haechan lagi.

"Tutupin biar gelap" saut chenle ngasal, membuat haechan sebal dengan anak China satu ini.

"Dia absen, gatau kenapa, di tanya ke Dita juga, dia gatau" saut jisung.

Sebenarnya Jeno mendengar semua percakapan mereka, ia sedari tadi hanya menutup matanya, tapi tidak tertidur seperti Jaemin dan renjun.

Ia memikirkan Dewi.

Rumah Dewi sepi tak berhuni, Jeno hanya mendengar suara mobil di panaskan pada pukul 2 malam. Ia sempat melihat dari balkon kamarnya, itu mobil Daddy nya dewi, pergi dari pekarangan rumah mereka.

Apa yang sebenarnya terjadi?


***

Ini sudah seminggu Dewi absen tanpa keterangan. Sekertaris kelas sempat menanyakan hal ini kepada wali kelas nya, jawabannya sama tidak tahu.

Berakhir dengan pernyataan tanya Dita dia temen sebangku nya kan?.

Dita pun tak tahu, Dewi kemana, di line tidak di balas, di telpon pun tak diangkat.

Dan bukan hanya Dita yang merasakan kehilangan, Jeno. Ya Lee jeno, dia memikirkan Dewi setiap hari.
Setiap hari menanyakan hal Dewi masuk? Ke chenle atau jisung.

Chenle dan jisung sempat khawatir dengan Jeno, tidak bukan hanya mereka berdua,  Jaemin dan renjun, serta haechan pun sama. Mereka khawatir dengan jeno.

Hilang kabar nya dewi, tanpa pamit, membuat Jeno kembali seperti dulu. Hal buruk yang ia lakukan saat masalah tiba, atau depresi.

Jeno mulai berani lagi mendekatkan dirinya dengan nikotin, tidak sekali dua kali ia merokok, dia area sekolah,  tepatnya rooftop.

Ntah kenapa, Jeno seperti ada yang hilang didirinya, anggap lah ia bucin, tetapi Dewi bulan siapa siapa nya bukan?

Tetapi mengapa, Dewi sangat berarti bagi Jeno? Ntah Jeno cape memikirkan semua ini, hidup Dewi sangat berpengaruh terhadap dirinya.

Ia hanya ingin Dewi kembali, tersenyum di hadapannya, membuat ia kesal, ia ia ia rindu.

Jeno rindu Dewi, dewinya.

Seperti sekarang ini, Jeno sedang menghisap rokok, ntah sudah berapa batang roko yang ia habiskan.

Jaemin menatap sendu kepada sahabatnya, jujur Jeno tidak pernah, seterpuruk ini jika tentang perempuan.

Garis bawahi, perempuan.

Renjun yang geram dengan tingakah Jeno, ia langsung mengambil roko yang ada di tangan Jeno dan membuang roko itu.

"Apasi jun" kata Jeno dengan nada malas, jujur Jeno sangat malas untuk berdebat dengan renjun.

"Ck, sadar no, ga semua hal lu hadepin sendiri, masih ada kita, ga harus lu buang buang duit buat beli itu rokok, gada gunanya lu abisin berbungkus bungkus rokok, ga bakal bikin Dewi balik, sadar no Dewi bakal marah kalo ngeliat lu begini." Kata renjun, dengan amarah melihat ke Jeno yang sedang duduk di bangku biasa.

"Terus gue harus gimana Jun? Ini udah seminggu, line gue ga di bales, telpon ga di angkat, gue khawatir, gue mikirin pertanyaan lu waktu malem itu. Gg-ue takut Dewi sakit parah, apalagi pas di taman dia sampe mimisan, jun. Gue khawatir"

Ucap Jeno dan langsung ia mengusap wajah nya dan bangun dari duduknya.di rooftop hanya ada Jaemin, renjun dan Jeno, tidak ada haechan ntah ia kemana.

Jaemin menepuk pundak Jeno, "sabar no, Dewi pasti baik baik aja" katanya.

Jeno hanya mengangguk ragu dan membuka pintu rooftop.

Jaemin menghampiri renjun yang sedang duduk di bangku, tangannya menutupi muka nya.

Renjun menyadari kehadiran Jaemin disisinya.


























"Gue takut, gue tau itu pil apa min, gue takut"






TANGAN W GATEL PEN UP HUAA😭 BODOAMAT LAH SAMA VOTE YG BERBANDING JAUH SAMA READERS NYA🙂🙂

Bersamamu | Lee jeno [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang